Center for Dharmic Studies Resmi Di-launching
Lembaga Riset dan Kajian Bahan Kebijakan Publik dan Swasta

Ketua CDS, Prof. Yoga Segara saat membubuhkan tanda tangannya di atas kain kanvas

DENPASAR – Center for Dharmic Studies (CDS), sebuah lembaga kajian untuk menghasilkan bahan kebijakan bagi pemangku kepentingan secara resmi di-lounching. Lembaga nirlaba yang independen ini bernaung di bawah Yayasan Siwa Gotra Mahalaya. Acara berlangsung di Jalan Gadung No. 7 Denpasar bertepatan dengan Hari Purnama Kelima, Sabtu (16/11/2024). Hadir dalam acara tersebut Ketua CDS, Prof. Dr. I Nyoman Yoga Segara, M.Hum  didampingi wakil ketua, Edy Kumara Gupta. Hadir pula Ketua Yayasan Siwa Gotra Mahalaya, I Putu Ane Edi, Direktur Yayasan Craddha Ir. Nyoman Merta, M.I.Kom;  Presiden Doctor and Magister Club (DMC) Ir. Nyoman Mahardika, M.I. Kom, pemilik gedung Ida Bagus Mantra dan sejumlah volunteer. Peluncuran CDS ditandai dengan pembubuhan tanda tangan Ketua Yayasan dan Dewan Pembina, Ketua dan Wakil Ketua CDS dan para hadirin di atas kain kanvas.

Dari Kiri ke Kanan : Prof. Nyoman Yoga Segara, I Putu Ane Edi dan Edy Kumara Gupta

Dalam keterangan persnya, Yoga Segara menyatakan lembaga ini akan menjadi wadah bagi aktivisme intelektual, khususnya di Bali. Program utama CDS adalah menjadi lembaga kajian untuk menghasilkan bahan kebijakan bagi para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun lembaga swasta.

Dikatakan, CDS hadir di tengah kegelisahan atas banyaknya persoalan sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan sebagainya yang belum mendapatkan respons, bahkan tidak solutif. Oleh karena itu, CDS dibentuk untuk melakukan kajian mendalam dengan menggunakan perspektif Agama Hindu. Sebab, semua permasalahan di Bali secara kontekstual dapat dicarikan jawabannya pada teks dan sastra Hindu.

Guru besar Antropologi Budaya ini menambahkan, pilihan untuk menggunakan perspektif agama bukan tanpa alasan. Selain untuk membedakannya dengan lembaga sejenis, juga agar spirit Hindu dan budaya Bali terus dapat memandu setiap kebijakan pembangunan di Bali, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta. Namun, lanjutnya, CDS tidak akan menempatkan diri secara eksklusif dan utopis. CDS tetap mengadaptasi setiap arus perubahan dan tantangan sesuai konteks jaman.

Yoga Segara memaparkan tiga Program utama CDS yakni : (1) Kajian dan riset yang mendalam untuk bahan kebijakan bagi pemerintah dan swasta; (2) Menggulirkan Diskusi Bulanan yang berbobot yang menghadirkan para periset berpengalaman yang hasilnya akan dipublikasikan melalui laman resmi CDS dan (3) Publikasi untuk policy paper, jurnal ilmiah untuk menjembatani ide, pikiran besar melalui pengelolaan jurnal ilmiah. Dengan tiga program tersebut, Yoga Segara berharap, CDS dapat menjadi lembaga think-tank bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Untuk itu, CDS juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk membuka kesempatan kepada para peneliti mitra dan mahasiswa magang.

Menurut pria asal Desa Serangan Denpasar Selatan ini, CDS diperkuat oleh anggota Dewan Peneliti yang berpengalaman seperti Dr. I Gede Suwantana, S.Ag, M.Ag; Dr. Ravinjay Kuckreja; Dr. I Putu Gede Suyoga dan Dr. I Wayan Agus Sindhu Gitananda.  “CDS ingin menjembatani pikiran dan ide besar serta kritis berlandaskan ajaran Hindu untuk sampai ke publik. Berbagai problematika yang terjadi di Bali harus kita kawal dengan narasi-narasi Hindu yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh krama Bali“ ujarnya seraya menambahkan pihaknya membuka diri bagi para peneliti mitra dan berkomitmen  siap bekerjasama dengan semua pihak yang mebutuhkan.

Ketua Yayasan dan dewan Pembina, I Putu Ane Edi diawal acara mengatakan, CDS harus punya prinsip : berkarma dilandasi dharma dengan bahagia sebagai pilihan hidup dan melihat semua masalah sebagai media pembelajaran. Menurut Putu, tujuan umum didirikannya CDS adalah  berhasil dalam bentuk beraneka ragam bukan sebatas materi, namun kebahagiaan dalam jangka panjang. Karena, menurutnya, jika hanya bertujuan hasil, maka tak akan pernah memuaskan orang. Ia berharap momentum ini sebagai tonggak sejarah untuk menegakkan dharma, kebaikan dan kebenaran saat ini hingga generasi yang akan dating (ram).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email