Setelah melalui seleksi yang ketat, Paiketan Krama Bali melalui Panitia Lomba Arjuna Digital (LAD) 2020 mengumumkan 9 pemenang Lomba Arjuna Digital pada 4 Januari 2021 lalu bertepatan dengan Sabha Paripurna ke-4 Paiketan Krama Bali yang dielar secara virtual.
Pengumuman pemenang dilakukan oleh Ketua Dewan Juri LAD 2020, Ida Rsi Acharya Waisnawa Agni Budha Wisesanatha yang juga Pembina Umum Paiketan Krama Bali. Kesembilan akun media sosial tersebut mendapatkan Piagam Penghargaan dari Paiketan Krama Bali karena dianggap mendapatkannya atas usahanya dalam Siar Hindu melalui konten-kontennya yang menarik. Kesembilan akun media sosial itu adalah sebagai berikut :
1. Sloka Veda – Youtube
2. Filsafat Hindu – IG
3. Jericho 11:11 – Youtube
4. Hindu Keren – IG
5. Generasi Hindu – IG
6. Nafas Hindu – IG
7. Pesona Taksu Bali – IG
8. Ruang Hindu – Youtube
9. Wayan Sudarma – FB
Dari Sembilan akun media sosial itu, lima besar yakni 1. Sloka Veda – Youtube; 2. Filsafat Hindu – IG; 3. Jericho 11:11 – Youtube; 4. Hindu Keren – IG dan 5. Generasi Hindu – IG masing-masing mendapat dana apresiasi sebesar Rp 1.000.000. Penghargaan tertinggi diberikan kepada YouTube Sloka Veda. Akun ini dibangun dan dikelola oleh Wayan Astawa, seorang guru Pasraman dan Penyuluh Agama Hindu non-PNS di Desa Labuan Ratu Pasar, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaen Lampung Utara, Provinsi Lampung. Akun YouTube Sloka Veda ini dinobatkan sebagai aku terbaik siar Hindu dan diberikan dana apresiasi sebesar Rp 2.000.000
Kegiatan Lomba Arjuna Digital 2020 ini merupakan kerjasama Paiketan Krama Bali dan Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Dewan Juri yang terdiri atas Ida Rsi Acharya Waisnawa Agni Budha Wisesanatha (Ketua), Dr. I Gede Rudia Adiputra, M.Ag (anggota), I Putu Sudiarta, S.Kom (anggota), Putu Gede Wiwin Gunawasika, S.E, M.M (anggota) dan Ni Wayan Jero Jemiwi, S.Sos, M.Fil.H, Cht (anggota) bekerja keras menilai sejumlah akun media sosial (YouTube, Facebook dan Instagram) yang sebelumnya telah diusulkan oleh pengguna. Panitia memiliki persyaratan yang ketat di antaranya akun media sosial yang dinilai benar-benar konsisten melakukan Siar Hindu dengan konten-konten yang mencerahkan umat Hindu, memberikan motivasi, membangun SDM Hindu serta menguatkan persatuan dan kesatuan internal dan menjaga keharmonisan intern umat Hindu disamping menguatkan moderasi beragama.
Ketua Panitia LAD 2020 yang juga Ketua Departemen Agama Paiketan Krama Bali, Dr. Ni Kadek Surpi Aryadharma, M.Fil. H menyatakan, saat ini masyarakat menggunakan media sosial untuk bersosialisasi dan berbagi informasi serta mendapatkan informasi. Namun, dia menyayangkan, belakangan ini konten dari media sosial sangat banyak yang negatif, seperti hoax, hate speech dan opini yang menyerang atau mendiskreditkan seseorang, digunakan untuk menggiring opini atau provokasi masyarakat. Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak buruk terutama generasi muda yang sebagian besar waktunya dipakai menggunakan media sosial. Sebaliknya, ia melihat sisi positif dari penggunaan media sosial. “Pengguna media sosial saat ini secara mudah mengakses berbagai konten yang bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari, hobi bahkan konten keagamaan. Tidak dapat dipungkiri, banyak pihak menggunakan media sosial sebagai media dakwah, misi bahkan menyerang keyakinan orang lain” ujarnya.
Surpi melihat fakta bahwa banyak penceramah dengan tujuan misi agama tertentu, mengutip Mantra Veda dan memberikan interpretasi sesuai dengan kepentingannya. Akibatnya, bukan hanya generasi muda Hindu yang dibuat bingung, namun juga banyak orang dewasa ikut dibingungkan oleh ceramah- ceramah yang menyerang keyakinan Hindu. Ia menilai, selama beberapa dasa warsa, ceramah Hindu masih dilakukan secara konvensional dengan tema dan topik yang nyaris tidak berubah dan monoton itu-itu saja sehingga generasi muda Hindu kurang tertarik mengikutinya. Oleh karenanya, diperlukan upaya-upaya signifikan untuk mendorong generasi muda berkreativitas, menyalurkan idenya sekaligus menggugah untuk mempelajari ajaran-ajaran mulia Hindu melalui media sosial.
Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc, Ph.D menyatakan, tahun 2020 merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Lomba Arjuna Digital. Dia berharap, selain semakin banyaknya muncul bibit-bibit pengemban Siar Hindu, juga kualitas karyanya semakin baik. “Semangat anak muda ini harus dikawal dan dijaga oleh seluruh elemen lapisan masyakat. Paiketan Krama Bali merupakan organisasi resmi berbadan hukum yang peduli dengan konten-konten Siar Hindu, baik di media mainstream maupun media sosial” papar Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Unud ini. Walau dunia tengah dilanda berbagai permasalahan berat akibat Pandemi Covid-19, namun LAD 2020 tetap dilaksanakan secara antusias dengan memberikan penghargaan kepada sejumlah akun yang telah dinilai oleh Dewan Juri pantas mendapat penghargaan. “Kami berharap dengan penghargaan ini, para pemilik konten Hindu semakin bersemangat sekaligus merangsang tumbuhnya bibit-bibit baru yang melakukan Siar Hindu secara konsisten melalui platform Media Sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Website maupun media lainnya yang terus berkembang dengan pesat.
Rektor Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa, I Gusti Ngurah Sudiana mengapresiasi kegiatan Lomba Arjuna Digital yang digelar atas kerjasama Paiketan Krama Bali dan UHN I Gusti Bagus Sugriwa. Ia menilai, penggunaan media sosial dalam LAD 2020 yang mengusung tema “Bangkit Berkarya” merupakan sebuah bentuk kecerdasan untuk membangkitkan potensi generasi muda Hindu. “Lomba Arjuna Digital bagi saya adalah sebuah karya besar yang sangat bermanfaat bagi umat Hindu agar memiliki pikiran yang luas dan meningkatkan profesionalisme” ujarnya. Ia berjanji, pihaknya siap bekerjasama dengan Paiketan Krama Bali dalam segala hal. (tim).