DENPASAR – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Prajaniti Hindu Indonesia Provinsi Bali yang diwakili oleh Sekretaris DPD, I Made Dwija Suastana, S.H, M.H menyerukan Recommendation 9 (R-9) kepada para pemimpin dunia yang tergabung dalam G-20 yang akan bersidang di Bali pada 15-16 Nopember 2022 mendatang. Hal ini ditegaskan I Made Dwija Suastana pada Diskusi Publik “Peran Pemuda dalam KTT G-20” di Denpasar, Selasa, 25/10/2022.
Dwija Suastana mengurai R-9 rumusan dari Prajaniti Bali tersebut sebagai berikut:
- Re-urging WHO to announce the current status of global pandemic in order to enhance the opportunity of a stronger recovery (Mendesak kembali Badan Kesehatan dunia PBB, WHO untuk menetapkan status terbaru pandemi Covid-19 dalam upaya memperluas kesempatan pemulihan yang lebih signifikan)
- Restructurisation on Global Finance policy (Mempertajam peran dan fungsi IMF (International Monetary Funds) untuk melakukan langkah restrukturisasi kebijakan keuangan global agar mampu menolong seluruh negara-negara di dunia selamat dari resesi ekonomi bukan malah sebaliknya menjadi rentenir yang menjerat negara-negara di dunia
- Replanting food sources through strengthening regulations that reach practical level (Mendorong organisasi PBB yang menangani masalah pangan (FAO) untuk memberlakukan Protocol on food security (Protocol FAO tentang ketahanan pangan. Penetapkan protokol FAO ini menyangkut tentang penanaman kembali sumber-sumber pangan yang bertujuan melindungi keberlangsungan hidup masyarakat dunia.
- Reforestation for water security and ecosystem sustainability (KTT G-20 agar mendesak organisasi PBB yang menangani lingkungan (United Nations Environment Programme – UNEP) untuk menerapkan kebijakan global dalam usaha penanaman hutan kembali demi terjaganya ekosistem dan keseimbangan tata kelola air.
- Re-bonding between countries that have potential conflict in order to keep global peace (Mengambil peran strategis meningkatkan intensitas dialog antar negara-negara yang terlibat konflik)
- Realization of economic benefits for Indonesia from the implementation of the G-20 meetings (Khusus untuk Indonesia, agar Presidensi Indonesia G20 yang dijabat Indonesia kali ini dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kepentingan ekonomi Indonesia)
- Refocussing on respective national interest to be more attentive on humanity, famine threats (ancaman bencana kelaparan) in various parts of the world. (Menata ulang kembali konsentrasi negara-negara peserta G20 agar lebih fokus kepada upaya mengatasi berbagai krisis kemanusiaan, bencana kelaparan yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia)
- Repositioning on global leadership (Melakukan langkah reposisi terhadap kepemimpinan global)
- Revitalizing the protocol of comprehensive recovery especially the psychological impact of the post COVID-19 pandemic (Me-revitalisasi berbagai kebijakan strategis baik secara internasioanal maupun internal negara anggota G-20 yang berkaitan dengan pemulihan efek psikologis pasca pandemi Covid-19).
Diskusi publik yang digelar oleh Maritim Muda Nusantara Provinsi Bali ini dihadiri oleh pentolan aktivis muda dari KMHDI PC Denpasar, KMHDI PC Buleleng, PMKRI serta elemen mahasiswa kampus di Denpasar. Selain itu, diskusi publik ini juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu pengusaha muda, Ketut Sae Tanju, S.E,M.M, serta aktivis muda yang juga Pengurus Pusat KMHDI, Wayan Agus Pebriana.
Menurut Plt. Ketua Maritim Muda Nusantara, Putu Agus Gunawan, KTT G20 ini merupakan ajang yang besar dampaknya untuk Bali dan Indonesia secara umum terutama bagaimana exit strategy dalam menghadapi resesi global pasKa pandemi. Menurutnya, Bali adalah Daerah yang nyaman dan aman sehingga nantinya Bali menjadi wajah Indonesia di mata Dunia. KTT G20 di Bali, menurut Agus, menjadi pilihan yang sangat tepat selain berdampak untuk pemulihan pariwisata Bali dan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu Agus mengajak para pemuda Bali dan yang tinggal di Bali untuk bersama – sama sukseskan agenda KTT G20 agar terlaksana dengan damai untuk Bali dan Indonesia kedepan, “Kita Sebagai Pemuda Bali harus menyambut baik dan ikut andil dalam menyukseskan KTT G20”, sambung Putu Agus Gunawan.
G20 adalah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7 untuk merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif (* sumber : Diolah dari press release Prajaniti Bali).