Ketika Ambassador Gema Perdamaian Ikut Memelihara Lingkungan

Bersih-bersih sampah plastik di kawasan Pura Lempuyang, Karangasem Bali

Laporan : Kadek Adnyana, Denpasar

Upaya mewujudkan damai perlu gerakan nyata. Dengan gerakan nyata, orang akan melihat buktinya. Mencintai dan memelihara lingkungan adalah salah satu gerakan yang mulia untuk menciptakan rasa damai. Itulah yang dilakukan oleh Ambassador Gema Perdamaian beberapa waktu lalu.

Salah satu program kerja Ambasador Gema Perdamaian adalah menjaga keseimbangan alam dan memberikan edukasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai yang dapat merusak ekosistem lingkungan. Demikian yang disampaikan oleh Koordinator kegiatan lingkungan itu, Gusti Ayu Istri Sumadiasih.
Menurut Gek Istri, begitu ia disapa, damai tidak hanya dilakukan antarsesama manusia namun penting juga menjaga rasa damai dengan alam lingkungan. Hal ini sesuai dengan konsep Tri Hita Karana dalam menjaga keharmonisan hidup agar senantiasa dalam perdamaian. “Kami memilih kawasan Pura Lempuyang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem sebagai lokasi kegiatan memelihara lingkungan. Selain dapat menanggulangi tanah longsor, kami juga menanam bibit buah-buahan di kawasan tersebut agar kelak dapat memenuhi kebutuhan makanan bagi satwa kera di sana” tutur Gek Istri.
Kita ketahui, kawasan Pura Lempuyang sangat disucikan oleh umat Hindu di Bali. Kawasan ini juga dijadikan destinasi pariwisata sehingga sangat penting mengedukasi masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. Jika pun terpaksa menggunakan plastik, sampahnya dibuang di tong sampah yang sudah disediakan. Sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu “Tanamkan Kesadaran Generasi Muda Peduli Lingkungan”.
Bendesa Adat Purwayu, Jro Wayan Jati mengapresiasi kegiatan mulia itu. Jro Jati berharap semakin banyak generasi muda peduli terhadap lingkungan sebagaimana visi Pemerintah Bali yaitu Nangun Sat Kertih Loka Bali.
Aksi peduli lingkungan yang dimulai sejak pagi hingga pukul 15:00 Wita didukung penuh oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Provinsi Bali yang memberi sumbangan bibit sebanyak 200 pohon upakara dan buah-buahan. “Meskipun di tengah pandemi, kami tetap menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan kegiatan” ungkap salah seorang peserta. Beberapa organisasi turut berpartisipasi dalam kegiatan ini di antaranya: Komunitas Gema Perdamaian, Sekaa Teruna Teruni Purwa Yowana, kelompok Pemandu Wisata Badra Karma, Jegeg Bagus Karangasem, Komunitas Bersih-bersih Bali dan Komunitas Trash Hero Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Bendesa adat Purwayu dan masyarakat setempat. (agp)

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email