(Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Bali)
Dr. Komang Sri Marheni, M.Si

Komang Sri Marheni sedang memberikan pidato dalam sebuah kesempatan

Alumni PGAH Negeri Singaraja tahun 1985 ini memang memiliki karir sangat baik. Berkat ketekunannya menjalankan tugas sebagai ASN di Kementerian Agama, Ibu Komang Sri Marheni saat ini berhasil menduduki jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali. Tentu posisi ini tak bisa ia raih dengan mudah. Penuh perjanalan panjang dan berliku dengan menumpuk prestasi sebelum ia ditugaskan di posisinya saat ini.

Ibu Komang, begitu ia disapa, memulai karirnya dengan menjadi Pegawai pada Seksi Penyuluhan & Ganis Keagamaan Bidang Urusan Agama Hindu Kanwil Departemen Agama Provinsi Bali dengan golongan IIA. Berkat ketekunannya mengabdi, beberapa tahun kemudian, ia lalu ditugaskan sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali pada Tahun 2009. Wanita kelahiran Tahun 1965 ini tercatat sebagai perintis Satuan Kerja (Satker) Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada Kankemenag Karangasem. Empat tahun di Karangasem, Capaian Ibu Komang sebagai perintis WBK ini mengantarkannya ke posisi yang sama sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar pada Tahun 2015. Di Denpasar Ibu Komang berhasil menjadikan Kemenag Kota Denpasar sebagai Satker yang meraih WBK pada Tahun 2018 dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada Tahun 2020.  Berkat kepemimpinannya, Kantor Kementerian Kota Denpasar berhasil meraih penghargaan sebagai Satuan kerja terinovatif dan aspiratif pada Tahun 2019 dari Menteri Agama RI, Jenderal TNI (Purn) H. Fachrul Razi. Prestasinya itulah mengantarkan ia dilantik sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali pada Tahun 2020 oleh Menteri Agama RI. Jenderal TNI (Purn) H. Fachrul Razi.

Komang Sri Marheni saat menerima Piagam Penghargaan sebagai Pimpinan Satker Berpredikat Terbaik

Jabatan yang ia emban saat ini tentu tidaklah jatuh dari langit. Ibu Komang telah merintisnya sejak lama dengan segudang prestasi. Prestasi terbanyak saat ia menjabat Kepala Kantor Kemenag Kota Denpasar. Ia juga dikenal di beberapa organisasi sepetti WHDI, PHDI Bali, FKUB dan sebagai pegiat dan pemerhati dan pelaku seni budaya bersama para tokoh seni di Bali. Ibu Komang juga ikut sebagai penggagas pendirian sekolah GIRINATA untuk siswa kurang mampu di Karangasem bersama Bapak I Wayan Geredeg (mantan Bupati Karangasem). Kepeduliannya kepada kaum tak beruntung ia salurkan dengan menjadi relawan dalam tim penanggulangan gepeng dan anak-anak terlantar di Kota Denpasar.

Ibu Komang dikenal sangat inovatif. Pada 2018, ia meluncurkan GIAT (Gerakan Inspiratif Agen perubahan Terpadu) yang terdiri dari : Gelitik dan BDK (gerakan lingkungan cantik dan budi daya kaktus); Program 3S (senyum, sapa, salam); Haji car free day dan weekend service;  Budaya Parkir,  Metode penyuluhan Sejuk (seni pertunjukan) dan APDOl TPG (Alur Proses Layanan TPG).  Tak hanya itu, pada 2019 ia kembali meluncurkan inovasi WBK 2019 meliputi : JIN TOMANG (Jalan-jalan inspiratif temani Ibu Komang); 2. Wahana Budaya Kerja: PICATIN (Pembinaan Intensif Calon Pengantin); Pojok WBK (Pojok Wahana Budaya Kreativitas); Pojok PHU;  SERASI (Sistem rating terintegrasi);  ASI NIKMAT (Aplikasi Sistem Informasi Nikah Umat Terpadu);  SILADU (Sistem Informasi Layanan Agama terpadu); dan KEPO ZI (Kunjungi Edukasi Pembangunan Online ZI).  Pada 2020, ia meluncurkan INOVASI 2020 berupa BINAR  (bimbingan intensif nikah anak remaja) dengan fokus perhatian : Moderasi beragama; Pengaruh Pergaulan Media Sosial dan Konseling remaja.

Berikut ini adalah wawancara kami dengan Ibu  Komang Sri Marheni.

Tanya : Sebagai pejabat tinggi di Kanwil Kemenag Prov Bali, bagaimana Ibu Komang membagi waktu dalam menjalankan peran sebagai Ibu dari anak-anak ?

