JEMBRANA, 7/4/2024 – Mahasiswa dan seluruh dosen Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi Hindu, Universitas Hindu I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, 5-7 April 2024. Kegiatan yang dipusatkan di dua lokasi yakni Balai Desa Manistutu dan Manistutu Camping Ground (Mantu Cager) ini merupakan bagian dari program semester genap Tahun Ajaran 2023/2024 yang bertujuan untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Desa Wisata Manistutu. Persiapan acara telah dilaksanakan selama satu hari pada Jumat (5/4/2024) sedangkan acara seremonial pembukaan dihelat di Balai Desa Manistutu, Sabtu, 6/4/2024.
Dari pihak UHN I Gusti Bagus Sugriwa, hadir seluruh Dosen Homebase Prodi Doktor Ilmu Komunikasi Hindu yakni : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Linggih, M.Si; Prof. Dr. I Ketut Sumadi, M.Par; Dr. Dra. Ni Nyoman Perni, M.Pd; Dr. I Gusti Agung Nerawati, M.Ag; Dr. I Gusti Ayu Ratna Pramesti Dasih, S.Sos, M.Si; Dr. I Nyoman Kiriana, S.Ag, M.A dan Dr. I Made Adi Surya Pradnya, S.Ag, M.Fil. H.
Acara seremonial pembukaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri oleh para tokoh masyarakat. Kepala Desa Manistutu, I Komang Budiana dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas dipilihnya Desa Manistutu sebagai lokasi pengabdian. Budiana berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan promosi Desa Wisata Manistutu yang telah meraih penghargaan masuk 75 besar Desa dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Prodi Doktor Ilmu Komunikasi UHN IGB Sugriwa Denpasar dalam memilih Desa Manistutu sebagai lokasi pengabdian masyarakat. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan Desa Wisata Manistutu,” ujar I Komang Budiana.
Ketua Prodi Doktor Ilmu Komunikasi UHN IGB Sugriwa Denpasar, Dr. Ni Nyoman Perni, M.Pd atas nama Direktur Program Pascasarjana UHN IGB Sugriwa didampingi oleh Sekretaris Prodi, Dr. Ni Gusti Ayu Agung Nerawati, S.Ag, M.Si menyatakan program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan agenda rutin tiap semester sebagai bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Manistutu dalam mengembangkan potensi desanya sebagai destinasi wisata unggulan,” jelas Ni Nyoman Perni.
Tokoh Masyarakat dan pendiri Kelompok Masyarakat Integrator (PROKERTI) yang juga Pengelola UMKM Umah Manis Desa Manistutu, I Made Abdi Negara yang sejak awal memfasilitasi PKM ini dan hadir dalam acara pembukaan itu mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kehadiran mahasiswa Prodi Doktor Ilmu Komunikasi UHN IGB Sugriwa. “Kami merasa sangat bangga dan bersyukur atas kehadiran mahasiswa, dosen bahkan gurubesar Prodi Doktor Ilmu Komunikasi UHN IGB Sugriwa. Kegiatan ini pasti memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat Desa Manistutu dalam mengembangkan potensi desa kami,” ungkap Abdi Negara.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan enam narasumber yang terdiri dari tiga dosen dan tiga mahasiswa. Narasumber dosen yakni : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Linggih, M.Si dengan topik “Karya Seni Sebagai Media Komunikasi Hindu”; Prof. Dr. Drs. I Ketut Sumadi, M.Par. dengan topik “Literasi Komunikasi Wisata Religi Berbasis Tri Hita Karana” dan Dr. I Nyoman Kiriana, MA. dengan topik “Literasi Komunikasi Keagamaan”. Sementara itu, narasumber mahasiswa yakni : Ir. I Nyoman Mahardika, M.I Kom dengan topik “Semakin Bersemangat Menjadi Hindu di Era Society 5.0”; Ir. Nyoman Merta, M.I.Kom dengan topik “Literasi Media dan Etika Bermedia Sosial” dan I Made Widiantara, S.Psi, M.Si. dengan topik “Literasi Pemasaran Desa Wisata berbasis Digital”.
