Dunia maya saat ini telah mengalahkan dunia nyata. Setiap kejadian di dunia nyata dilaporkan di dunia maya. Namun sayangnya, apa yang ditampilkan di dunia maya tidak banyak yang mendidik, ada caci maki dan ujaran kebencian yang tidak baik bagi perkembangan umat Hindu. Untuk itulah dibutuhkan upaya mengisi ruang media sosial atau dunia maya dengan konten-konten kreatif yang bermanfaat untuk pencerahan umat Hindu. Demikian ditegaskan oleh Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Dr. Tri Handoko Seto, S.Si, M,Sc sesaat sebelum meluncurkan Lomba Dharma Wacana dan Tik Tok Arjuna Digital IV, 2021 kerjasama Ditjen Bimas Hindu, Paiketan Krama Bali, KMHDI dan Peradah pada 15 Juni 2021 Pukul 20.21 WITA secara virtual. LAD 2021 menyediakan hadiah total Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
Menurut Tri Handoko, kreativitas yang bermanfaat bagi pencerahan umat Hindu agar memenuhi ruang dunia maya untuk mengimbangi konten-konten negatif, ujaran kebencian dan hoax yang tidak bisa dibendung. “Kita harus dapat menutup dunia maya yang penuh noise (berisik) dengan konten-konten positif kreatif yang positif dan literasi berguna” ujar Tri Handoko Seto. Ia berharap, melalui LAD 2021, konten dharma wacana dan tik tok dapat menguasai ruang dunia maya, ruang kebangsaan kita. Ini bukan saja merupakan bagian dari dharma agama tetapi juga dharma negara. Ia menyebut kewajiban dharma negara dan dharma negara dalam satu tarikan nafas. “Saya yakin pengalaman yang keempat LAD ini akan mampu menghasilkan konten-konten kreatif yang bermanfaat bagi umat Hindu” imbuhnya. Menurut Tri Handoko, anak-anak muda Hindu sebetulnya mampu membuat konten-konten kreatif yang bermanfaat untuk pertumbuhan sikap mental positif. “Ini akan menjadi kebangsaan dan rasa percaya diri bahwa kita memiliki potensi anak-anak muda yang luar biasa, yang mampu berkarya di era digital ini,” ujar Tri Handoko Seto. Dirjen Tri Handoko menyatakan akan berusaha membuat acara malam penganugerahan hadiah LAD 2021 dengan meriah sehingga dapat memberikan kesan bagus bagi para pemenang sekaligus menumbuhkan kebanggaan sebagai umat Hindu.

Pembina Umum Paiketan Krama Bali, Ida Rsi Wisesanatha mengatakan, LAD ini adalah milik kita semua, bukan hanya milik Paiketan Krama Bali, jadi kita benar-benar “mepaiketan” (bersatu bersinergi). Kedepan, Ida Rsi berharap panitia agar melibatkan semakin banyak stakeholders termasuk PHDI sehingga LAD ini benar-benar milik bersama. Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc, Ph.D memaparkan kilas balik perjalanan Lomba Arjuna Digital sejak pertama (2018). LAD 2018 benar-benar membanggakan karena saat itu Paiketan Krama Bali mampu mengumpulkan dana hingga 150 juta dengan hadiah total 100 juta secara mandiri melalui urunan para donatur. Pada 2019, LAD dihelat atas kerjasama Paiketan dengan Universitas Hindu Indonesia (UNHI). Pada 2020, sehubungan dengan situasi pandemi Covid-19, maka LAD tetap digelar namun dengan kemasan yang lebih sederhana berupa pemberian award.
Ketum Pengurus Harian PHDI, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (akrab disapa WBT) secara bersemangat memotivasi anak-anak muda dengan mengulas betapa pentingnya revolusi mental (resmen). Ia berharap konten Dharma Wacana agar menyertakan materi Panca Craddha, Tri Kaya Parisudha, Tatwam Asi dan lainnya dengan bahasa anak muda. Terkait dengan konten tik-tok, agar dibuat konten tik-tok untuk kedamaian, kerukunan dan keharmonisan. WBT sangat fasih mengulas filosofi Panca Pandawa. Dharmawangsa sebagai simbol kebajikan, kelembutan (dharma), Bima simbol keberanian, Arjuna simbol kecerdasan dan kepintaran, Nakula dan Sahadewa simbol kearifan dan kebijaksanaan. WBT mengajak umat Hindu untuk menerapkan upawasa (puasa berbicara yang tidak baik), selalu menghormati dan meminta wejangan dan petunjuk dari para Sulinggih.
Ketua Panitia Pelaksana LAD 2021, Dr. Ni Kadek Surpi Aryadharma, M.Fil.H mengatakan, LAD 2021 bertujuan untuk membangun semangat di kalangan pemuda Hindu dengan mencari content-content creator Hindu dengan target 1000 content creator. Ia menyebutkan bahwa spirit LAD 2021 adalah mendorong masyarakat Hindu untuk menggunakan sosial media untuk hal-hal positif dan bermanfaat bagi perkembangan sikap mental.
“Harapan kami, kegiatan ini diikuti secara masif oleh anak muda Hindu, yang tanpa sekat dan tanpa jarak. Saudara dapat ikut dari tempat yang jauh, Pulau Kei misalnya, Toraja, Sidrap dan Wajo. Kami targetkan ada seribu konten yang mengikuti kegiatan dan tidak ada anak muda yang tidak mengetahui kegiatan ini walau di tempat yang jauh. Untuk itu kami meminta bantuan para pembimas, penyuluh, guru-guru agama Hindu, pengurus PHDI maupun tokoh Hindu untuk berkenan membantu menyebarkan informasi ini, ” ujar Dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa ini sambil mengatakan bahwa LAD 2021 ini juga menggaungkan semangat literasi, moderasi beragama dan Hindu Bersatu.
Peluncuran LAD 2021 oleh Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto secara virtual itu dihadiri oleh sedikitnya 78 peserta terdiri dari unsur pimpinan Direktorat Jenderal Bimas Hindu, unsur pimpinan PHDI Pusat, unsur Pimpinan Paiketan Krama Bali (Ketua Umum, Agung Suryawan Wiranatha; Ketua Divisi Parhyangan, Ir. Ketut Darmika; Bendahara Umum, A.A. Ketut Sujana; Ketua Divisi Pawongan, Made Perwira Duta; Pimpinan KMHDI, Pimpinan Peradah, para Kakanwil Kementerian Agama, Rektor Perguruan Tinggi Hindu, Pembimas Hindu, Penyuluh Hindu, Pandu Nusa, dan para calon peserta lomba dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Kepulauan Kei, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Bali, Bandung, Jogyakarta dan berbagai daerah lainnya. Dr. Surpi memohon kepada para pimpinan lembaga dan para peserta zoom untuk membantu menyebarkan e-fliyer LAD 2021 sehingga mampu melibatkan banyak peserta lomba dari seluruh Indonesia dan bahkan peserta dari luar negeri (ram).