Bali Dinilai Pantas Menjadi Pusat Pendidikan Pariwisata Budaya Dunia
IPB Internasional, “Pencetak” Insan Pariwisata Profesional

IPB Internasional mengusung motto : Quality is Our Prime Concern
Dengan motto : “Quality is Our Prime Concern”, IPB Internasional menjadi Terdepan dalam Pendidikan Pariwisata

BALI dikenal sebagai salah satu destinasi periwisata utama di dunia. Predikat itu menjadi modal utama para kaum profesional dibidang pendidikan pariwisata untuk menjadikan Bali sebagai Pusat Pendidikan Pariwisata Budaya Dunia. Hal itu sangat mungkin menjadi kenyataan. Terbukti bahwa para lulusan SMA/SMK dari seluruh Indonesia datang ke Bali untuk mendalami ilmu pariwisata. Tekad untuk menjadikan Bali sebagai Pusat Pendidikan Pariwisata Budaya Dunia terus digaungkan oleh Rektor IPB Internasional, Dr. I Made Sudjana, S.E, M.M, CHT, CHA. Menurut salah satu The Founding Father SPB yang pernah mengikuti summer course di Cornell University ini,  Bali sebagai destinasi utama pariwisata dunia didukung oleh sumberdaya manusia dan kaum profesional dibidang pendidikan pariwisata, sangat memungkinkan untuk menjadikan Bali sebagai Pusat Pendidikan Pariwisata Budaya Dunia.

I Made Sudjana, S.E, M.M, CHT, CHA (Rektor IPB Internasional)

Insitut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPB Internasional) adalah salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka dibidang Pariwisata yang menjadi tujuan para lulusan SMA/SMK dari seluruh tanah air untuk belajar dan mendalami pariwisata dan menjadi profesional di dunia pariwisata.  Ditemui di ruang kerjanya beberapa hari lalu, I Made Sudjana menuturkan riwayat lembaga pendidikan yang ia pimpin sebelum bernama IPB Internasional.

Bernaung di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, IPB Internasional, tutur I Made Sudjana, IPB Internasional (bernaung di bawah Yayasan Dharma Widya Ulangun) adalah pengembangan dari Sekolah Perhotelan Bali (SPB) yang didirikan pada Tahun 2000.  “SPB ini didirikan bermula dari sebuah lembaga pelatihan yang dirintis oleh lima Founding Fathers Pendidikan Pariwisata seperti : I Nyoman Gede Astina, I Made Sudjana, , I Gede Widjana, I Made Cornelius dan I Wayan Arcana dengan menyewa gedung di SMKN 5 Denpasar” kisahnya.  Hanya berbekal ijin dari Dinas Tenaga Kerja, dari SMKN 5 Denpasar, SPB kemudian sempat pindah ke Hotel Nikki di bilangan Gatot Subroto Tengah Denpasar. Berkat profesionalisme dan kegigihan para pengelolanya, hanya dalam waktu 5 tahun  berhasil membeli sebidang tanah di lokasi yang sangat trategis di pusat Kota Denpasar yakni bilangan Gatot Subroto Timur (Kampus IPB Internasional saat ini).  Pada tahun 2008, tutur I Made Sudjana, SPB dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) dan berhasil membuka program studi D3 dan D4 Perhotelan, D4 Pariwisata dan  dan S1 Pariwisata. “Selama 12 tahun, brand STPBI sebagai perguruan tinggi Pariwisata terkemuka menjadi sangat dikenal masyarakat, baik dalam maupun luar negeri” ujarnya.

Gedung Perkuliahan dan Praktek

Pada tahun 2020, STPBI sebagai perguruan tinggi pariwisata ini kemudian naik status menjadi Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPB Internasional).  Mengusung motto “Quality is Our Prime Concern”, IPB Internasional yang kini berlokasi di Pusat Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Kecak No. 12 Gatot Subroto Timur Denpasar adalah tempat yang sangat nyaman untuk belajar dan mendalami bidang pariwisata, perhotelan dan bisnis.  IPB Internasional juga terus menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi, perusahaan, industri pariwisata dan instansi pemerintah, baik di dalam maupun luar negeri, guna memperluas kesempatan berkarir bagi para mahasiswa dan lulusannya.  Mengusung konsep “One Stop Learning” menjadikan IPB Internasional sebagai satu-satunya kampus yang menyediakan segala kebutuhan mahasiswa dalam proses pendidikan yakni perkuliahan dan praktek, penempatan magang, baik di dalam maupun luar negeri, sertifikasi nasional dan internasional, penyaluran tenaga kerja profesional di dalam dan luar negeri, termasuk bantuan pendanaan (modal usaha) dan fasilitas asrama mahasiswa. Konsep “One Stop Learning” itu tak sebatas slogan, tetapi dibuktikan dengan berbagai fasilitas (unit) seperti : BPR SPB, Griya SPB, P.T. Bali Duta Mandiri, Galeri Saham, Inkubator Bisnis, Arana Tour & Travel, Language & Culture Center, SPB-SPA Training Center, SPB – Hospitality Training Center dan SPB Maritime Training Center.

