Purnama Kasa, 3 Juli 2023
Hari Kasih Sayang Hindu, Saat Mengikatkan Gelang Raksa Banda

Dewa K. Suratnaya

Oleh : Dewa K. Suratnaya

Raksa” artinya mempererat dan “Banda” artinya ikatan. Jadi, Raksa Banda bermakna mempererat ikatan “kasih sayang”, baik ikatan antara suami dengan istri, istri dengan suami, dan orang tua dengan anak.

Pintu Swargaloka Terbuka

Purnama Kasa merupakan purnama pertama dari duabelas purnama dalam setahun dan diyakini bahwa saat Purnama Kasa, pintu Swargaloka terbuka. Menurut Pustaka Upanisad, pada saat Purnama Kasa, Dewa Indra dan shaktinya yaitu Dewi Sachi di Swargaloka sedang melaksanakan ritual untuk mempererat kasih sayang dengan putra-putranya. Wujud dari pelaksanaan ritual ini adalah dengan mengikatkan Gelang Tridatu pada masing-masing tangan kanan putra-putranya. Juga saling memasang Gelang Tridatu di pergelangan tangan kanan antara Dewi Sachi dan Dewa Indra.

Menurut Bendesa Adat Desa Kapal, Badung, Bali, I Ketut Sudarsana yang juga seorang penekun lontar, Purnama Kasa merupakan Hari Kasih Sayang Hindu, dan saat yang tepat melaksanakan Ritual Raksa Banda, sehingga Gelang Tridatu juga disebut Gelang Raksa Banda.

Putra Ninda Bapa

Sementara dalam Pustaka Nitisastra disebutkan, tujuan Gelang Tridatu ini untuk mengantisipasi “putra ninda bapa,” artinya, untuk mengantisipasi supaya “anak tidak melecehkan orang tua,” Dengan kata lain, Gelang Tridatu digunakan untuk mengendalikan anak-anak supaya tidak melawan orang tuanya. Menurut I Ketut Sudarsana, setiap tahun di Pura Desa Adat Kapal dilaksanakan acara ini, tepat pada Purnama Kasa.

Menurut  I Nyoman Singgin Wikarman (alm) dan putranya, I Gede Sutarya dalam bukunya, “Hari Raya Hindu Bali – India, hari suci ini bermakna penguatan tali kasih sayang antara suami – istri, anak dan orang tua. Peringatan hari suci ini sebenarnya untuk mengenang kasih sayang Dewi Sachi dengan Dewa Indra.

Ritual Raksa Banda

Ritualnya sangat sederhana, seorang Pinandita menyiapkan benang Tridatu yang sudah dianyam dan akan diikatkan di pergelangan tangan kanan. Sebelumnya, bersamaan dengan persembahyangan Purnama bahan-bahan gelang Tridatu diaktifkan (dipasupati) oleh Pinandita yang memandu persembahyangan. Mantranya (stawa) biasanya sudah dipahami oleh sang Pinandita. Seusai persembahyangan, Gelang Tridatu itu dibagikan kepada setiap keluarga yang hadir sesuai dengan jumlah anggota keluarga.

Suami mengikatkan gelang di tangan kanan istrinya, istri mengikatkan gelang di tangan suaminya. Orang tua (suami atau istri) mengikatkan gelang di tangan masing-masing anaknya. Jadi, setiap tahun Gelang Tridatu atau Raksa Banda diganti dengan yang baru. Tahun ini Purnama Kasa tepat pada Hari Senin, 3 Juli 2023. Sumber referensi : I Ketut Sudarsana, Bendesa Adat Desa Kapal, Badung; Jro Sumantra, Desa Busung Biu, Buleleng; I Nyoman Singgin Wikarman dan I Gede Sutarya, Hari Raya Hindu Bali – India, Paramita Surabaya, 2011 (*).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email