Hasil Program PPK ORMAWA 2024
PMHD Universitas Warmadewa Gelar Pementasan Seni Arja

Dokumentasi usai pementasan Seni Arja oleh para mahasiswa anggota PMHD Univ. Warmadewa

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma (PMHD) Universitas Warmadewa menggelar pementasan hasil Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) berupa pentas seni (sesolahan) Arja di Wantilan Pura Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, pada hari Minggu, 29 September 2024.

Seremonial sebelum pementasan Arja oleh para pejabat perwakilan Dinas Kebudayaan, Perbekel, Bendesa Adat Keramas dan unsur pimpinan Univ. Warmadewa

Pementasan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Prebekel Desa Keramas, Rektor Universitas Warmadewa yang diwakili Direktur Humas dan Kerjasama, Dr. Agus Darma Yoga Pratama, S.S., M.Hum, para dosen Pembina PMHD Warmadewa. Arja yang digelar bertajuk “Haji Amerthaning Sanjiwani” yang bermakna tentang pengorbanan dan kekuatan ilmu pengetahuan dalam menghadapi tipu daya dan kejahatan. Diceritakan Sang Kaca, dengan kesetiaan dan kebijaksanaan, berhasil menguasai ilmu Sanjiwani dan mengalahkan kejahatan. Cerita ini juga menekankan pentingnya menjaga integritas ajaran luhur dan konsekuensi dari pengkhianatan terhadap kebenaran, serta pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian ajaran Dharma.

Sebagaimana diketahui Program PPK Ormawa berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagai salah satu inisiatif untuk mendorong peran aktif mahasiswa dalam pembangunan masyarakat. Berdasarkan hasil identifikasi dan survei yang telah dilaksanakan, Tim PPK Ormawa Unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma (PMHD) Universitas Warmadewa memilih Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar sebagai Desa Binaan.

Kesenian Arja di Desa Keramas pada era 1970 sampai dengan 1980-an mengalami masa kejayaannya bahkan mampu menghidupkan perekomian para senimannya. Menurut maestro seni Arja Ni Wayan Latri, seni pertunjukan Arja adalah salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan lestarikan. Menurut tokoh sepuh ini, drama tari Arja meliputi seni yang kompleks mulai dari vokal, gerak tari, dialog, dan mendengarkan iringan musik.  Melalui program PPK Ormawa para mahasiswa yang tergabung dalam wadah Unitas PMHD Universitas Warmadewa ini pihaknya yakin dapat menginspirasi generasi muda Desa Keramas untuk lebih mencintai dan melestarikan kesenian Arja yang pernah menjadi ikon di tanah kelahiran mereka.

Direktur Humas dan Kerjasama Universitas Warmadewa, Dr. Agus Darma Yoga Pratama, S.S., M.Hum mewakili Rektor Unwar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jero Bandesa Adat, Kepala Desa, serta seluruh prajuru  Desa Keramas atas dukungan dan bantuan yang diberikan selama proses penyusunan subproposal, wawancara, dan survei. Menurutnya, pertunjukan Arja ini merupakan implementasi dari program Kemendikbudristek dalam pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), yang menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya dilakukan di kampus, tetapi juga di masyarakat, khususnya terkait dengan penguatan organisasi mahasiswa (ormawa). Ia menambahkan, pprogram ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Ormawa, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, salah satunya melalui kegiatan di Desa Keramas untuk tahun kedua. Pada tahun pertama,yakni tahun 2023 lalu, program serupa telah sukses dilaksanakan di Medahan, Gianyar.

Pihak Rektorat Unwar, menurut Dr. Agus berharap kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat Desa Keramas harus terus berlanjut, dengan berbagai kegiatan yang dihasilkan seperti penyebaran flyer, brosur, dan pementasan seni, termasuk loka karya seni arja dan gamelan geguntangan. Disisi lain, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar tentang kehidupan sosial dan melestarikan budaya Bali, khususnya seni arja dan gamelan geguntangan.

Bandesa Adat Keramas I Nyoman Puja Waisnawa berterima kasih kepada para mahasiswa yang tergabung dalam tim PPK Ormawa telah menunjukkan perhatian dan dedikasi dalam melestarikan seni Arja di Desa Keramas. Menurutnya, keberadaan seni arja semakin menurun, dengan hanya lima orang seniman senior yang tersisa, yang kini berusia di atas 70 tahun. Ini menjadi tantangan bagi semua untuk menjaga warisan budaya yang sangat berharga ini.

Kepala Desa Keramas I Gusti Putu Sarjana  juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Warmadewa dan Organisasi PMHD Universitas Warmadewa atas pelaksanaan program PPK Ormawa, khususnya terkait seni arja yang merupakan ikon desanya.  “Pementasan seni arja yang berlangsung hari ini mengingatkan kita semua akan pentingnya melestarikan seni arja yang legendaris serta telah menjadi bagian dari budaya Keramas”, ujar Gusti Putu Sarjana.

Pihaknya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Sanggar Seni Siwaratri Desa Keramas yang telah berkontribusi signifikan dalam pelestarian seni arja di desa ini. Dalam upaya melestarikan seni arja, Kepala Desa Keramas ini berkomitmen untuk membangun patung arja sebagai ikon dan penataan wajah Desa Keramas yang lebih baik. “Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda dan anak-anak, untuk ikut berlatih seni arja” imbuhnya. Pihaknya optimis bahwa seni arja di Desa Keramas akan tetap lestari, atas dasar komitmen dari semua pihak, terutama para tokoh arja, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya tradisional ini (*tim).

 

 

 

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email