DENPASAR – Perilaku pengusaha Atlas Beach Club Malam yang menayangkan simbol Dewa Siwa sebagai keyakinan Hindu di Bali menuai kecaman keras dari berbagai pihak karena dinilai melecehkan keyakina umat Hindu. Banyak pihak menilai tindakan pelecehan simbol Dewa Siwa merupakan bentuk penghinaan terhadap keyakinan mayoritas umat Hindu di Bali. Terkait pelecehan simbol Dewa Siwa itu, Dewan Pimpinan Daerah Prajaniti Hindu Indonesia Provinsi Bali, melalui siaran persnya, Rabu (5/2/2025) mendesak aparat keamanan segera bertindak tegas.
Ketua DPD Prajaniti Bali, dr. Wayan Sayoga mengkritik keras tindakan pengusaha Klub Malam yang hanya datang ke Bali untuk mencari keuntungan pribadi tanpa menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan agama masyarakat Bali. “Jangan datang ke Bali ini hanya untuk mencari keuntungan pribadi, lalu merendahkan keyakinan umat yang mayoritas Hindu di Bali. Itu adalah perilaku manusia yang tidak tahu diuntung,” ujar Sayoga. Kecaman ini buntut adanya siluet Dewa Siwa sebagai backdrop panggung hiburan di Klub malam besar di Bali.
Sayoga juga menyayangkan, bahwa peristiwa serupa telah terjadi berulang kali di Bali, namun sayangnya aparat penegak hukum belum menunjukkan tindakan kongkret dalam menangani masalah tersebut. Menurutnya, insiden-insiden ini merusak keharmonisan sosial dan dapat menimbulkan ketegangan antara pihak-pihak yang terlibat. Pihaknya mendesak agar aparat keamanan proaktif mengusut dugaan penistaan agama ini secara tuntas. Mereka juga meminta agar tindakan tegas diberikan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
“Kami meminta agar aparat segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa kejadian yang merusak kedamaian serta menghina keyakinan masyarakat Bali tidak terulang lagi,” tegas Sayoga.
Sebagai destinasi wisata internasional yang terkenal dengan keindahan alam dan kebudayaannya, Bali memiliki nilai-nilai luhur yang dihormati oleh penduduk lokal dan wisatawan. Seiring berkembangnya industri pariwisata, penting bagi semua pihak untuk menghargai keberagaman budaya dan keyakinan yang ada di pulau dewata ini (ram)