Jawab : Saya merasa Tuhan begitu adil, saya sangat bersyukur karena saya diberi tanggung jawab semakin besar saat anak anak saya sudah besar sehingga pendampingan saya pada keluarga tidak lagi harus seperti mereka masih balita. Yang penting bagi saya, tetap menjaga komunikasi yang intens dan berkualitas dengan kedua putri saya. Karena semenjak kecil saya latih mereka kemandirian, maka disaat sekarang saya bisa tetap mendampingi mereka dengan sekaligus melaksanakan tugas-tugas negara.

Tanya : Program unggulan apa yang Ibu jalankan di jajaran Kanwil Kemenag Bali dan apa target dari Program tersebut ?

Jawab : Program unggulan kami adalah Reformasi Birokrasi dengan membangun zona integritas (ZI) dan mencapai WBK WBBM tidak hanya Kanwil tapi juga seluruh Kemenag di Bali. Dan dalam proses membangun ZI, banyak inovasi yang harus diciptakan untuk bisa memberi pelayanan terbaik buat umat.

Tanya : Apa kendala dan tantangan yang Ibu hadapi sejak memimpin Kanwil Kemenag Bali ?

Jawab : Menyatukan pandangan dan persepsi tentang pentingnya membangun Zona Integritas dan menumbuhkan kesadaran sebagai abdi negara agar kita memiliki tugas untuk dapat memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat.

Tanya : Bagaimana Ibu Komang menghadapi kendala dan tantangan tersebut agar tercapai hasil kerja yang maksimal ?

Jawab : Membentuk tim kerja dan tim ZI dari semua bidang yang bisa saling bekerjasama. Membentuk agen perubahan yang dapat menjadi teladan bagi semua pegawai.

Tanya : Sebagai Kakanwil Agama, Bagaimana Ibu menyikapi polemik di media sosial tentang Hare Krishna yang didesak keluar dari Hindu sehingga ini memunculkan disharmoni di kalangan umat Hindu ?

Jawab : Melaksanakan audensi dengan hare Khrisna bersama tokoh umat Hindu juga tokoh masyarakat di Bali.

Tanya : Bagaimana dengan rencana Ibu membuat Jurnalisme Harmoni untuk mengimbangi ujaran kebencian dan radikalisasi yang mengancam keutuhan bangsa ?

Jawab :

1. Dengan inovasi Jin Tomang saya mencari tahu sendiri kondisi umat di Bali

2. Berkoordinasi secara intensif bersama seluruh tokoh agama juga tokoh masyarakat serta pejabat instansi terkait untuk bisa bekerjasama dan saling mendukung dalam menyelesaikan setiap konflik dan gesekan yang muncul.

3. Mengoptimalkan peran seluruh penyuluh agama dalam memberikan edukasi moderasi beragama

4. Melalui inovasi Rumah Binar Bali juga Sukma Podcast kami mengedukasi kaum Millenial tentang pentingnya moderasi beragama.

5. Kemenag juga punya jurnal yang mengangkat tentang :

a. Moderasi beragama dalam bingkai NKRI .

b. Kebersamaan dalam kebinekaan.

c. Implementasi Beragama Keindonesiaan.

d. Implementasi kearifan lokal sebagi pondasi Jati Diri Bangsa.

d. Jati Diri ASN profesional, berintegriras dan moderat.

e. Kementerian Agama sebagai Satuan Kerja Pebar Kedamaian

Tajuk Jurnal akan mengambil Core tentang moderasi agama, anti radikalisme, beragama keindonesiaan dan pesan damai agama-agama. Jurnal ini berisi tulisan/artikel dan dan berita-berita sesuai tema di atas untuk membumilandaskan pesan damai, anti kekerasan dan ujaran kebencian.

Kolom Tokoh Moderasi memuat hasil wawancara dengan Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Toma), Tokoh Birokrasi dan Akademisi pejuang Toleransi, anti radikal dan berjiwa NKRI.

Kolom Tunas Bangsa Bicara NKRI

Kolom Wawancara dengan Kaum melenial dan pandangannya tentang toleransi, moderasi beragama, radikalisme dan NKRI.

Kolom Bijak bermedsos

Artikel/ wawancara dengan pegiat media sosial tetang bagaimana memanfaatkan media sosial secara bijak, bermartabat sekaligus bermanfaat.

Kolom Role Model Birokrat Berintegritas

Wawancara dengan Pimpinan Satker dan atau instansi lain yang telah berhasil meraih predikat WBK, WBBM dan atau prestasi lain yang relevan.(*)

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email