Lebih Dekat dengan Putu Artawan, Ketua Umum Manca Agung Kabupaten Buleleng
Suka Berbagi untuk Umat Hindu Kurang Mampu

Harta kekayaan tidak akan ada artinya jika hanya dinikmati sendiri. Sebagian harta kekayaan itu adalah titipan untuk orang lain. Pengalaman, ilmu pengetahuan dan keterampilan juga demikian, tak ada artinya jika hanya digunakan sendiri. Berbagi adalah satu cara untuk meraih kebahagiaan. Semakin sering berbagi, semakin berlimpahlah hidup seseorang. Itulah yang rupanya dilakoni oleh Putu Artawan. Pria ini, beberapa waktu lalu terpilih sebagai Ketua Umum Manca Agung Kabupaten Buleleng.

Perhatiannya cukup besar kepada anak-anak kurang mampu secara ekonomi. Terbukti, alumni SMA Negeri 1 Singaraja Tahun 1982 ini sering kali  membantu meringankan biaya kuliah mahasiswa yang kurang mampu dengan potongan uang kuliah di lembaga Pendidikan dan Pelatihan Perhotelan dan Kapal Pesiar yang ia pimpin. Bahkan, Putu  ikhlas memberikan pinjam sepeda motor kepada para mahasiswa yang tidak punya sepeda motor agar bisa kuliah sampai mendapat pekerjaan. Punya jiwa sosial, beberapa waktu lalu, ia ikhlas menjadikan kampusnya sebagai lokasi pertemuan lengkap dengan segala fasilitas dan atribut dibutuhkan sekaligus mepunia dengan menjamu seluruh peserta Rapat (Paruman) Pasemetonan Manca Agung se Kabupaten Buleleng.

Berkat jiwa sosial, suka ngayah dan menyumbang, pemilik Sekolah Perhotelan dan Kapal Pesiar ini kemudian terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Umum  Manca Agung Kabupaten Buleleng. Manca Agung adalah organisasi pasemetonan Trah (Keturunan) Ida Dhalem Sri Aji Tegal Besung, putra Ida Dhalem Sri Aji Kresna Kepakisan saat jaman dahulu Beliau menjadi Raja di Keraton Samprangan, Gianyar.

Putu Artawan

Sebagai pratisentana (Trah) Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung terlebih lagi sebagai Ketua Umum Manca Agung Kabupaten Buleleng, ia sangat menghormati Bhisama Bhatara Kawitan dan menjalankannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Ada 3 point kewajiban yang harus ia pedomani sebagai spirit hidupnya yakni (1) Trah Dhalem wajib ingat leluhur dengan bersembahyang di Dalem Samprangan dan di Besakih; (2) Trah Dalem Tegal Besung jangan berhenti belajar dan (3) Trah Dalem agar selalu menjaga persaudaraan (pasemetonan), jangan melupakan semeton di mana pun berada, Menurutnya, bila ketiga hal itu bisa dilaksanakan dengan baik, yakin pasemetonan Trah Dalem dapat menjadi suri tauladan masyarakat luas.

Mengacu pada bhisama Bhatara Kawitan, Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung, menurutnya, craddha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi mesti dipupuk melalui pemahaman yang benar dan pembiasaan sehingga menjadi karakter. Ia sejak awal sangat concern kepada aspek pendidikan SDM Hindu. “Di masa pandemi ini pemerintah mewajibkan masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah, ini berpengaruh terhadap proses pendidikan pada anak usia dini, sehingga orang tua memiliki peranan penting untuk membuat anak-anak merasa nyaman saat belajar di rumah” paparnya. Pendidikan yang ditanamkan kepada anak usia dini adalah pendidikan keimanan, moral, intelektual, jasmani, sosial dan pendidikan kepribadian serta nilai-nilai kemanusiaan (human values). Pendidikan agama ini memiliki peran besar dalam membentuk pandangan hidup anak. Menurutnya, sekolah pasraman dapat memperkuat keyakinan para generasi muda Hindu untuk mendapatkan pendidikan agama sehingga dapat membentuk karakter agar menjadi lebih baik (karena pada dasarnya agama mengajarkan pada kebaikan).  Pendidikan agama di pasraman dapat menangkal hal-hal negatif akibat pengaruh kemajuan teknologi. Menurutnya,  ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi seringkali berdampak buruk jika tidak cerdas memilih, memilah da menggunakan. Menurut Putu, pendidikan Agama Hindu dapat diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat dan generasi muda melalui peningkatan craddha (keyakinan) kepada Tuhan Yang Mahaesa.  Bhakti Yoga merupakan salah satu jalan yang digunakan sebagai pondasi untuk menangkal hal-hal negatif dari kemajuan teknologi seiring perkembangan jaman. “Menjaga keharmonisan hubungan rasa cinta kasih menjadi tali pengikat yang membuat sebuah rajutan yang indah. Inilah menjadi kekuatan dalam memilah informasi yang benar dan tidak benar di media sosial” paparnya. Menurutnya, jalan Bhakti Yoga menekankan kepada umat Hindu khususnya untuk selalu memuja dalam bentuk cinta kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa secara tulus ikhlas dengan menjaga persahabatan kepada sesama ciptaan-Nya.  Bhakti Yoga kepada Tuhan Yang Mahaesa merupakan bhakti sejati yang dapat menimbulkan dan menciptakan masyarakat yang berbudi sehingga akan terwujud suasana harmonis, selaras dan serasi. Umat Hindu dapat menumbuhkan kesadaran bhakti sejati dengan menekankan kesadaran prinsip untuk saling menghargai, menghormati dan melayani satu sama lain tanpa membeda-bedakan.