Para narasumber memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada peserta yang berasal dari berbagai unsur masyarakat Desa Manistutu seperti prajuru desa, para Jro Mangku, pecalang Desa Adat, guru dan siswa sekolah Hindu serta para Yowana Desa Manistutu. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan Desa Wisata Manistutu, mulai dari Literasi Komunikasi Wisata Religi, Pemanfaatan Karya Seni Sebagai Media Komunikasi Hindu, Literasi Komunikasi Keagamaan, Semangat Menjadi Hindu Di Era Society 5.0, Literasi Media dan Etika Bermedia Sosial hingga Literasi Pemasaran Desa Wisata Berbasis Digital.
Salah satu peserta kegiatan, I Wayan Suardana, yang juga seorang Prajuru Desa Adat Manistutu, mengungkapkan antusiasmenya terhadap materi yang disampaikan oleh para narasumber. “Saya merasa sangat beruntung dapat mengikuti kegiatan ini. Materi yang disampaikan oleh para narasumber sangat relevan dengan kebutuhan kami dalam mengembangkan Desa Wisata Manistutu. Saya yakin, dengan pengetahuan dan keterampilan yang kami peroleh, kami dapat berkontribusi lebih baik dalam mempromosikan dan mengelola desa wisata kami,” ujar I Wayan Suardana.
Ni Luh Putu Ari Diantari, seorang siswa SMA Hindu UWP Sila Kerta Raharja di Desa Manistutu, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini. “Saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama tentang pentingnya menjaga nilai-nilai Hindu dan memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan desa wisata kami. Saya berharap dapat menerapkan ilmu yang saya peroleh untuk turut berkontribusi dalam pengembangan Desa Wisata Manistutu,” tutur Ari Diantari. Yang menarik, pada setiap sesi, para peserta yang beruntung mendapat doorprize berupa paket sembako. Mereka yang beruntung itu dinilai dari pertanyaannya yang bagus atau mampu menjawab pertanyaan dari narasumber.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya fokus pada penyampaian materi semata, tetapi juga memberikan ruang bagi para peserta untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para narasumber. Suasana diskusi berlangsung hangat, semangat dan interaktif, dengan peserta yang antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka mengelola Desa Wisata Manistutu.
Prof. Dr. I Nyoman Linggih, M. Si yang setia mengikuti PKM dari awal sampai akhir menyatakan rasa bahagianya karena mendapat pengalaman tambahan yang unik yakni : (1) baru kali ini memiliki mahasiswa yang semua ramah, akrab, sangat kompak dan visioner di angkatan pertama di Prodi Doktor Ilmu Komunikasi Hindu UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar; (2) kegiatan PKM di Manistutu memberikan kesan sangat positif sekaligus menambah wawasan semua pihak untuk berkarya membangun desa; (3) dapat menikmati suasana desa yang asri alami dengan mandi sungai mengenang dan mengilang masa kecil-remajanya yang saat ini sulit didapatkan. “Saya secara pribadi sangat bersyukur mendapat pengalaman baru bersama mahasiswa dan teman-teman dosen karena dapat berbaur dengan para tokoh desa dan masyarakat Manistutu” ujar I Nyoman Linggih seraya sangat berterima kasih atas sambutan yang hangat dan akrab dan suguhan makanan dari Desa Manistutu.
