HUT Ke-21 Forum Studi Majapahit, 10 Nopember 2024
Spirit Menguatkan Kembali Sikap Ksatria

Doa dan pemotongan Tumpeng HUT ke-21 Forum Studi Majapahit, 10 Nopember 2024

DENPASAR – Puluhan aktivis Forum Studi Majapahit (FSM) hadir pada HUT ke-21 FSM di Pendopo Candi Wringin Lawang, Puri Agung Glogor Sesetan Denpasar, 10/11/2024 malam. Mereka berkumpul dan melakukan refleksi guna menguatkan kembali sikap ksatria pejuang yang harus tetap teguh, gagah berani menegakkan dharma dan kebenaran berlandaskan spirit Majapahit.  Perayaan HUT Majapahit yang bertepatan dengan berdirinya Kerajaan Majapahit dan Hari Pahlawan meneguhkan kembali sikap para ksatria pejuang dharma bagi tetap tegaknya Nuswantara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tuan rumah, Ir. A.A. Agung Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc, Ph.D yang diwakili putranya, Dokter Agung Raditya Wedananta menyambut perayaan HUT ini dengan mengajak semua meneladani spirit para leluhur dalam membangun peradaban besar dan menyatukan Nuswantara. Menurut Agung, Bendera Merah Putih sebagai panji-panji NKRI tiada lain terinspirasi dari gula-kelapa di jaman Majapahit. “Semoga perayaan kelahiran Majapahit tetap menguatkan tekad kita sebagai warga bangsa untuk kokoh bersatu meneladani leluhur Majapahit” ajaknya.

Ketua FSM yang juga salah satu The Founding Fathers FSM, Ida Rsi Wisesanatha (walaka Ir. I Made Suryawan, M.M, CHSP, CHA) menyampaikan review tentang sejarah berdirinya FSM. Menurutnya, FSM didirikan oleh sejumlah aktivis yang concern terhadap spirit perjuangan Majapahit seperti Agung Suryawan Wiranatha, Dr. I Gusti Kade Sutawa, S.E, M.M, MBA; Drs. Ketut Ngastawa, S.H; Ir. Ketut Darmika, dan sejumlah tokoh Bali lainnya. Menurut Ida Rsi Wisesanatha, spirit FSM selain ngayah dan menjalankan tugas yang dititahkan para Leluhur, FSM telah  sepenuhnya mendukung sejumlah organisasi dan kegiatan kemanusiaan seperti Paiketan Krama Bali, Gema Perdamaian, Kebo Iwa Blood Donation, Suksma Bali dan sejumlah kegiatan penting lainnya di Bali. Dikatakan, seorang ksatria sejati yang meneladani spirit Majapahit harus gigih dan tegas membela kebenaran demi menegakkan dharma. Sejak lahirnya FSM, Ida Rsi Wisesanatha bertekad dan telah membuktikan komit mengawal proses pembelajaran tentang betapa pentingnya sikap seorang ksatria, memegang spirit kemurnian dan ketulusan dalam membela yang benar berlandaskan dharma. Mantra suci “Om Namah Siwa Buddha ya” menjadi landasan spirit bagi setiap ksatria dalam berpikir, berkata dan bertindak. “Saya sejak awal menegaskan bahwa proses belajar di FSM harus lebih tegas dan gagah berani menegakkan kebenaran” ujarnya. Menurutnya, seorang pejuang yang beratribut ksatria harus memegang teguh petuah para leluhur yakni ajaran Siwa-Buddha guna menyongsong era kerta yuga.

Ida Rsi Nabe Waisnawa Hari Anom Palguna dari Griya Tegal Cangkring Jembrana, salah satu Penasehat FSM yang berkenan hadir menegaskan pentingnya memegang Panca Pilar (Sathya, Dharma, Prema, Santhi, Ahimsa) di dalam memperjuangkan dharma. Beliau mengingatkan spirit Siwa itu tidaklah lengkap tanpa Waisnawa. Tugasnya sama pentingnya. Siwa Pasupati bertugas di alam atas (keluhur); Buddha tidak di atas atau di bawah (tengah/Madya) dan Waisnawa (Bujangga) bertugas di alam bawah (Pertiwi). Semua tugas itu mulia adanya.

Dalam acara pokok doa sebelum sesi pemotongan tumpeng sebegai pertanda perayaan  HUT FSM, dua orang aktivis FSM yakni Mbah Sekardalu dan Guru Putra sempat diminta untuk mewadahi spirit leluhur Majapahit.  Pada intinya, seorang pemimpin haruslah bijak dan linuwih (baik). Pesan spirit leluhur yang patut diteladani adalah (1) seorang ksatria sejati linuwih harus selalu ingat leluhur, harus memegang teguh jalan dharma melalui agama yang sejatinya ageman dan mulat sarira; (2) seorang kstaria sejati haruslah menjadi orang baik. Orang baik itu harus welas asih terhadap berbedaan, jalan keyakinan; (3) tetap ingat dan sadar bahwa secara spirit, Keraton Majapahit itu masih ada. Orang – orang Majapahit boleh tiada tapi spirit Keraton Majapahit masih tetap ada. Ingatlah selalu para leluhur, jika menginginkan kejayaan Nuswantara. Jangan khawatir, spirit leluhur Majapahit itu akan bangkit dan jaya Kembali pada saatnya nanti. Namun, sebelum kejayaan itu muncul, siapa pun yang melupakan spirit Majapahit, berbuat melawan dharma, mereka akan dilindas alam semesta;

Dalam sesi testimoni, terungkap betapa pentingnya membangun kesadaran, keikhlasan guna meraih berkat alam berupa kesejahteraan lahit-bathin. Ida Bhagawan Rsi Smerthi Kusumawijaya Sebali mengingatkan, menguasai teori itu penting. Namun yang lebih penting adalah ptrakteknya. “Percuma kita berteori, bila masih suka menjelek-jelekkan dan atau menyalahkan orang lain” ujarnya.

Arsitek Candi Wringin Lawang, Agung Sujarwo mengaku sangat berbahagia bisa bertemu dengan para aktivis FSM. Ia ingin belajar lebih banyak membersamai para aktivis FSM. Atas permintaan Guru Darma kepada Agung Sujarwo agar mengurai sejarah pendirian Candi Wringin Lawang, ia pun diberikan waktu untuk mengurai awal mula pendirian Candi itu. Menurut Sujarwo, istilah Wringin Lawang adalah simbol jaring-jaring yang mesti dilalui dalam kehidupan. Lawang itu adalah istilah untuk gerbang atau pintu masuk untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan spirit leluhur. Pembangunan Candi Wringin Lawang diawali dengan tapak dara (tanda silang) sebagai titik kebangkitan Majapahit. Beragam proses yang harus dilalui baik secara spirit maupun nyata sampai pada bangunan Candi Wringin Lawang yang berdiri megah saat ini sebagai Gapura “Majapahit” di Bali.  Sedangkan, simbol di samping Kiri-Kanan candi itu dirancang dari tapak dara (tanda silang), dipadukan dengan konsep Swastika sampai kemudian menginspirasi konsep Surya Candra Lintang Trenggana sebagai simbol alam semesta : Matahari, Bulan dan Bintang.  Spirit dari simbol itu adalah landasilah hidup ini dengan spirit ketuhanan. Bicara agama mesti dilandasi oleh spirit ketuhanan. Agama hanyalah jalan menuju Tuhan. “Oleh karena itu, sebelum bicara Tuhan, jangan sekali-kali bicara agama” ujar Agung Sujarwo (ram).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email