Arjuna Building, salah satu fasilitas gedung IPB Internasional

Terkenal sebagai Kampus Pariwisata terkemuka di Indonesia, IPB Internasional kemudian terus dikembangkan  dengan membuka program studi S1 Bisnis Digital dan S1 Kewirausahaan. Menurut I Made Sudjana, program studi S1  Bisnis Digital (dengan gelar S.Bns) ini sengaja dibuka untuk mengantisipasi trend global perkembangan teknologi digital (digitalisasi) dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara, S1 Kewirausahaan (dengan gelar S.Bns) dibuka untuk merangsang minat masyarakat dalam bidang kewirausahaan, dan mencetak wirausahawan-wirausahawan muda, baik dibidang pariwisata maupun bisnis digital.

Khusus dibidang pendidikan pariwisata, sampai saat ini, IPB Internasional telah menghasilkan ribuan lulusan Ahli Madya Pariwisata (A.Md. Par) dan Sarjana Pariwisata (S.Par); Sarjana Terapan Manajemen Pariwisata dan Sarjana Manajemen Perhotelan (dengan gelar S.Tr. Par).  Tak hanya itu, IPB Internasional juga tetap melanjutkan program pendidikan Sekolah Perhotelan Bali (SPB) dengan Program Unggulan yang sudah berjalan cukup lama dan sangat dikenal seperti : (1) Program Kapal Pesiar (Cruise Line) 1 Tahun; (2) Program Hospitality 1 Tahun dan (3) Program Hospitality 2 Tahun.  SPB  sebagai cikal bakal  IPB Internasioal juga tetap buka Program Unggulan SPB SPA Training Center : (1) Program 1 Bulan – Assistant SPA Therapist; (2) Program 2 Bulan – Assistant SPA Therapist; (3) Program 3 Bulan –SPA Therapist; dan (4) Program 6 Bulan – Supervisor  SPA Therapist.

Gedung Rektorat

Setelah cukup lama berpengalaman mengelola program Diploma dan S1 bidang pariwisata, IPB Internasional juga telah membuka program S2 Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (dengan gelar M.Tr. Par). Program ini memberikan keterampilan leadership, managerial, dan entrepreneurship yang mengedepankan sustainability dan eco-friendly dibidang pariwisata dan hospitality. Kurikulum perkuliahannya mengacu Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI) dan berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Beban studi Program Magister ini adalah 40 SKS selama 4 (empat) semester.

Proses pembelajaran di Program Magiser Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata ini diampu oleh para dosen yang expert dalam bidang perencanaan dan pengembangan pariwisata dan bisnis hospitality, para guru besar dan akademisi yang kreatif dan inovatif berlatar belakang pendidikan S3, baik dari dalam maupun luar negeri sehingga sangat mampu memperkaya keilmuan bidang perencanaan dan pengembangan pariwisata.

Fasilitas Perpusakaan (Library)

Menurut I Made Sudjana, IPB Internasional saat ini memiliki 3.500 mahasiswa yang terbagi dalam berbagai program studi yakni : D3 (30 %), D4 (40 %), S1 (25 %) dan S2 (5 %).  Karena telah sangat berpengalaman mengelola pendidikan pariwisata, IPB Internasional dalam waktu dekat segera membuka Program Studi  Doktor (S3)  Pariwisata. Persyaratan untuk membuka program studi  S3 sedang dilengkapi termasuk syarat harus memiliki 5 guru besar.

Menjalin Nettworking, Membesarkan Institusi

IPB Internasional Career Center telah bekerjasama dengan sejumlah mitra di luar negeri dengan negara-negara seperti : Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Jepang, Bulgaria, Bahrain, Dubai, Singapura, Malaysia, Thailand dan sejumlah Kapal Pesiar (Cruise Line). Saat ini terdapat 300 an mahasiswa IPB Internasional yang sedang menjalani training di berbagai hotel bintang  4 dan bintang 5 di Amerika Serikat dan puluhan di  Jepang dan negara-negara lainnya.  Sedangkan, pengiriman mahasiswa raining ke luar negeri dan tenaga kerja lulusan IPB Internasional difasilitasi oleh PT. Bali Duta Mandiri (BDM) yang juga bernaung di bawah Yayasan Dharma Widya Ulangun.

Kitchen, Fasilitas Praktek untuk Food Production

Sebagai  profesional dibidang pendidikan pariwisata, guna terus membesarkan IPB Internasional, I Made Sudjana telah menjalin kerjasama (networking) dengan pihak luar,  baik di dalam maupun luar negeri. Ia saat ini menjabat sebagai Country Representatif for Indonesia di APACREI (Asia Pasific Consul on Hotel & Restaurant Education Institution). Sedangkan di level nasional, I Made Sudjana termasuk profesional yang ikut bergabung di HILDIKTIPARI (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata) mewakili IPB Internasional (*ram).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email