Ganesh Chaturthi – Malam Mantra Siddhi

Haridra Ganapati, dengan kulit berwarna kunyit dan pakaian serba kuning adalah pembawa kemakmuran dan pelindung dari marabahaya.

Oleh : Ashwini Guruji, Dhyan Ashram *)

Ashwini Guru Ji

Dewa Ganesha adalah dewa yang paling dekat dengan penciptaan fisik. Beliau adalah pengendali Riddhi dan Siddhi. Riddhi adalah kekuatan yang memberikan kesuksesan duniawi – kekayaan, kemakmuran, dan ketenaran. Sementara Siddhi adalah kekuatan yang mengembangkan kepekaan tingkat tinggi untuk mewujudkan pikiran dan ucapan, membantu seseorang meraih keinginannya dengan lebih cepat. Kebanyakan orang menghabiskan hidupnya mengejar Riddhi dan Siddhi, padahal itu hanyalah langkah awal, sebuah permulaan.

Ganesha lahir dari kotoran suci yang berasal dari tubuh Mata Adi Shakti saat beliau mandi. Hal ini menunjukkan bahwa segala bentuk riddhi dan siddhi dalam ciptaan hanyalah setitik debu suci dari kekuatan fenomenal Sang Ibu Semesta. Semua itu adalah Maya—sesuatu yang tidak nyata, bersifat sementara, dan pasti akan pergi. Namun, kebanyakan dari kita justru mengejar hal-hal itu, melupakan sifat sementaranya. Karena itulah ia disebut Ganesh‘—ish (dewa) dari ganas (massa).

Ganesha muncul di masa ketika ketidaksucian mulai meresap ke dalam masyarakat. Seiring waktu, ketika hasrat duniawi mulai mengalahkan pencarian spiritual di kalangan manusia biasa, berbagai mantra dan sadhana ditetapkan untuk memanggil aspek-aspek tertentu dari Ganesha, demi memenuhi keinginan-keinginan dalam ranah fisik—lapisan terkasar dari ciptaan.

Uchchhishta Ganapati dihadirkan melalui mantra-mantra tertentu sebagai pemberi anugerah, pelindung tanah air, atau untuk menguasai panca indera. Heramba adalah wujud Ganapati yang berkepala lima, berwarna keemasan, dan mengendarai singa. Dewa dengan sepuluh tangan ini dihadirkan untuk menumbuhkan keberanian dan mengalahkan musuh. Sementara itu, Mahaganapati merupakan wujud yang berkaitan dengan kekayaan dan kenikmatan, sang pemberi kebahagiaan. Balaganapati yang berwarna merah keemasan dipanggil untuk kesehatan dan masa depan yang cerah. Haridra Ganapati, dengan kulit berwarna kunyit dan pakaian serba kuning adalah pembawa kemakmuran dan pelindung dari marabahaya.

Sadhana-sadhna ini sangat ampuh. Sadhana diberikan oleh Guru sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing individu, dan tidak pernah diajarkan secara massal. Ketika seorang Guru memberikan mantra, berkah pun menyertainya. Namun, penting untuk menyeimbangkan karma, karena setiap tindakan memiliki reaksi yang setara dan berlawanan—setiap kenikmatan membawa konsekuensinya sendiri. Di sinilah peran Guru yakni menunjukkan jalannya.

Guru membimbing praktisi mengenai mantra yang harus dipraktekkan, durasinya, cara pelafalan (uchharan) dan penghayatan (bhaav) yang benar, serta praktek-praktek pendukung untuk menyempurnakan sadhna. Setelah sadhana mantra selesai dilakukan, sebuah ritual yadnya dilaksanakan guna mencapai siddhi dari mantra tersebut. Salah satu mantra yang paling aman untuk dipraktekkan dalam rangka mewujudkan shakti (kekuatan spiritual) dari Ganesha adalah ‘gama ganapataye namah’. Akan tetapi, mantra ini pun harus disalurkan melalui bimbingan seorang Guru agar memberikan hasil yang sesuai. Ganesh Chaturthi adalah malam bagi Ganesha, malam bagi mantra siddhi dan pemberian mantra suci (diksha) di bawah naungan spiritual (sanidhya) seorang Guru.

Dhyan Foundation Flag

*) Ashwini Guru Ji adalah energi dan inspirasi di balik berbagai inisiatif Dhyan Foundation. Beliau merupakan Cahaya Penuntun bagi Dhyan Foundation dan seorang pakar dalam ilmu-ilmu Weda. Bukunya ‘Sanatan Kriya, The Ageless Dimension’ adalah tesis tentang anti-penuaan yang  telah diakui. Dhyan Foundation menyelenggarakan sesi Sanatan Kriya secara rutin di berbagai belahan dunia. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.dhyanfoundation.com atau kirim email ke dhyan@dhyanfoundation.com.

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email