Self Love Ala Shinta Sutami
Membangun Karakter,  Etika dan Budi Pekerti Menuju Generasi Unggul

Bunda Shinta Sutami (tengah berbaju Oranye) disela-sela sharing session Self Love

Setiap orang, terlebih lagi para pemuda-pemudi, sangat penting untuk memiliki rasa percaya diri, punya karakter, etika dan budi pekerti yang baik. Penting untuk menjadi sosok yang memiliki kesadaran, tulus dan selalu berterima kasih kepada sang diri serta mencintai diri-sendiri. Semua itu bisa didapatkan dalam sharing session Self Love ala Shinta Sutami.

Itulah penuturan Bunda Shinta Sutami,  seorang pegiat spiritual dan Self Love  ketika beberapa hari lalu sharing bersama delapan calon remaja putri yang akan ikut seleksi peserta pertukaran pemuda ke Jepang. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan khususnya di Sub Bagian Generasi Muda dan Olah Raga  bekerjasama dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Provinsi Bali digelar di Hotel Mahajaya, Ubung Denpasar.  Pelatihan dan sharing Self Love ini menjadi momentum yang sangat berkesan bagi delapan pemudi yang akan  berangkat ke Jepang.

Suasana sharing session Self Love ala Bunda Shinta Sutami

Pelatihan diselingi dengan diskusi/sharing session tatap muka (two way traffic communication, adult learning process). Bunda Shinta mengemasnya dalam sesi Self  Love (mencintai diri-sendiri). Mengapa penting para pemuda/pemudi percaya diri dan mencintai diri-sendiri ?  Menurut Bunda Shinta agar mereka mencintai dirinya dalam kesadaran dengan  tulus ikhlas jujur, rendah hati selalu berterima kasih pada diri-sendiri sebelum berterima kasih kepada orang lain. “Sharing Self Love ini sejenis memberikan nutrisi untuk raga” ujar alumni SMA Negeri 1 Singaraja ini.

Wanita yang kerap kali “terbang” ke India untuk mendampingi peserta Tirthayatra ini mengurai cara bagaimana pikiran (pencipta) bisa terhubung dengan hati ?  Untuk mencapai ini,  menurutnya dibutuhkan latihan secara rutin.  Latihan ini juga dilakukan untuk berterima kasih dan  mohon maaf pada sang kekasih abadi (Tuhan Yang Maha Kuasa). Muara dari Self Love ini adalah karakter, etika dan budi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani.

Bunda Shinta Sutami saat berbagi dalam Self Love

Kenapa seorang Bunda Shinta Sutami terpanggil untuk berbagi ?  Ternyata Bunda Shinta pernah dibiayai Negara saat dikirim ke luar negeri selama 9 bulan sebagai peserta pemuda-pemudi berprestasi dijamannya.  “Saya merasa punya tanggung jawab untuk mengembalikan kepada generasi muda berikutnya” jawabnya.  Itulah kenapa ia harus siap gerak ngayah dengan penuh kesadaran, sembari berlatih dan belajar bijaksana. Apa saja materinya ? Materi  Self  Love antara lain belajar menghubungkan pikiran dan hati. Faktanya,  seringkali sang pikiran tak mau terhubung dengan hati.  Pikiran A tapi hati menolak. Mengapa ini terjadi, karena tanpa disadari  hatit tak siap menerima. Kemudian, latihan olah tubuh dengan nafas keluar-masuk dengan gerakan-gerakan sederhana disertasi ucapan tubuh ini saya sayangi…..sampaikan maaf bila seringkali kita melalaikannya. Ucapkan syukur dan berterima kasihlah dengan tulus dalam kesadaran bijaksana untuk menerima. (Latih hal ini, tumbuhkan terus dari dalam diri secara berkesinambungan). Self Love maknanya mencintai diri-sendiri dalam sebuah kesadaran penuh dan bijaksana menerima apa adanya dengan selalu ikhlas menerima kenyataan.

Selama bertahun-tahun, Bunda Shinta Sutami mengamati bahwa ternyata tubuh perlu dibersihkan dari toxin (racun) yang berbahaya melalui latihan Self Love ini. Welas asih (cinta kasih) adalah kunci penting agar tidak menguras energy negatif  (marah, kecewa dan seterusnya). Semua energi negatif itu harus diubah menjadi positive feeling dengan menerima kenyataan apa adanya. Bunda Shinta menyarankan, selama latihan, peserta wajib selalu mengamati pikiran tanpa bereaksi. “Tugas kita sebagai peserta mengamati dengan bijaksana dan welas asih” sarannya.

Tujuannya umum dari pelatihan ini menurut Bunda Shinta adalah untuk menumbuhkan rasa kebanggaan sebagai pemuda Indonesia, agar percaya diri dan berkepribadian dalam Budaya Timur yang kokoh, disiplin tinggi,  gigih dan menjadi role model pemuda-pemudi Indonesia dan menjadi generasi unggul menuju Indonesia 2045.

Delapan remaja peserta Self Love merasakan happy yang mendalam bersama Bunda Shinta Sutami

Kapan sebaiknya latihan ini dilakukan ? Menurut Bunda Shinta, sangat baik dilakukan pagi hari, bila memungkinkan saat perut kosong untuk memberikan nutrisi pada tubuh kita. Baik juga dilakukan malam sebelum tidur sebagai bentuk instrospeksi diri dan penyerahan diri (saranagati).

Pelatihan ini membuat mereka (para peserta) happy bahkan ada yang sampai meneteskan air mata. Maklum, saat ini pelatihan serupa semakin berkurang. Jika pun ada, pasti biayanya relatif mahal.

Semakin berkurangnya pelatihan charakter building membuat Bunda Shinta terpanggil untuk berbagi pengalaman. “Saya hanya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kapan pun diperlukan” ujarnya (ram).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email