Ia berpesan kepada generasi muda Hindu untuk terus meningkatkan pemahaman tentang ajaran Hindu. Menurutnya, beberapa hal yang patut dilakukan oleh generasi muda Hindu di era globalisasi ini yakni: hilangkan gaya hidup instan; perkuat ideologi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; buka diri untuk mengubah pandangan menuju cita-cita kedepan; jangan  membiasakan hidup bermewah-mewah, hiduplah sederhana; cegah kemunduran mental dengan meyakini dan menghayati pemahaman Agama Hindu; berperanlah sebagai penggerak, kreatif, dan inovatif; pertahankan nilai kemanusiaan dengan sikap peduli, tolong menolong, dan toleransi;  tetap menjaga budaya sebagai prioritas tatanan kehidupan masyarakat.

Putu, walaupun telah puluhan tahun menjalani hidup dalam pergaulan modern hampir  di seluruh dunia, namun ia tetap rendah hati. Craddha dan bhaktinya kepada Tuhan sangat kuat dengan menjalankan ajaran Agama Hindu, bhakti kepada leluhur dan rajin membaca pustaka suci Weda.  Itulah kenapa ia merasa perlu memberikan pandangan kepada generasi muda Hindu  agar hati-hati memilih teman pergaulan. Menurutnya, ada beberapa point yang perlu disimak dalam memilih teman pergaulan. Menurut Putu, berteman dengan orang yang suka belajar atau cerdas akan membawa kita menjadi makin pintar. Berteman dengan orang yang bermoral baik, akan mengantarkan kita menjadi orang baik yang akan senantiasa memberikan nasihat yang baik dan melarang kita melakukan perbuatan buruk. ”Sahabat sejati adalah orang yang selalu bersamamu. Ia rela berkorban untuk membantumu. Dan ketika engkau sedang ditimpa kesusahan, maka ia akan senantiasa memperhatikan dan menolongmu” jelasnya. Janganlah tamak atau rakus. Berteman dengan orang yang tamak bagaikan racun yang membunuh. “Bertemanlah dengan orang yang jujur. Jangan berteman dengan orang yang suka berdusta dan berlaku curang, karena dia akan membawa kita pada perbuatan menipu” sarannya.

 

Pengalaman karirnya dibidang pariwisata cukup panjang dan menjadi modal untuk memantapkan niatnya untuk mendirikan sekolah perhotelan dan kapal pesiar seperti yang ia pimpin saat ini. Bermula dari tahun 1984 ia mengikuti palatihan sebagai waiter  di Bali Beach Hotel Sanur dibagian Food and Beverage Sevice, lalu di Hotel Nusa Dua Beach dan tahun 1985 mengikuti training yang sama  di Hotel Mandarin di Pelangi Teracce.

Penyerahan Sertifikat Employee of the month November 1992

Setelah menamatkan Sekolah Pariwisata di BPLP Nusa  Dua (sekarang bernama STP) tahun 1985 dan merasa cukup terampil, Putu kemudian bekerja di President-Nikko Hotel, Jakarta sebagai Assistant Captain Restaurant sejak tahun 1985 hingga 1991. Setahun bekerja di President Hotel, untuk menambah pengetahuan dibidang manajemen keuangan, Putu mengambil kuliah di Akademi Pimpinan Perusahaan Departemen Perindustrian, Jakarta dan mengambil beberapa kursus yang ada hubungannya dengan keuangan di Universitas Atmajaya dan Universitas Tarumanegara Jakarta. Berbekal pengalaman dan ilmu dari Jakarta,  Putu kemudian pindah ke Nusa Dua, Bali  bekerja sebagai Room Service Supervisor di Food and Beverage Service di Nusa Indah Hotel dan Convention Centre-Nusa Dua tahun 1992.

Penyerahan pengargaan 25 tahun bekerja di Perusahaan Holland America Line

Berbekal pengalaman bekerja pariwisata di darat, Putu kemudian meniti karir di Kapal Pesiar cukup lama yakni sejak tahun 1992 hingga 2020 dengan bergabung di Holland America Line Cruise Ship dengan jabatan Assistant Executive Housekeeper. Kenyang pengalaman selama 28 tahun di Kapal Pesiar, Putu kemudian mendirikan sekolah Perhotelan dan Kapal Pesiar bernama ASBCollege (Hotel and Cruise Ship Training Center ) di Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali pada  16 Juni 2013. Lembaga pendidikan dan pelatihan Perhotelan dan Kapal Pesiar yang telah terakreditasi ini kemudian tercatat mendapat dua kali penghargaan berupa Best 2017 Indonesia Bussines Quality Award dan Indonesia Education Quality Award 2017 dan 2018 dalam kategori The Most Favorite Hospitality School & Cruise Ship of The Year 2017 dan 2018. Penghargaan ini diberikan oleh Indonesia Development Achievement Foundation bekerjasama dengan Venna Event Management.

Berasama Mr. Stein Kruse President dan CEO of Holland America Line saat penyerahan sertifikat Employee of the month 2015

Pemegang 23 sertifikat berbagai kursus dan pelatihan dan penyandang gelar B.Sc, CHS  ini tercatat pernah meraih beberapa penghargaan atas prestasinya. Di antara penghargaan bergengsi itu adalah (1) Suggestion Selling Compettion (peringkat pertama Kompetisi menjual minuman Anggur) diadakan oleh President Hotel tahun 1992; (2) Employee of the Month (Karyawan terbaik) bulan Pebruari tahun 1993 di Kapal Holland America Line; (3) Employee of The Month (Karyawan terbaik) bulan April 2015 di Kapal Holland America Line dan (4) Penghargaan 25 Tahun bekerja di Holland America Line pada pada 24 Pebruari 2017 (*).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email