BANGLI – Nilai-nilai luhur yang tetap eksis yang terkandung dalam Epos besar Ramayana sangat penting diwariskan dari generasi ke generasi agar mampu membentuk generasi muda, khususnya mahasiswa agar lebih baik dan unggul kedepan. “Penyebaran dan Kontribusi Ramayana bagi Peradaban Dunia” menjadi tema dalam International Conference on Hindu Studies (ICOHIS), Kamis (29/12/2022) di Aula Kampus Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa, Bangli.
Konferensi internasional ini menghadirkan sejumlah pembicara dari sejumlah negara untuk membahas berbagai isu terkait Hindu khususnya Epos besar Ramayana. Pembicara yang ditampilkan dalam konferensi ini berasal dari berbagai negara seperti : India, Jepang, Brunei Darussalam, Malaysia, Belanda, Australia dan Indonesia. Latar belakang pembicara, mulai dari akademisi hingga praktisi. Prof. Akira Kiuchi tampil sebagai Keynote Speaker. Sementara para pemateri terdiri dari : Dr. Arvind Srivastava; Rajaretinam Armuggan M.A; Rasa Acharya Dr. I Made Darmayasa M.A; Dr. Tony Nader; Drs. I Ketut Donder, M.Ag, Ph.D; Nicole Phoenix Starr; Murugesan Nagu; Prof. Krishna ji Shrivastav dan Prof. (Dr.) Pradeep Kumar Singh. Closing statement diberikan oleh M. Kula Segaran.

ICOHIS yang digelar pertama kali ini mengusung tema “Penyebaran dan Kontribusi Ramayana bagi Peradaban Dunia” (‘Ramayana: Its Spread and Contribution to World Civilization’) dan menjadi momentum yang sangat penting di akhir 2022 karena mengangkat tema Ramayana sekaligus menjadi aksi nyata UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar menuju World Class University (WCU)
Rektor UHN IGB Sugriwa, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si mengatakan, History of Ramayana ini sangat luar biasa, tak hanya dikenal di Bali, tapi hampir di seluruh dunia. Hal itu dikatakan saat menyambut Keynote Speaker, Prof. Akira Kiuchi dari Departement of Health and Sports Faculty of Human Life Design, Toyo University.
Kesuksesan pelaksanaan ICOHIS, lanjut Ngurah Sudiana, sangat penting dan akan menjadi awal even-even internasional yang akan digelar UHN. “Hindu sebenarnya memiliki banyak kesempatan untuk menampilkan diri secara internasional. Tentu harus diikuti dengan semangat dan komitmen yang tinggi untuk mengelolanya,” ujar Ngurah Sudiana. Ia berharap pelaksanaan ICOHIS ini menyemangati para akademisi Hindu untuk mengejar reputasi internasional layaknya perguruan tinggi keagamaan lainnya. Di samping menghadirkan pembicara dari berbagai negara, rektor juga berbangga karena ada puluhan penuli ikut berpartisipasi mengirim karyanya terkait kajian Ramayana yang nantinya akan dimuat dalam prosiding internasional yang diharapkan menyebar dan bermanfaat bagi dunia.

Ketua Panitia ICOHIS yang juga Sekretaris Program Studi Ilmu Agama (S3), Dr. I Gede Suwantana, M.Ag menerangkan, Epos besar Ramayana tengah menjadi perbincangan dan kajian yang menarik, tak hanya di Asia, tapi juga Eropa dan Amerika. “Kami mengambil (tema) ini dalam rangka untuk menggali lebih dalam, sehingga kita paham bagaimana persebarannya, nilai-nilai apa yang menyebabkan sebuah peradaban bisa maju, dengan mengambil nilai-nilai luhur epos Ramayana,” jelasnya. Menurut rencana, kegiatan ini direncanakan digelar tiap tahun dengan tema yang menyesuaikan.
Konferensi ini diharapkan dapat memberi kontribusi secara langsung bagi kehidupan kemasyarakat melalui narasi-narasi akademis dari sudut pandang Hindu, guna menanggapi isu-isu terkini yang tengah berkembang. “Ini merupakan kebanggan bagi UHN, yang kontribusinya tak hanya di level lokal, nasional, tapi juga internasional melalui pemikiran-pemikiran dan kajian epos Ramayana” tandasnya (*tim).