DENPASAR – Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak, S.H menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Bali dan menjaga nilai-nilai dan kearifan lokal yang diwariskan leluhur. Hal itu ia sampaikan saat bertemu dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster kediaman resmi Gubernur Bali di Jayasabha, Sabtu (24/9/2022) saat menyampaikan hasil-hasil Lokasabha VIII PHDI Bali dan memperkenalkan pengurus PHDI Bali masa bhakti 2022-2027.
Pengurus PHDI Bali hasil Lokasabha VIII yang ikut menemui Koster terdiri dari Paruman Pandita; Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari (Dharma Upapati), dan 2 Sulinggih dari Paruman Pandita (Ida Mpu Jaya Putra Pemuteran, Ida Sri Bhagawan Dharma Yoga), Ketua dan Sekretaris PHDI Bali Nyoman Kenak, S.H dan Putu Wirata Dwikora, S.H serta wakil-wakil Ketua (Wayan Sukayasa, S.H; Made Swastika Eksasana, S.Ag; Drs. I Made Kariyasa, S.H, M.H; Made Bandem Dananjaya, S.H, M.H; Nyoman Iwan Pranajaya, Putu Wira Dana; Bagus Sapta Tenaya dan Mangku Haryanta), Tim Hukum (Dr. Ketut Widia, S.H, M.H, Ketut Artana, S.H, M.H), Bendahara dan Wakil Bendahara Dr. Made Alit Putrawan dan Made Suartha, S.E, M.Phil, Wakil dari Paruman Walaka Ketut Wartayasa, S.Ag.
I Nyoman Kenak menyampaikan, sesuai amanat AD/ART, sejak dilantik pada 8 April 2022, PHDI Bali dan seluruh jajarannya di Kabupaten/Kota di Bali telah melakukan pelayanan keumatan, sesuai swadharma majelis umat Hindu tersebut. Bahwa berkaitan dengan nilai-nilai agama Hindu, PHDI Bali beserta PHDI Kabupaten/Kota sampai Kecamatan dan desa-desa, mensosialisasikan dan menjaga dilaksanakan Bhisama-bhisama PHDI, termasuk yang berimpitan dengan kewenangan pemerintah sebagai Guru Wisesa. ‘’PHDI berkomitmen menjaga nilai-nilai yang diwariskan leluhur, siap selalu bersinergi dan saling menguatkan dengan pemerintah, ‘’ ujar Nyoman Kenak.
Sementara Dharma Upapati PHDI Bali menyampaikan, keberadaan PHDI dan kebersamaannya dengan pemerintah Provinsi Bali, sangat penting untuk diamalkan, agar upaya menjaga dan merawat Bali dari pengaruh-pengaruh global, bisa saling memperkuat.
Gubernur mengajak agar PHDI Bali bersama-sama menjaga nilai-nilai kearifan lokal Bali yang diwariskan oleh para leluhur. Koster meyampaikan banyak hal tentang cita-citanya menjaga Bali. Dengan santai dan menyebutkan uraiannya yang panjang lebar seperti ‘’curhat’’, Koster juga berkali-kali menyampaikan pujian dan penghargaan kepada para leluhur Hindu di Bali, yang menciptakan tradisi agama, budaya dan cara hidup yang menjaga alam, manusia, dan Tuhan secara selaras.
PHDI Bali telah menyikapi berbagai curahan hati, visi dan misi Gubernur Bali tersebut, dalam Pasamuhan Paruman Pandita PHDI se-Bali tanggal 10 Juni 2021 di Pura Besakih, juga sudah ada SKB PHDI-MDA tanggal 16 Desember 2020, yang secara kelembagaan telah mencetuskan sikap tegas untuk menjaga nilai-nilai budaya, tradisi dan agama Hindu Dresta Bali dari pengaruh sampradaya asing. Yang diperlukan sekarang adalah, implementasi kebijakan pemerintah sebagai Guru Wisesa. PHDI sebagai lembaga umat Hindu dan MDA sebagai majelis desa adat, kedepan mesti disinergikan, agar visi-misi menjaga alam dan budaya Bali dalam keajegan tradisi yang diwarisi oleh para leluhur, bisa terlaksana (*sumber : diolah dari press release PHDI Bali).