Dihadiri Ratusan Peserta Dalam dan Luar Negeri
Bedah Buku Merayakan Hari Bhakti Ibu Pertiwi 2022

Suasana Perayaan Hari Bhakti Ibu Pertiwi di Anand Ashram Ciawi, Bogor

CIAWI, BOGOR. Aula One Earth Meditation & Retreat Centre Ciawi, Bogor pada Kamis, 1/9/2022, pukul 18.30 WIB lalu  dipenuhi oleh lebih dari 100 an peserta.  Mereka datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Lampung, Yogyakarta, Bali, serta dari manca negara, yakni Belgia dan Spanyol. Mereka berkumpul guna mengikuti diskusi dan Perayaan Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi. Tak ketinggalan ratusan beberapa peserta dari Anand Krishna Centre Yogyakarta, Kuta dan Singaraja secara online melalui Youtube Live Akun AnandAshramIndonesia https://youtube.com/c/AnandAshramFoundation.

Seperti diuraikan di dalam buku “Jatuh, Bangun, Jatuh Lagi dan Bangun Kembali”, Tahun 2022 ini, Guruji Anand Krishna merayakan kebersamaannya  dengan seorang Guru Sejati selama setengah abad.  Bagi Anand Krishna, ini adalah Perayaan Besar, Goden Jubilee, pengalaman Jatuh, Bangun, Jatuh Lagi dan Bangun Kembali selama 50 tahun. Namun, menurutnya, disaat  yang sama setiap pengalaman itu mengajarkan sesuatu yang sangat berharga.

Seorang sahabat seperguruan Anand Krishna mengaku,”Pengalaman bersama Guru di depan umum bagaikan sinar matahari yang diperuntukkan bagi semua. Pengalaman-pengalaman pribadi di dalam kompilasi ini bagaikan cahaya pelita yang menerangi rumah jiwa dan hati kita terdalam. Terima kasih telah berbagi pengalaman-pengalaman yang bersifat sangat personal sekaligus mencerahkan, menjelaskan sisi lain seorang Guru yang senantiasa mengikuti perkembangan jiwa setiap siswanya.” paparnya.

Acara yang dipandu oleh Kang Dian Martin malam itu, diawali dengan pemutaran video singkat yang dimainkan oleh siswa-siswi One Earth School Kuta, Bali, yang diadaptasi dari salah satu kisah dalam buku “Jatuh dan Bangun” yakni: Lain Kepercayaan, Lain Keyakinan. Selanjutnya Dyah Retnowati dan Kang Prashant sharing pemahaman berdasarkan pengalaman masing-masing dalam kegiatan pasraman/ashram, baik internal, maupun eksternal berupa pelayanan kepada masyarakat.

Acara diskusi menjadi semarak penuh warna karena diselingi dengan beberapa lagu dari grup musik Anand Ashram dan tari dari siswa-siswi One Earth School. Acara puncak yang ditunggu-tunggu adalah wejangan Guruji Anand Krishna, yang mengingatkan kita, bahwa yang memisahkan kita dari seorang Guru adalah ego kita. Kalau ego itu kita persembahkan kepaa Guru, maka perpisahan sirna atau tidak akan pernah  ada perpisahan. Seorang murid yang sudah mempersembahkan egonya, menyatu dalam Guru. Tidak ada lagi perpisahan antara seorang murid dengan seorang Guru. Guru berarti dia yang melenyapkan kegelapan. Ketika cahaya Guru muncul, maka kegegalapan hilang dalam sekejap, walaupun kegelapan itu telah berlangsung puluhan tahun, bahkan berabad-abad.

Perayaan Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi malam itu, yang sekaligus sebagai Ulang Tahun Anand Krishna, menjadi lengkap penuh makna, dengan dilaksanakannya Soft Opening “GRAHA SAI ANANDA AN INTERFAITH INITIATIVE”. Ini adalah sebuah tempat di mana nilai-nilai universal diapresiasi sehingga setiap orang yang datang bisa merasakan persatuan dan tidak terkotak-kotakkan. Dengan demikian, rasa kemanusiaan akan berkembang di dalam diri, sehingga dapat melayani tanpa pamrih (*r).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email