Holi – Malam Sadhana

Ashwini Guruji, Dhyan Ashram

Oleh : Ashwini Guruji, Dhyan Ashram

 

Bendera Dhyan Ashram 

Seluruh ciptaan pada dasarnya merupakan manifestasi energi. Setiap obyek penciptaan, termasuk loka (dimensi keberadaan), dan yuga (dimensi waktu) terwujud dalam bentuk energi. Menariknya, kehidupan hanya ada di planet Bumi, dan berbagai dimensi yang merupakan bagian dari dunia eterik hanya dapat dialami dan diakses dari sini.

Budaya kita berbicara tentang keberadaan ribuan dewa dan dewi, jadi jika Dewa tertinggi satu dan tak berwujud, maka wajar jika muncul pertanyaan bagaimana sebenarnya wujud-wujud para dewa ini.  Setiap obyek di alam semesta—Matahari, Bulan, Planet, dan Bintang—merupakan energi ilahi yang mengalami proses transformasi. Meskipun bagi kita semua entitas ini tampak sebagai obyek, namun mereka sebenarnya menjalankan karmanya. Walaupun Param Brahma adalah sumber energi sejati, namun setiap aspek dari penciptaan fisik dijaga oleh suatu energi yang secara khusus diprogram untuk mengatur setiap aspek tersebut. Hal inilah yang menjelaskan keberadaan para dewa atau berbagai wujud Tuhan. Pergerakan bumi mengubah dimensi waktu. Bumi berada dalam posisi miring pada porosnya. Ketika kemiringan poros berubah, yuga berganti, dan ketika bumi bergerak pada porosnya, musim pun berubah. Setiap pergerakan dari satu dimensi ke dimensi lainnya membawa perubahan, sebagaimana setiap hari hadir dengan pola energinya yang unik.

Dalam kehidupan seorang pencari spiritual, ada empat malam yang memiliki makna penting—Maha Shivratri, Holi, Guru Poornima, dan Diwali. Kehidupan, yang kami sering disebut sebagai perjalanan spiritual, bagi seorang yogi menuntutnya untuk terus membersihkan diri dan membangkitkan kekuatan yang lebih tinggi dalam dirinya. Hari-hari tertentu dipilih karena pada saat itu efek dari praktik seperti Sanatan Kriya dan tantra sadhana dapat berlipat ganda dibandingkan dengan hari biasa. Hari-hari ini ditandai dengan makna khusus. Agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum, hari-hari tersebut dikaitkan dengan berbagai kisah. Dalam kisah Holika, ketika semua upaya Hiranyakashipu untuk membunuh putranya, Prahlad, gagal, ia memutuskan untuk menaruhnya di pangkuan Holika dan membakarnya. Holika telah dianugerahi kekebalan terhadap api. Namun, karena Prahlad memiliki keyakinan yang kuat terhadap Dewa Wisnu, ia keluar dari api tanpa terluka sedikit pun, sementara Holika terbakar menjadi abu. Kisah ini menggambarkan kemenangan kekuatan positif (kebaikan) atas kekuatan negatif (kejahatan). Kisah-kisah ini telah diwariskan oleh makhluk agung di masa lampau, dan setiap kisah memiliki makna sedalam rahasia Penciptaan itu sendiri, yang akan terungkap bagi seorang praktisi ketika waktunya tiba.

Bagi seorang pencari spiritual, malam ini adalah waktunya untuk Sanatan Kriya dan tantra sadhana. Sang Guru, yang membimbing muridnya di setiap langkah, dan menilai kemampuannya, memberikan mantra khusus dan kriya pada muhurta (waktu) yang tepat di malam ini. Pengalaman batin yang luar biasa setelah praktek ini menghasilkan pencapaian yang mungkin memerlukan usaha seumur hidup untuk diraih, namun dapat dicapai hanya dalam satu malam.

Saat muhurta Holi, Ashwini Guruji akan memberikan pencerahan tentang Holi dan Mantra pada tanggal 13 Maret pukul 12.30 siang waktu India. Ashwini Guruji adalah cahaya penuntun di Dhyan Ashram. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.dhyanfoundation.com

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email