Dr. I Nyoman Kiriana, M.A, salah satu narasumber kalangan dosen, mengapresiasi antusiasme dan partisipasi aktif peserta dalam kegiatan ini. “Saya sangat terkesan dengan semangat dan keingintahuan peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya menyimak materi yang disampaikan, tetapi juga aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dari masyarakat Desa Manistutu dalam mengembangkan desanya sebagai destinasi wisata yang unggul,” ujar Nyoman Kiriana.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat sesaat, tetapi juga dapat menjadi titik awal bagi terjalinnya kerjasama jangka panjang antara Prodi Doktor Ilmu Komunikasi UHN IGB Sugriwa Denpasar dengan Desa Wisata Manistutu. Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan potensi Desa Wisata Manistutu dapat terus dikembangkan dan dipromosikan secara optimal, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen perguruan tinggi dalam berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat. Dengan menggabungkan kekuatan akademisi dan potensi lokal, diharapkan Desa Wisata Manistutu dapat semakin berkembang dan dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Jembrana, Bali bahkan di tingkat nasional.
Menurut I Made Abdi Negara, awalnya semua stakeholdres di Manistutu berjalan sendiri-sendiri. Melihat hal itu, ia bersama para tokoh lainnya melakukan inovasi dengan mencetuskan konsep integrasi program antara Desa Dinas, Desa Adat, Pokmas, Pokdarwis bersinergi dalam program Prokerti sehingga bergerak bersama demi kemajuan Desa Manistutu. “Gerakan kami menjadi lebih luas dan lebih mudah dalam menemukan solusi bersama-sama sehingga memiliki daya ungkit dan daya dorong lebih kuat karena semua unsur ada dalam satu wadah yang bertujuan sama” ujar Abdi Negara.
Arsip publikasi www.craddha.com menunjukkan, wilayah Desa Manistutu tergolong desa sangat luas yakni 784, 89 hektar. Punya lapangan terbuka seluas 420 hektar, tanah pelaba/kuburan 400 hektar, persawahan 192 hektar, pekarangan rumah penduduk seluas 95,95 hektar dan peruntukan lainnya 15, 16 hektar. Data Tahun 2022 menunjukkan, Desa yang berpenduduk sekitar 8.900 jiwa (50,17 % laki-laki dan 49,83 % perempuan) ini memiliki hasil perkebunan berupa buah-buahan seperti : durian, manggis, pisang yang melimpah, mangga, alpukat dan nangka. Sedangkan tanaman industri menghasilkan : kelapa yang melimpah, kakao, cengkeh, pala, kemiri, vanili, bambu, rotan, tanaman rempah-rempah di areal hutan dan beragam hasil bumi lainnya. Sementara pertanian lahan basah menghasilkan padi, kedelai, sayur-mayur dan palawija lainnya. Penduduk di sini ada yang bermata pencaharian sebagai peternak bebek, ayam selain menggeluti kerajinan industri kreatif tenun cagcag khas Jembrana. Yang menarik, penduduk di desa ini memproduksi gula kelapa dan minyak kelapa (lengis nyuh tanusan) asli Jembrana karena sebagian besar penduduk memiliki kebun kelapa.
Jika diringkas, secara umum, Desa Manistutu memiliki sejumlah potensi sebagai berikut : (1) Memperoleh hak pemanfaatan hutan Negara seluas 102 hektar selama jangka waktu 35 tahun untuk mendukung konservasi hutan lindung. Kawasan hutan Negara ini masih asri dan alami, rimbun, kaya oksigen, dengan tanah yang cukup luas di pinggir sungai, juga dilengkapi dengan kolam yang asri dengan bentang alam hutan yang sangat indah, suasana segar dengan view yang menawan; (2) Lokasi situs sejarah unik berupa sarkofagus dan benda-benda Purbakala yang menyimpan misteri di masa lampau; (3) Memiliki kawasan hutan desa ini dan terdapat Pura Pegubugan di atas bongkahan batu besar di kawasan hutan Negara dan diapit oleh dua sungai yang asri; (4) ada atraksi Makepung Lampit khas Jembrana; (5) Memiliki Sentra Tenun Cagcag khas Jembrana; (6) Memiliki aneka kuliner khas Manistutu : Kolak Singkong Gula Kelapa yang sangat lezat dan Ayam Betutu yang enak dan gurih (tim).