Rabu, 30 Juni 2021 adalah momen bersejarah bagi kebangkitan Hindu di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Pasraman (Hindu) Bunda Kumari se-kabupaten Balangan diresmikan langsung oleh Bupati Balangan, H. Abdul Hadi. Peresmian dilanjutkan dengan pelantikan pengurus dengan pemasangan selempang kepada Ketua Pasraman kabupaten dan pasraman desa se-Kabupaten Balangan. Ini adalah wujud kebangkitan Hindu Suku ayak di Kalimantan Selamatan khususnya di Kabupaten Balangan.
Menurut pendiri pasraman, Ida Pandita Agni Surya Kumari Anandadewi, pasraman ini dibangun sebagai lembaga pendidikan Agama Hindu yakni untuk meningkatkan pengetahuan agama serta memberikan pengetahuan Agama Hindu sejak dini kepada anak-anak Hindu. Data menunjukkan, penduduk yang beragama Hindu di Kabupaten Balangan berjumlah 2.230 jiwa. Mereka kebanyakan tinggal di desa-desa terpencil di pedesaan (pedalaman) dan lokasinya berjauhan antara satu desa dengan desa yang lain, bahkan untuk berkomunikasi pun masih sangat sulit. Akses jalan yang harus dilewati menuju ke desa-desa mereka pun masih sulit (karena akses jalan rusak). Umat Hindu di Kabupaten Balangan masih jauh tertinggal tentang pengetahuan Agama Hindu, bahkan ada yang belum mengenal ajaran Hindu yang sesungguhnya. Kebanyakan dari mereka beragama Hindu hanya di KTP, karena mereka dulunya menganut aliran kepercayaan keharingan.
Karena bertahun-tahun tidak ada guru Agama Hindu di sekolah, mereka akhirnya belajar ajaran agama lain, sehingga banyak yang pindah keyakinan dan memeluk agama sesuai yang diajarkan di sekolah. Namun, sejak Agustus 2012, Ida Pandita Kumari (yang saat itu masih walaka) kembali ke Hindu (alias pulang ke rumah dharma) dan sejak saat itu jugalah Beliau mulai memperdalam ilmu tentang Agama Hindu. Pada Tahun 2013 Pandita Kumari mulai melirik dan mencari umat yang beragama Hindu. Setelah beliau mengetahui kantong-kantong umat beragama Hindu. Selanjutnya, Tahun 2014 Pandita Kumari mulai menemui tokoh umat Dayak dan mulai melakukan pembinaan/membangun silaturahmi dengan umat Hindu suku Dayak.
Menurut Pandita Hindu yang kerap disapa Bunda Kumari, seiring dengan berjalannya waktu dan adanya kerjasama yang baik dengan tokoh masyarakat dan para pemuda, pada 20 April 2015 terbentuklah Pemuda Hindu Balangan (PHB). PHB kemudian melakukan berbagai kegiatan keagamaan guna meningkatkan SDM para generasi muda dan akhirnya para pemuda Hindu mau bersekolah bahkan kuliah di perguruan-perguruan tinggi Hindu. Hanya saja, kemauan mereka untuk bersekolah hingga ke perguruan tinggi terkendala oleh ketidakmampuan ekonomi orang tua untuk memberikan biaya sekolah anak-anaknya di kota. Akibatnya, banyak di antara mereka terpaksa mereka tidak meneruskan pendidikan. Remaja Hindu di daerah ini yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, banyak yang menikah diusia muda sehingga menambah jumlah pengangguran, bahkan sebagian ada terjerat ikut dalam pergaulan bebas.
Melihat kondisi saat itu, Bunda Kumari tergerak hatinya untuk mendirikan pasraman dengan seadanya dan menampung anak-anak yang mau meneruskan pendidikan ke SLTP/SLTA bahkan perguruan tinggi, khususnya bagi anak-anak yatim dan anak-anak yang belum beruntung agar mereka bisa meneruskan pendidikan sesuai keinginan mereka.
“Pada tahun 2018 kami mulai membuka rumah kami untuk menampung anak-anak yang mau sekolah, namun baru asrama putri, kemudian setelah ada yang bersekolah dan lulus, pesertanya pun terus bertambah bahkan juga ada siswa laki-laki” kenang Pandita Kumari. Beryukur, atas bimbingan Pembimas Provinsi Kalimantan Selatan, Drs. Marsedes M.M, pihaknya lalu disarankan untuk mendirikan pasraman agar bisa diakui oleh pemerintah. Berkat kerja keras pengurus PHB, dukungan dari Ketua PHDI Kabupaten Balangan, atas ijin para leluhur dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Nining Bhatara, maka pada Rabu, 30 Juni 2021 diresmikanlah Pasraman Bunda Kumari Balangan dan Pasraman desa se Kabupaten balangan. Pasraman ini bertempat di Gedung Mayang Maurai Balangan.
Bupati Balangan H. Abdul Hadi berkenan hadir dan meresmikan pasraman, diawali dengan pemasangan selempang kepada Ketua Pasraman Kabupaten Balangan dan desa, dilanjutkan dengan penandatangan prasasti dan Bapak Pembimas Hindu Provinsi Kalimantan Selatan (Drs. Marsedes M.M) didampingi oleh Kejari Kabupaten Balangan, Ketua PHDI Balangan, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Balangan dan FKUB Kabupaten Balangan. Ada pun peserta yang hadir sekitar 100 orang terdiri dari para tokoh Hindu Dayak, para Balian, para Pandita Dayak, Pemuda-pemudi Hindu Balangan serta pengrus Pasraman se Kabupaten Balangan.
Menurut Pandita Kumari, kegiatan penting ini harus dilaksanakan agar pemerintah daerah Kabupaten Balangan maupun Kemenag di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kementerian Agama di Jakarta mengetahui keberadaan Pasraman Hindu di Kabupaten Balangan. Para pejabat, baik di daerah maupun pusat diharapkan dapat memberikan dukungan/ bantuan (pembinaan, dana operasional dan lainnya) demi terlaksananya kegiatan pembinaan Agama Hindu dengan baik. Menurutnya, jika modal semangat dan antusiasme umat Hinu ini disupport oleh pemerintah, maka pihaknya yakin, para pengurus pasraman akan dapat dengan leluasa bergerak melakukan kegiatan pembinaan Agama Hindu secara resmi. Acara peresmian pasraman dilaksanakan dengan mengikuti aturan pemerintah yaitu menjalankan protokol kesehatan 6 M. Seluruh rangkaian acara peresmian dari awal sampai selesai berlangsung lancar dalam suasana kondusif karena didukung oleh gairah, semangat dan antusiasme para pemuda Hindu di daerah ini. Seluruh peserta maupun tamu yang berhadir tampak sangat puas menyaksikan acara peresmian ini. Bupati Balangan dan para penjabat daerah yang hadir memberikan apresiasi atas peresmian pasraman ini sebagai wujud kebangkitan Hindu Suku Dayak di Kabupaten Balangan (Sumber : diolah dari naskah Ida Pandita Kumari).