Oleh : Ashwini Guruji, Dhyan Ashram
Tempo hari, kita telah melakukan eksperimen dengan mengamati sensasi di area pusar menggunakan cakra telapak tangan. Saya menerima banyak email dari orang-orang yang berbagi pengalaman mereka, mulai dari sensasi berdenyut, tarikan, dorongan, rasa hangat, rasa dingin, hingga kesemutan di telapak tangan, dan lain sebagainya. Tubuh kita terdiri dari berbagai lapisan; tubuh hanyalah salah satunya. Apa yang Anda rasakan adalah lapisan tepat setelah lapisan tubuh, yang sering disebut ‘aura’ atau Pranamaya Kosha, yang mengendalikan apa yang terjadi di dalam tubuh Anda.
Tubuh merupakan kendaraan bagi jiwa. Namun, tubuh tidaklah abadi dan suatu hari nanti akan lenyap. Meski demikian, kecepatan memburuknya kondisi tubuh (atau menua) ada di tangan kita. Para Resi Weda telah menguasai tubuh dan berbagai lapisannya serta memberi kita ilmu Yoga. Para resi ini tetap hidup dalam tubuh yang kuat, bercahaya, dan awet muda hingga hembusan nafas terakhir mereka. Di masa kini, pancaran cahaya dan daya tarik para sadhak yang mempraktikkan Sanatan Kriya secara keseluruhan adalah bukti nyata dari keampuhan ilmu yoga Weda ini.
Di dalam Yoga, pemanfaatan sumber daya secara optimal merupakan kunci untuk menjaga tubuh yang sehat. Di dalam tubuh terdapat tujuh cakra utama yang berfungsi layaknya kipas angin, mengeluarkan prana lama (agar tidak terjadi stagnasi atau penyakit) dan membawa masuk prana baru. Proses inilah yang menjaga keseimbangan tubuh. Setiap cakra mengendalikan fungsi vital dari organ atau bagian tubuh tertentu. Kelebihan atau kekurangan prana pada cakra-cakra ini dapat memicu munculnya penyakit. Oleh karena itu, penting untuk melakukan praktek tertentu guna membersihkan lapisan fisik dan eterik, serta memperkuatnya.
Saya jelaskan secara rinci di sini sebuah pranayam yang luar biasa dari Sanatan Kriya, yang jika dipraktekkan secara teratur akan membuat tubuh lebih sehat, seimbang, dan lebih tahan terhadap penyakit.
Chakra Santulan Pranayam mendistribusikan kembali prana yang mengalir dalam tubuh kita sesuai dengan kebutuhan cakra, mengisi bagian yang kekurangan prana dan mengeluarkan prana yang berlebihan. Dengan demikian, ia membantu mencegah penyakit.
Untuk melakukan kriya ini,
- Duduklah dalam posisi Vajrasana.
- Tutup mata Anda dan lakukan pernafasan Yogik secara menyeluruh (kombinasi pernafasan perut dan dada).
- Lepaskan nafas dan posisikan telapak tangan menghadap ke bawah, mengarah ke cakra Mooladhar (yang terletak di pangkal tulang belakang) (Foto 1).
- Mulailah menarik nafas dengan teknik ujjai dan secara bersamaan posisikan telapak tangan di Swadhishthan (terletak dua jari di atas Mooladhar) (Foto 2). Lanjutkan menarik nafas dan posisikan telapak tangan ke Manipoorak (terletak di area pusar) (Foto 3), ke Anahad (terletak di tengah rongga dada) (Foto 4), ke Vishuddhi (terletak di area tenggorokan) (Foto 5), dan ke Agya (terletak di antara kedua alis) (Foto 6).
- Kemudian, rentangkan telapak tangan Anda ke arah langit dan rasakan cakra Sahastrar seperti bola emas di antara kedua lengan. (Foto 7). Tahan nafas dan posisi ini selama beberapa detik.
- Terakhir hembuskan nafas secara perlahan, turunkan telapak tangan, berhenti sejenak di setiap cakra, hingga Anda sampai di Mooladhar.
Gerakan ini merupakan satu siklus lengkap pranayam. Tujuh siklus seperti ini membentuk satu rangkaian lengkap Cakra Santulan Pranayam. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah setiap satu siklus gerakan tangan harus disinkronkan dengan satu siklus pernafasan. Jangan pernah memaksakan diri Anda. Tingkatkan secara perlahan. Di awal-awal, mungkin selama sebulan, Anda akan merasa bahwa tangan Anda bergerak sangat cepat ke atas dan ke bawah. Tidak apa-apa.
Setiap cakra berperan atas fungsi dan kebutuhan bagian tubuh tertentu, sifat dan kemampuan cakra-cakra ini dijelaskan secara rinci dalam buku Sanatan Kriya, Essence of Yoga. Pada latihan tahap lanjut, seorang diajarkan cara memanfaatkan cakra dan energinya untuk mencapai hasil tertentu.
*) Ashwini Guruji adalah Cahaya Penuntun Yayasan Dhyan dan seorang ahli dalam ilmu pengetahuan Weda. Bukunya, ‘Sanatan Kriya, The Ageless Dimension’ merupakan tesis yang diakui tentang anti-penuaan dini.