BERMULA dari kunjungan pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali ke Lapas Perempuan Kerobokan, Badung belum lama ini, muncul gagasan untuk melakukan pembinaan berupa pelatihan skill kepada para narapidana. Dengan demikian, kelak saat kembali ke masyarakat, mereka punya skill untuk menyambung hidupnya. Lapas Perempuan di Kerobokan dihuni sekitar 200 warga binaan. Dari jumlah itu, ada yang berstatus narapidana dengan hukuman seumur hidup, bahkan ada yang divonis hukuman mati. Ada pula ibu-ibu hamil dan melahirkan bayinya di Lapas Perempuan itu.
Untuk menindaklanjuti kunjungan itu, beberapa waktu lalu bertempat di Sektretariat PHDI Bali dilakukan penandatanganan MoU antara PHDI Bali dengan Lapas Perempuan Kerobokan. Pihak Lapas diwakili Kepala Lapas Perempuan, Ni Luh Putu Andiyani, sementara PHDI Bali diwakili Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak dan didampingi Sekretaris Putu Wirata Dwikora, Wakil-wakil Ketua seperti : I Wayan Sukayasa, Gede Suastika Eksana, Mangku Wayan Wenen, Aribudi Dwikayana, I Made Kariyasa, Ni Made Sinarsari, Ketut Artana dan Made Suarta.
Melihat secara langsung kondisi para warga binaan Lapas Perempuan, PHDI Bali bersama paguyuban yang bergerak di bidang sosial, tergerak untuk ikut melakukan pelayanan sosial. Guna menindaklanjuti hal itu, PHDI Bali dan Gotra Pangusada Bali kemudian menandatangani ‘’MoU’’ guna menyediakan tenaga ‘’pengayah’’ (pelayanan), di antaranya : bimbingan Meditasi, Prana Healing, Pijat Keluhan, Totok Wajah, Pijat Balita (Baby Spa), Refleksi, Pembuatan Herbal, Latihan Meramal, dan lain-lain. Para warga binaan dipersilakan memilih sesuai minatnya, dengan harapan setelah kelak lepas dari Lapas, kembali ke masyarakat, mereka memiliki keterampilan yang bisa bermanfaat, bahkan untuk menjadi sumber nafkahnya kelak.
‘’Kami menyiapkan tenaga-tenaga yang profesional dan punya sertifikasi dari berbagai profesi yang tergabung dalam paguyuban sehingga siap elakukan pelayanan social secara profesional. Walaupun demikian, para anggota siap menyediakan waktu pelayanan bagi warga binaan di Lapas Perempuan Kerobokan, dan semoga bermanfaat untuk mereka selama berada dalam tahanan, maupun untuk ke depannya, setelah lepas dari tahanan sehabis menjalani hukuman,’’ ujar Made Sinarsari dalam pertemuan dengan Kalapas Perempuan Kerobokan itu.
Kalapas Perempuan Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani berterima kasih kepada jajaran pengurus PHDI Bali dan para pimpinan lembaga pelayanan dan siap menindaklanjuti ‘’MoU’’ yang telah ditandatangani. Dia juga berharap, para warga binaan bisa mendapat bekal, baik pengalaman maupun keterampilan yang bermanfaat untuk selama berada dalam Lapas, maupun nanti kembali ke masyarakat tanpa canggung dan tidak kehilangan harapan secara sosial (*r).