Laporan : Devha Balarama Ananta Sesa
JAKARTA – Didukung oleh Yayasan Pertiwi Abhilasa dan para orang tua siswa, SD Pertiwi Abhilasa Rawamangun, Jakarta Timur selama tiga hari (16 – 18 Desember 2022) menggelar kegiatan Pasraman Kilat. Kegiatan ini bertempat di Wantilan Parahyangan Agung Pura Jagatkartta, Gunung Salak. Pasraman Kilat ini melibatkan siswa-siswa dari 8 pasraman se Jabodetabek dari tingkat SD hingga SMA. Acara ini dikomandani oleh Ibu Wayan Sari (guru SD Pertiwi Abhilasa) dibantu oleh semua guru Pertiwi Abhilasa.

Acara yang diikuti oleh 95 siswa ini mengundang tiga narasumber tangguh yaitu Ni Made Jendri (Bidang Kesehatan PH PHDI Pusat), K.S. Arsana (Ketua Umum DPP Prajaniti an anggota Sabha Walaka PHDI Pusat) dan Dewa K. Suratnaya (Wakil Ketua Sabha Walaka Bidang Keagamaan dan Spiritualitas yang sekaligus Ketua Yayasan Dharma Sarati). Masing-masing narasumber menyampaikan dua materi.
Hari pertama ini diisi dengan “hiking” yang dipandu oleh Ibu Dwi Arsawidanti. Kembali dari “hiking,” para siswa berkreasi memanfaatkan sampah yang dipungut dari perjalanan dan menempelkannya di selembar kertas. Sore ini, Dewa K. Suratnaya menyampaikan materinya yang pertama.

Hari kedua, selain diisi dengan paparan materi oleh dua narasumber, yaitu Ni Made Jendri dan K.S. Arsana, para siswa juga berkreasi “ecoprint” yaitu mencetak daun tanaman segar ke sebuah tas kain. Kegiatan yang mengarah kepada peneguhan kehinduan anak-anak Hindu ini dilengkapi dengan pengucapan janji suci dan sumpah dharma sebagai penganut Hindu yang dipandu oleh Dewa K. Suratnaya. Pada hari kedua ini, hadir Pembimas Hindu Provinsi Jawa Barat, Putu Saparini yang sekaligus berkenan memberi sambutan. Menjelang sore hari kedua dilaksanakan acara melukat massal yang diikuti oleh seluruh peserta dan juga para orang tua siswa serta guru-guru TK/SD Pertiwi Abhilasa. Bahkan acara sakral ini juga menarik beberapa umat Hindu yang kebetulan hadir di Parahyangan Jagatkartta Gunung Salak, untuk ikut melukat, sehingga peserta melukat lebih dari seratus orang.

Sarana penglukatan yang diramu oleh Dewa K. Suratnaya ini terdiri dari daun (21 jenis), buah (delima putih, jeruk nipis, jeruk limau, jeruk purut), bunga (melati, kenanga, mawar merah dan bunga-bunga lain), kayu (cendana, gaharu, stigi, dewandaru, nagasari, tulasi) datu (emas, perak, tembaga, besi, timah dan permata mirah) dan beragam permata dari banyak daerah di Nusantara termasuk batu bintang/meteor dan batu dari Himalaya), dan air lima jenis kelapa/Nyuh (kelapa bulan, kelapa udang, kelapa gading, kelapa ijo, kelapa sudamala). Penglukatan dilakukan oleh Kepala Sekolah SD Pertiwi Abhilasa, Tiwi Susanti dan seorang Pemangku.

Malam hari, diawali dengan Ritual Agni Puja, setelah sambutan dari Kepala Sekolah SD Pertiwi Abhilasa, Dr Tiwi Susanti dan Ketua Yayasan Pertiwi Abhilasa, para siswa mempersembahkan bunga kepada Hyang Agni, dipandu oleh Penyuluh Hindu Kabupaten Bogor, Agus Widodo.
Berikutnya adalah acara puncak yaitu “Padasewanam” yang diakhiri dengan pengikatan gelang Tridatu (gelang raksa banda) oleh orang tua siswa. Acara yang sangat sakral dan menyentuh rasa ini menyebabkan isak tangis para siswa dan orang tua. Tujuan acara ini adalah agar para siswa tetap terkendali dan taat serta kasih kepada orang tua dan selalu terhindar dari perbuatan-perbuatan buruk.

Hari ketiga, diisi paparan materi terakhir oleh Dewa K. Suratnaya (Aji Dewa) selama 90 menit, dilanjutkan dengan diskusi yang berlangsung menarik, antusias dan aktif. Berbagai pertanyaan yang dilontarkan para siswa, dijawab dengan tuntas oleh Aji Dewa. Astungkara, selama tiga hari Pasraman Kilat berjalan sangat lancar, diukung oleh cuaca sangat bersahabat (*r).