Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI pada 6 Nopember 2021 melounching Trasformasi Digital. Ada empat layanan aplikasi digital yang dirilis oleh Dirjen Bimas Hindu yakni (1) Sindu (Sistem Informasi Hindu); (2) E-Pasraman (sistem keagamaan Hindu berbasis elektronik); (3) E – Arsip yang menampilkan seluruh arsip digital database Hindu; dan (4) Wedangga (Weda dalam Genggaman).
Transformasi Digital, menurut Dirjen Tri Handoko Seto merupakan satu dari tujuh program prioritas di Kementerian Agama. Tujuh program prioritas itu kemudian diterjemahkan menjadi program di internal Ditjen Bimas Hindu itu seperti Moderasi beragama, Tahun Toleransi 2022, Badan Usaha Milik Pura (BUMP), Rumah Pembinaan Keluarga Sukinah.
Sindu merupakan aplikasi digital berbasis website yang terintegrasi dengan data keumatan Hindu seperti data jumlah umat Hindu, jumah tempat ibadah, jumlah guru agama Hindu, jumlah penyuluh Agama Hindu, jumlah pasraman, jumlah sekolah, data tokoh umat Hindu dan lainnya. “Sindu akan menjadi holding application, dengan mengakses Sindu, user bisa terintegrasi dengan berbagai layanan data dan aplikasi digital Bimas Hindu” tutur Tri Handoko, dirilis di berbagai media.
Sementara E-Pasraman akan memudahkan guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar di Pasraman. “Tidak hanya siswa dan guru, orang tua siswa juga dapat mengakses berbagai layanan informasi seperti bahan ajar, nilai siswa, absensi, manajemen biaya hingga jadwal ujian” imbuhnya. Ditambahkan, E-Pasraman juga memiliki layanan kelas virtual untuk proses belajar-mengajar jarak jauh. Pria asal Banyuwangi ini mengatakan, E-Pasraman merupakan proyeksi jangka panjang Ditjen Bimas Hindu dalam membangun sistem pendidikan Indonesia di tengah menguatnya perkembangan teknologi informasi. Dia berharap, E-Pasraman dapat terus berinovasi dan meningkatkan layanan aplikasi untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di Pasraman.
Sementara itu, Wedangga memberikan kemudahan bagi umat Hindu untuk mengakses Kitab Suci secara digital. “Nantinya Wedangga tidak hanya menampilkan teks asli dan terjemahannya, namun user juga bisa mendengatkan audio teks asli. Kedepan, tak hanya audio tapi video” ujar Tri Handoko Seto saat menjelaskan empat layanan digital yang diluncurkan. Menurutnya, Wedangga tak hanya menampilkan satu kitab suci, tapi terus bertambah seperti Bhagawadgita oleh Kementerian Agama, Sarasamuccaya oleh Kementerian Agama dan seterusnya. Semua konten Wedangga merupakan hasil kajian Tim Pengkaji Kitab Suci. Ia menambahkan Transformasi Digital akan terus bertumbuh sehingga seluruh layanan bersiat digital. Pembuatan aplikasi layanan digital ini merupakan bentuk keseriusan Ditjen Bimas Hindu dalam upaya nyata menguatkan literasi Hindu.
Lounching Transformasi Digital yang dirangkaikan dengan Malam Penganugerahan Lomba Arjuna Digital IV Tahun 2021 ini dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), Komang Koheri, S.E mewakili Ketua Komisi VIII DPR RI Yadri Susanto, Anggota DPR RI I Wayan Sudirta, S.H, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dan sejumlah Pejabat di lingkungan Kementerian Agama.
“Kami sangat mengapresiasi terobosan, dan inovasi Ditjen Bimas Hindu yang telah mampu membuat empat aplikasi layanan digital Hindu. Ini adalah teknologi pertama di lingkungan Kementerian Agama” ujar Sekjen Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag. Sementara itu Anggota Komisi VIII DPR RI, Komang Koheri, S.E sangat mengapresiasi Ditjen Bimas Hindu yang telah melibatkan anak-anak remaja dalam pembuatan empat aplikasi layanan digital Bimas Hindu. “Kami mengapresiasi Ditjen yang telah melibatkan programmer-programmer dari kalangan muda Hindu karena anak muda kelak menjadi pemegang estapet kepemimpinan bangsa” ujar Komang Koheri, anggota DPR RI asal Lampung (*ram).