Terapkan Filosofi Tri Hita Karana
Mahasiswa KKN IMK Wujudkan Eko Teologi

Lepas Burung : Penutupan KKN Dengan Pelepasan Burung Dara Dilakukan oleh Unsur Kampus IMK, Pimpinan dan Perangkat Desa Dinas dan Adat Sambangan, Rabu (26/11/2025)

BULELENG – Terapkan konsep Eko Teologi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)  Intitute Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja atau yang kerap disebut IMK  di Desa Sambangan menyalurkan bantuan sembako bagi warga kurang mampu dan menjadi fokus kegiatan utama penutupan KKN IMK di Sambangan pada 26 November 2025. Meski sumbangan yang diberikan sederhana, mahasiswa mewujudkan tujuan utamanya yakni memberikan dampak sosial nyata bagi masyarakat, sesuai dengan aspek  pawongan (hubungan harmonis antarmanusia) sesuai Tri Hita Karana.

Seremoni penutupan yang berlangsung sederhana ini dihadiri Perbekel Sambangan, Nyoman Sudarsana, perangkat desa, Dosen pembimbing Dr. I Nyoman Suka Ardiyasa, S.Pd., M.Pd,  Ketua Panitia KKN, Dr.  Putu Maria Ratih Anggraini,S.Fil.H., M.Fil H, Klian Desa Banjar Adat Babakan  Gede Artana, Klian Banjar Adat Sambangan Dewa Putu Widiada, Klian Banjar Adat Banjar Anyar, Ida Bagus Putu Kerta, peserta KKN serta 10 warga yang dinilai layak menerima sembako  di Desa Sambangan.

Koordinator KKN Desa Sambangan, yang juga mahasiswa semester 7 Jurusan Teolgi Hindu, Reza Saputra mengatakan, KKN tahun ini sejak awal diarahkan untuk memberi manfaat langsung. “Kami memilih tema Tri Hita Karana, terutama pawongan. Kami ingin berdampak bagi masyarakat, walaupun tidak bisa menyelenggarakan acara yang wah, namun kami berharap bisa bermanfaat bagi desa, terutama dampak yang kami berikan dapat dirasakan langsung oleh masyarakatnya” ujarnya.

Apresiasi disampaikan Perbekel Desa Sambangan atas kontribusi mahasiswa selama menjalankan KKN. “Kami sangat mengapresiasi adik-adik sekalian, yang dimana biasanya remaja memiliki semangat bereuforia yang besar, namun adik-adik memilih melakukan hal sebaliknya bagi desa kami. Mulai dari pembagian sembako yang sangat bermanfaat bagi warga kami yang masih tergolong kurang mampu, juga penanaman pohon maupun biopori, yang selama KKN sudah banyak membantu warga kami. Semoga ke depannya hal serupa bisa terus dilanjutkan oleh mahasiswa KKN lainnya,” ungkapnya.

Mahasiswa KKN IMK Melepas Benih Ikan di Sungai/Air Terjun Tembok Barak, Sambangan

IMK Berterima Kasih

Nyoman Suka Ardiyasa atas nama Rektor IAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A menyampaikan terima kasih kepada pihak Desa Sambangan yang sudah menerima dengan baik mahasiswa IAHN Mpu Kuturan Singaraja yang telah melaksanakan KKN dari 8 Oktober sampai dengan 26 Nopember 2025. “Kami dari pihak kampus mengucapkan terima kasih kepada Perbekel dan seluruh perangkat Desa Sambangan serta masyarakat yang sudah menerima dengan baik mahasiswa kami sehingga  bisa berkegiatan dengan masyarakat dengan menerapkan ilmunya selama di perkuliahan serta kepekaan terhadap masyarakat”ujar pria yang kerap disapa Suka.

Suka Ardiyasa menyampaikan harapan Rektor IMK bahwa mahasiswa yang sudah melakukan KKN agar dapat belajar sebelum selesai kuliah dan akan kembali ke masyarakat. Ketika kembali ke masyarakat diharapkan dapat memberikan perubahan dan  menjaga almamater IMK sebagai kampus bernafaskan Hindu. “Kami berharap seluruh mahasiswa dapat memahami bahwa fokus KKN adalah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Karena itu, kami mengarahkan agar penutupan KKN dilakukan secara sederhana namun tetap bermakna, dengan menampilkan hasil program kerja yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat,” imbuhnya.

Mahasiswa KKN IMK Menanam Pohon Beringin di Areal Pura Desa Sambangan

Mahasiswa KKN, selain menyaluran bantuan sembako sebagai wujud pawongan, juga belajar menerapkan nilai Tri Hita Karana. Pada aspek parhyangan, mahasiswa melaksanakan kegiatan persembahyangan bersama mepamit di Pura Desa Sambangan. Sementara pada aspek palemahan, mahasiswa menanam pohon beringin di areal Pura Desa Sambangan. Pohon beringin dipilih karena memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar, sehingga diharapkan dapat membantu mencegah banjir, menjaga ketersediaan air tanah, dan memperkuat keseimbangan lingkungan desa. Selain itu, implementasi aspek palemahan, mahasiswa juga melepas burung dara dan menebar benih ikan di areal Air Terjun Tembok Barak sebagai upaya pelestarian ekosistem alam (wan).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email