MANGUPURA. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) selaku Majelis Tertinggi umat Hindu wajib memberikan tuntunan dan mengayomi seluruh umat Hindu di seluruh Indonesia. Semua soroh (klan) agar bersatu sebagaimana Mpu Kuturan jaman dahulu mempersatukan 9 sekte di Bali menjadi Tri Sakti Wisesa. Demikian ditegaskan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya dalam pembukaan Lokasabha PHDI Provinsi Bali di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Jumat, 8 April 2022. (Foto Bawah : WBT saat membuka secara resmi Lokasabha VIII PHDI Bali).
“PHDI pinaka penyuluh agama (Hindu) wajib memberikan tuntunan kepada umat Hindu dan menghormati semua komponen umat Hindu tanpa membeda-bedakan soroh. Semua soroh harus bersatu” ujar I Nyoman Giri Prasta. Bupati asal desa Plaga Kecamatan Petang, Badung ini memaknai Catur Warna sesuai dengan tingkatan hidup manusia. Sudra, menurutnya ketika manusia baru lahir, belajar berjalan. Wesia, ketika manusia sudah mulai mandiri untuk bisa mencukup kebutuhan hidupnya. Ksatria, ketika manusia mulai memimpin dirinya dan orang lain. Dan Brahmana ketika manusia sudah mampu melepaskan ikatan keduniawian dan menjadi seorang Dwijati sesuai klannya. Bila dia seorang Ida Bagus, maka dia akan keabhiseka Ida Pedanda, bila dari soroh Predewa, maka mendapat keabhiseka Ida Bhagawan, seorang warga Pande menjadi Sire Mpu, bila seorang Gusti atau Arya akan menjadi Ida Rsi Agung, bila ia seorang bhujangga maka keabhiseka Ida Rsi Bhujangga dan bagi yang dari klan Pasek akan keabhiseka Ida Pandita Mpu. Semua abhiseka Pandita itu patut mendapat penghormatan yang sama dan semua mesti diayomi oleh PHDI.
Giri Prasta mengaku selalu tegak lurus dan taat kepada keputusan pemerintah, sesuai dengan SK Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM) yang mengakui PHDI yang sah (resmi). “Saya tidak ikut blok kanan, blok kiri, saya tegak lurus dengan keputusan pemerintah” ujarnya. Ia berharap agar semua elemen umat Hindu bersatu. “Biarpun saya bodoh, biarpun saya kecil, biar pun saya sendiri, tapi harapan saya, tolonglah bersatu” imbuh Giri Prasta. (Foto Bawah : Dari Kiri ke Kanan, Giri Prasta, WBT, Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari, I Nyoman Kenak dan IGN Sudiana).
Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Pur) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) sebelum membuka secara resmi Lokasabha VIII PHDI Bali mengajak seluruh umat Hindu agar bersatu. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” pekiknya dengan semangat. Tujuan hidup umat Hindu menurutnya adalah NKRI ini aman, damai, sejahtera dan bahagia. Mari kita laksanakan ajaran Vasudhaiva Khutumbakan, Tat Twam Asi. Kita semua bersaudara. Kamu adalah Saya. Ia mengajak semua umat Hindu mendukung program pemerintah tentang moderasi beragama yakni cara beragama tidak tidak ekstrim kanan atau kiri. Ia menjelaskan lambang Swastika sebagai lambang keseimbangan hidup yang selalu berputar menuju keseimbangan. Selanjutnya,pria yang kerap disapa WBT ini mengurai Pancasila sebagai dasar negara. “Umat Hindu mesti taat kepada Pancasila, Panca Sraddha, melalui Panca Sembah dan Panca Gita” imbuhnya. Ia juga mengulas makna Panca Pandawa sebagai kekuatan dan modal hidup umat Hindu yakni membela dan menegakkan kebenaran (Dharmawangsa/Yudistira) dengan cara Ksatria (Bima), keerdasan (Arjuna) dengan penuh kelemahlembutan dan kebijaksanaan (Nakula-Sahadewa).
Ketua Panitia Lokasabha VIII PHDI Bali I Nyoman Kenak, S.H berharap, Lokasabha bisa berjalan lancar sesuai dengan AD/ART dan landasan hukum yang berlaku. “Saya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada bapak Bupati Badung beserta jajarannya karena telah memberikan pinjam ruangan yang megah ini, bantuan konsumsi dan fasilitas lainnya untuk pelaksanaan Lokasabha” ujarnya.
Pembukaan Lokasabha VIII PHDI Bali ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dan peninjau yang memenuhi ruang Kertha Gosana Puspem Badung. Hadir dalam acara Lokasabha ini, sejumlah tokoh Hindu nasional seperti I Wayan Sudirta, S.H, Mayjen TNI (Pur) I Made Dartawan, sejumlah Pengurus Harian PHDI Pusat seperti Dr. Ir. I Wayan Jondra. M.Si, para anggota Sabha Walaka PHDI Pusat seperti Drs. I Made Kariyasa, S.H, M.H, Dr. I Gede Rudia Adiputra, M.Ag, Ir. Ketut Darmika, pengurus PHDI Bali masa bhakti 2017-2022, para peserta dari unsur pimpinan PHDI Kabupaten/Kota se Bali dan peninjau dari berbagai lembaga keagamaan Hindu di seluruh Bali. (Foto Kiri : Mayjen TNI (Pur) I Made Dartawan (tengah-tengah) diapit oleh duo WBT : Wisnu Bawa Tenaya-Kanan dan Wisnu Bawa Temaja-Kiri, Ketut Darmika (paling Kiri) bersama para tokoh Hindu (ram).