DENPASAR – Setelah mendengarkan aspirasi tentang SMA/SMK Bali Mandara dari berbagai pihak dan pemerhati pendidikan, khususnya Refleksi yang disampaikan Paiketan Krama Bali, Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyatakan, proses pengembalian sistem persekolahan di SMA/SMK Bali Mandara dari sistem reguler kembali ke sistem berasrama (Boarding School) sudah diajukan ke Menteri Dalam Negeri dan saat ini sedang diproses oleh Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendagri. Hal itu disampaikan Sang Made Mahendra Jaya saat menerima jajaran Pengurus Paiketan Krama Bali diruang kerjanya, Rabu, 7 Pebruari 2024.
Refleksi Paiketan Krama Bali yang disampaikan Ketua Umum, Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si menyatakan bahwa tidak fair, jika siswa miskin sekolahnya dicampur dengan siswa kaya. Karena siswa miskin di SMA/SMK Bali Mandara lebih dari 80% memiliki kecerdasan (IQ) di bawah normal sehingga perlu treatment khusus. Model pendidikan SMA/SMK Bali Mandara selama ini terbukti mampu men-treatment siswa dengan IQ rendah menjadi siswa berprestasi, sehingga SMA/SMK Bali Mandara perlu dikembalikan bentuknya, yakni sekolah khusus untuk siswa miskin. Jika anggaran yang menjadi kendala, Ketua Umum Paiketan Krama Bali, I Wayan Jondra siap ikut serta menjadi donatur siswa miskin.
Menanggapi Refleksi yang disampaikan Paiketan Krama Bali, Sang Mahendra Jaya menyatakan bahwa pihaknya mengaku sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan ini karena ia harus melakukan perubahan kebijakan dari gubernur sebelumnya. “Saya tidak ingin perubahan kebijakan ini menimbulkan masalah dan kegaduhan” ungkapnya. Mahendra Jaya mengaku sangat memahami kebutuhan anak-anak dari kalangan keluarga miskin untuk bersekolah di SMA/SMK Bali Mandara sehingga ia harus mendengarkan aspirasi keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Walau kewenangannya sangat terbatas, namun karena concern-nya sangat besar untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan, ia harus mewujudkan aspirasi kalangan keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan di Bali Mandara. Ia meminta masyarakat bersabar menunggu turunnya keputusan tentang pengembalian status boarding school SMA/SMK Bali Mandara.
Sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster menghentikan alokasi dana APBD untuk sistem berasrama (boarding school) bagi para siswa SMA/SMK Bali Mandara karena dinilai tidak adil. Dalam setahun, Bali Mandara membutuhkan dana Rp 18,3 miliar. Pendanaannya distop mulai Juni 2022.
Data menunjukkan, satuan biaya pendidikan SMA Bali Mandara adalah Rp 20 Juta/siswa/tahun (sedangkan siswa SMA Reguler hanya butuh Rp. 700 ribu/siswa/tahun) dan satuan biaya pendidikan SMK Bali Mandara adalah Rp 22 juta/siswa/tahun (sedangkan sekolah siswa SMK Reguler hanya butuh Rp. 900 ribu/siswa/tahun). Data Tahun 2018, jumlah siswa Miskin di SMA/SMK Bali Mandara 873 orang per tahun. Sedangkan Bali punya 153 SMA/SMK/SLB Negeri dan 196 SMA/SMK Swasta dengan jumlah siswa Miskin SMA/SMK se Bali : 18.000 siswa per tahun. Ketimpangan pembiayaan antara Sekolah Bali Mandara dan Sekolah regular inilah yang membuat Wayan Koster menghentikan dana sistem Boarding School Bali Mandara. Kebijakan kontroversial bagi kalangan keluarga miskin tersebut menuai protes dari kalangan keluarga miskin dan pemerhati pendidikan di Bali.
SMA/K Negeri Bali Mandara didirikan pada 8 April 2011 dan SMKN Bali Mandara pada 2 Desember 2013 oleh Gubernur Made Mangku Pastika atas kerjasama Pemerintah Provinsi Bali dengan Putera Sampoerna Foundation sampai dengan Tahun 2012. Rata-rata siswa SMA : 402 orang (Kls 1-3) dan Rata siswa SMK : 471 orang (Kls 1-3). Tahun 2018, dari jumlah yang lulus 187 orang, 99 diterima di 24 PTN/PTS terkemuka di Indonesia.
Menurut data tahun 2017-2019, Bali Mandara mengukir berbagai prestasi, baik di tingkat Provinsi Bali, nasional maupun internasional. Di antara prestasi itu adalah : Peringkat 2 se Bali Nilai UN IPS; Peringkat ke-2 Nilai Rata-rata UN IPA se Bali; Medali Emas di IEYI (International Exhibition for Young Inventors) in Tokyo, Japan; Medali Perunggu dan Spesial Award di International Teenager Competition and Communication Canter China; Medali Emas dan Perak KoPSI 2020, Perak OPSI dan FIKSI 2019; Finalis Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) Kategori of Embedded System in USA Tahun 2018 (ram).