Yayasan VPA Pusat Mengutuk Keras
Aksi Penembakan Brutal Tewaskan 26 Wisatawan Hindu di Kashmir, India.

Ketua Umum Yayasan Veda Poshana Ashram Pusat, Pandita Sri Begawan Agni Yogananda

DENPASAR, BALI – Melalui pernyataan sikapnya, Sabtu (26/4/2025), Yayasan Veda Poshana Ashram Pusat mengutuk keras aksi penembakan brutal terhadap wisatawan Hindu di Pahalgam, Kashmir, India pada 22 April 2025. Insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya 26 orang tewas dan 17 lainnya mengalami luka-luka. Veda Poshana Ashram Pusat  turut prihatin dan mengutuk keras, tindakan  yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Tindakan kekerasan atas nama ideologi atau politik tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.   Pernyataan sikap ini ditandatangani Ketua Umum Yayasan VPA, Pandita Nabe Sri Begawan Agni Yogananda dan disebarkan ke seluruh jaringan organisasi Hindu sebagai bentuk keprihatinan.

Salah satu wisatawan Hindu yang menjadi korban penembakan

VPA menilai, penembakan terhadap wisatawan Hindu adalah  tindakan kejam, wujud intoleransi dan radikalisme. “Ini menunjukkan ada masalah serius terkait toleransi dan keamanan bagi minoritas di wilayah tersebut. Insiden brutal ini menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk organisasi Hindu di seluruh dunia” tulis pernyataan sikap itu.

Pahalgam adalah kawasan wisata populer di Kashmir, namun wilayah ini juga pernah mengalami ketegangan dan konflik. Insiden ini mungkin saja terkait dengan dinamika keamanan dan politik di wilayah itu. Namun sangat disayangkan, wisatawan Hindu yang sedang berlibur di kawasan wisata Pahalgam, tiba-tiba menjadi sasaran penembakan brutal para teroris bersenjata yang tak berperikemanusiaan.

Seperti yang tertulis dalam RigVeda, “Ahimsa paramo dharma” – tidak menyakiti adalah dharma tertinggi.  “Kami percaya bahwa setiap jiwa memiliki hak untuk hidup dengan damai dan aman. OLeh karena itu, kami menyerukan kepada pihak terkait untuk menyelesaikan konflik dengan upaya damai bukan dengan kekerasan. Kami berharap ada penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik insiden ini” ujar Pandita Nabe Sri Begawan Agni Yogananda.  Menurut Sri Begawan, dunia perlu mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama untuk mencegah terulangnya tindakan intoleransi dan radikalisme.  Perlu kerja sama dan dukungan organisasi Hindu dunia untuk meningkatkan rasa solidaritas  dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.

Seperti yang tertulis dalam Bhagavad Gita, “Samatvam yoga ucyate” – keseimbangan dan ketenangan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati.  Kita sebagai umat Hindu percaya bahwa dengan mempromosikan toleransi dan kerukunan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis di semua tempat di muka bumi ini.   Kita berdiri bersama dengan keluarga korban dan berdoa untuk kekuatan dan ketabahan mereka.  Semoga jiwa-jiwa yang meninggal dapat beristirahat dengan damai (*).

 

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email