“A Moment In Time With Guruji Anand Krishna”
Dialog Pemuda Bali Tentang Prospek Kerja Diera Teknologi Digital

Suasana dialog terntang prospek kerja di Anand Krishna Center Kuta Badung Bali

Rabu, 22 Mei 2024 lalu bertepatan dengan Bulan Purnama, para pemuda Anand Ashram bersama siswa One Earth School berkumpul bersama untuk berdialog dengan Anand Krishna, seorang aktivis Humanis Spiritual, membahas tentang prospek kerja sumber daya manusia di Indonesia yang semakin berkurang seiring berkembangnya teknologi. Dialog yang digelar sebelum mengakhiri tahun ajaran 2023/2024 itu berlangsung di Anand Krishna Center, Kuta, Badung, Bali dan dihadiri 36 pemuda dari seluruh Bali.

Suasana Dialog Bersama Pemuda dari seluruh Bali

Seiring berkembangnya teknologi, terutama AI (Artificial Intelligence), banyak lowongan pekerjaan sudah mulai tergantikan oleh teknologi. Untuk itu, penting bagi pemuda untuk mulai menentukan bidang yang ingin ditekuni sebagai sumber mata pencaharian di masa depan. Sebagai negara dengan tanah yang subur, Indonesia sebenarnya memiliki peluang besar dalam bidang pertanian. Meskipun teknologi berkembang pesat, bidang pertanian tetap berkelanjutan sehingga akan terus melahirkan banyak lowongan pekerjaan di masa depan. Daripada menjual tanah untuk berbagai bangunan yang acap kali tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan, tanah tersebut lebih baik dikembangkan untuk lahan pertanian.

Prospek pekerjaan tentu tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Pendidikan yang menghasilkan pribadi-pribadi yang baik dan berkemanusiaan sudah menjadi salah satu tujuan Indonesia sejak dirumuskannya landasan negara, Pancasila. Pendidikan bukan hanya sebatas untuk meraih gelar dari perguruan tinggi, namun penting untuk memiliki etika dan nilaibagi peserta didik. Saat ini, banyak perusahaan juga sudah mulai merekrut sumber daya manusia bukan berdasarkan gelar, namun berdasarkan etos kerja dan nilai kemanusiaan seseorang. Sekolah One Earth School, yang mendidik lebih dari 200 siswa, yang merupakan salah satu inisiatif dari Bapak Anand Krishna, bertujuan untuk melahirkan individu yang unggul, bijak, berkehendak kuat dan mampu bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.

Dengan demikian, mental pengusaha (entrepreneur) juga menjadi poin yang sangat penting jika berbicara tentang prospek pekerjaan SDM di Indonesia. Sayangnya, mayoritas pemuda di Indonesia masih memiliki konsep yang konvensional terkait pekerjaan. Pengalaman kerja merupakan aspek yang penting dimiliki seseorang dalam sukses karir. Namun, jika terbelenggu pendidikan akademis yang kaku, seorang akan terlambat memulai pengalaman kerja tersebut dan terlanjur takut menghadapi kenyataan hidup. Maka dari itu, pengalaman bekerja memang harus dimulai dari masa menimba ilmu. Gelar pendidikan yang diraih jika dilaksanakan bersamaan dengan pengalaman bekerja akan menghasilkan sumber daya manusia yang siap dalam menghadapi tantangan hidup.

Dalam sesi tanya jawab, atas pertanyaan bagaimana generasi muda sering diremehkan oleh generasi lebih senior ketika mengungkapkan pendapat dan solusi, serta mengambil keputusan sendiri. Anand Krishna menjelaskan, bahwa jika seorang pemuda memiliki sebuah solusi, bisa disampaikan dengan sopan, tentu harus menghormati yang lebih tua, namun apabila solusi tidak disetujui, itu tidak masalah. Hal yang terpenting menurutnya  adalah pemuda yang berani menyuarakan pendapatnya. Menyuarakan pendapat buah pemikiran kritis juga bisa disalurkan dari berbagai media sosial, dan itu sudah menjadi salah satu kontribusi pemuda yang bagus untuk masyarakat, selama pendapat tersebut tidak menyakiti atau menghina individu lain.

Dialog diakhiri dengan lagu “Let’s Build This World Together”

Dialog diakhiri dengan lagu “Let’s Build This World Together”, yang mengandung makna bahwa dari mana pun kita berasal, apa pun ras, agama, dan budaya kita, kita semua berdiri di atas satu bumi, di bawah satu langit, dan sebagai satu umat manusia. Lagu ini terinspirasi dari Visi Anand Ashram yaitu “One Earth, One Sky and One Humankind”. (r/ram)

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email