“Nandurin Karang Awak” adalah tema yang diusung oleh Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma (PMHD) Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar saat menggelar pembekalan bagi pengurus baru PMHD masa bakti 2024-2025, Sabtu, 24/2/2024 di kampus setempat. Tema itu bermakna menggali potensi diri menuju pengurus PMHD yang kompeten dan unggul.
Pembina PMHD yang sekaligus membuka acara dan narasumber, Dr. A.A. Gede Krisna Paramita, S.Pd, M.Pd, memaparkan pentingnya kaderisasi PMHD dibarengi dengan peralihan tongkat estafet kepengurusan yang mengutamakan transfer informasi, pengetahuan dan keterampilan antara pengurus lama dan baru. Baginya, ketiga hal ini akan menjamin lancarnya perjalanan roda organisasi di masa peralihan kepengurusan. Dosen muda Unwar ini berharap, transfer pengetahuan, pengalaman dan keterampilan ini hendaknya menjadi budaya yang baik dan berkelanjutan di PMHD Unwar.
Selain Krisna Paramita, hadir narasumber yakni Ketua Paiketan Alumni yang juga penggagas PMHD, I Made Dwija Suastana, S.H, M.H, Ketua Umum PMHD masa bhakti 2023-2024, I Wayan Sudana yang didampingi Ana Marantika serta jajaran pengurus yang telah purna bakti lainnya.
Krisna Paramita menambahkan tema “Nandurin Karang Awak” pada orientasi Dharma Sraya kali ini, sederhana namun memiliki filosofi yang mendalam. Kata dia, inilah saatnya pengurus baru PMHD membangkitkan potensi diri dan mengembangkannya dalam setiap kegiatan organisasi. “Setiap individu pengurus memiliki kekuatan yang saling melengkapi, ini harus diramu dalam kerjasama tim yang solid” , harap Gung Krisna, panggilan akrab dosen fakultas vokasi ini.
Sementara itu, narasumber yang juga pendiri PMHD, Dwija Suastana mengajak pengurus baru me-review kembali nilai-nilai historis dan filosofis sebagai pondasi dasar PMHD Unwar. Menurutnya, penguatan terhadap jati diri PMHD sebagai organisasi yang berlandaskan kearifan lokal Tri Hita Karana dalam tindakan, menjadi aspek penting dalam mengelola organisasi PMHD kedepan. “Spirit Sapta Bayu menjadi jiwa semangat civitas akademika Universitas Warmadewa. Di awal menjadi anggota baru PMHD, mahasiswa diterjunkan ke “kawah candradimuka” melalui Diklat Sapta Bayu PMHD sebagai organisasi kader, PMHD wajib melakukan penguatan-penguatan lanjutan, salah satunya dengan pembekalan Dharma Sraya ini,” ungkap Dwija. Ia berharap Dharma Sraya yang artinya berteman dengan Dharma; kebenaran, selalu berpegang teguh pada Dharma, hendaknya diterjemahkan secara praktis agar organisasi PMHD senantiasa berpegang teguh pada aturan main, di antaranya AD/ART organisasi, peraturan tentang organisasi kemahasiswaan tingkat universitas yang turunannya dapat berupa aturan-aturan tentang ormawa internal Unwar. “Yang paling penting PMHD harus taat asas berorganisasi dan mampu bertanggungjawab sebagai wujud integritas dan jati diri PMHD dalam upaya mendukung Tri Dharma serta visi dan misi Unwar”, pungkas Dwija.
Selanjutnya Ketua umum PMHD periode 2023-2024, I Wayan Sudana menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang diambil penerusnya dengan menggelar orientasi Dharma Sraya ini. Dia berharap agar orientasi Dharma Sraya dimasukkan dalam AD/ART sebagai pedoman generasi pengurus selanjutnya untuk melaksanakan Dharma Sraya secara berkelanjutan. Dia dan tim kemudian berbagi tentang teknik-teknik praktis administrasi PMHD seperti surat-menyurat, teknik audiensi dan penyusunan proposal dan LPJ. Menurutnya, pengurus baru ibaratnya harus menyelami dapurnya terlebih dahulu agar tidak tersesat di hutan rimba dan tidak menyesatkan pengurus berikutnya.
Ana Marantika yang mendampingi Wayan Sudana secara silih berganti banyak menjawab pertanyaan pengurus baru tentang hal-hal teknis yang berkaitan dengan tata kelola organisasi PMHD.
Ketua umum PMHD Unwar masa bhakti 2024-2025, I Made Agus Pradnya Diwangga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran para narasumber. Pihaknya merasa mendapatkan cakrawala dan energi baru dalam menahkodai PMHD setahun ini. “Kami berharap action plan dalam bentuk proker yang kami telah susun dapat tersinkronisasi dengan kalender akademik, proker pada periode sebelumnya serta strength dan weakness yang kami hadapi kedepannya,” tandas Degus panggilan akrabnya. Pihaknya yakin penguatan sinergi antarpengurus sebelumnya, alumni dan dukungan pembina menjadi modal penting baginya dalam mengawal agenda PMHD dalam ber-karmayoga sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi setahun kedepan (sumber : diolah dari rilis).