BADUNG – Dhyan Foundation (DF) menggelar Yoga (Sanatan Kriya) di Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) Dalung, Badung, beberapa hari lalu. Sanatan Kriya Yoga merangkum delapan anggota tubuh Ashtangga Yoga secara keseluruhan Yoga Sutra Patanjali. Yoga ini digelar untuk menyambut Hari Siwaratri maupun Hari Imlek serta memberikan semangat baru awal Tahun 2025. Yoga itu berlangsung secara hybrid dipandu Relawan Dhyan Foundation, Mahima Jaini yan juga alumni Marine Biology dari University of Marine USA, Rima Anand yang juga AI specialist for education dan Shanty Pirgayanti, Relawan Dhyan Foundation, seorang freelance interpreter bahasa Indonesia.
Saat itu, relawan Mahima mengharapkan para peserta rajin san rutin berlatih Yoga dalam kehidupan sehari-hari. “Saat ini, Dhyan Foundation sedang aktif menyelenggarakan sesi Yoga mingguan di Lombok. Begitu juga di Bali akan diadakan rutin setiap bulan pada Hari Jumat,” ujar Mahima seraya menyatakan kagum dengan suasana damai MPB di tengah kemacetan jalan raya di daerah Dalung.
Menurut Mahima, DF juga terlibat aktif dalam kesejahteraan manusia (terutama perempuan), hewan, dan lingkungan melalui berbagai inisiatif layanan di India termasuk kamp distribusi makanan gratis, pendidikan gratis untuk masyarakat kurang mampu, program pemberdayaan perempuan, program pembangunan pedesaan, penyelamatan-pengobatan-rehabilitasi hewan yang sakit, terluka, terlantar, yatim piatu, dan yang diselamatkan.
“Latihan ini dirancang oleh Ashwini Guru ji agar sesuai dengan gaya hidup manusia modern yang sibuk, dan bertujuan untuk mendorong terciptanya keseimbangan dalam berbagai lapisan kehidupan – fisik, emosional, finansial, dan mental maupun rohani (jiwa). Begitu tubuh seimbang, penyakit berhenti masuk dan pengalaman spiritual pun mengikutinya. Kecantikan, cahaya, daya tarik, kesehatan, dan peningkatan indra adalah beberapa hasil sampingan yang muncul dari latihan ini,” imbuh Wanita asal New Dehli ini.
Kemanjuran praktek Sanatan Kriya telah diakui oleh para dokter dan ilmuwan terkemuka di India (testimoni dapat dibaca dalam website dhyanfoundation). Bahkan, para siswa Ashwini Guru ji memberikan demonstrasi langsung tentang ilmu kewaskitaan dan cara mengurangi denyut nadi bahkan setelah 45 menit melakukan asana berat di hadapan audiens dokter di Indian Medical Association Mumbai dan menerima sertifikat untuk hal yang sama.
Kegiatan serupa telah dilaksanakan di MPB, Badung, Selasa (24/12). Kegiatan itu dipandu oleh Relawan Dhyan Foundation Anushtha Gupta. Saat itu hadir pula Budayawan Putu Suasta, Ketua Pelaksana Harian MPB Bagus Ngurah Rai. Budayawan Putu Suasta yang juga Alumni Cornell University dan UGM.
Secara terpisah intelektual Hindu Jro Gde Sudibya memberikan apresiasi acara tersebut. Menurut Jro Gde, sesuai sastra, Astangga Yoga dari Rsi Patanjali, menjelaskan 8 juta postur Asana yang bisa didalami, menuju pendakian rohani yakni Pranayama, Praktyahara, Dharma, Dhayana, Samadhi. Tahapan perjalanan rohani yang sudah semestinya “dibumikan” (down to erath), tidak sebatas “mengukir” langit rohani.
Dalam bahasa keren ke kinian, membangun keseimbangan: Tubuh, Pikran dan Jiwa – how to make balancing Body, Mind and Soul. Ditekankan kembali, olah tubuh dengan berbagai postur Asana yang beragam dan kaya, sebagai bagian dari disiplin diri untk mencoba menghidupkan cakra di dalam diri, menjadi sangat penting dewasa ini untuk memperkuat karakter, disiplin diri, pengembangan kecerdasan, dalam dunia yang sarat perubahan tinggi, rentan melahirkan stres dan bahkan potensi depresi. Latihan yoga sebagai “self healing” menjadi sangat penting (art/ram).
