NUSA DUA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan dukungannya terhadap gerakan Gema Perdamaian (GP) dan berharap agar gerakan terus dilanjutkan untuk bersama-sama menyadarkan anak bangsa untuk hidup rukun dalam perbedaan. Hal itu ditegaskan Ganjar Pranowo, saat menerima beberapa inisiator, panitia dan anggota komunitas di Nusadua, Kamis, 6 Oktober 2022. Entah karena kehendak alam, singkatan nama Ganjar Pranowo sama dengan Gema Perdamaian yakni GP.

Perbincangan antara tokoh nasional Ganjar Pranowo dan para aktivis Gema Perdamaian berlangsung hangat, akrab dan penuh kekeluargaan. Kedua belah pihak melihat peluang kerjasama di masa depan antarkomunitas dan berbagai stakeholders lainnya. Menurut Ganjar Pranowo, budaya dan kearifan lokal sebagai identitas bangsa Indonesia sangat amat perlu diperhatikan, dipelihara dan dilestarikan sehingga menjadi media yang mengolah rasa sehingga pesan-pesan mudah dipahami oleh masyarakat. “Suarakan dan gemakan terus perdamaian sampai anak cucu kita”, tegas Ganjar Pranowo dibenarkan oleh aktivis Gema Perdamaian dengan penuh semangat.
Baik Ganjar Pranowo maupun para aktivis Gema Perdamaian sama-sama berharap semoga perhelatan G.20 yang puncaknya akan berlangsung di Bali bisa dipergunakan sebagai momentum untuk megajak, memotivasi negara-negara yang sedang berperang untuk duduk bersama membicarakan dan mengupayakan perdamaian dunia.
Seperti diketahui, perhelatan Gema Perdamaian ke-20 tahun 2022 ini semakin semarak karena pada puncak acara yang berlangsung hari ini, Sabtu, 8 Oktober 2022 mulai Pukul 16.00 Wita menghadirkan beberapa tokoh nasional dalam Dialog Nasional yang berlangsung secara daring yaitu Ganjar Pranowo, Prof. Sumanto Al Qurtuby, Tantowi Yahya, Rudi S. Kamri dan Romo Sri Eko Galgendu.
Hadir dalam pertemuan itu, Steering Committee GP seperti : Putu Antara, Dr. I Gusti Kade Sutawa, Romo Sudiartha Indrajaya, Ketua Yayasan Gema Perdamaian, Ir. Ketut Darmika, Ketua Panitia GP XX, 2022, dr. Laksmi Duarsa, Sp.KK, Ketua Perkumpulan Gema Perdamaian, I Kadek Adnyana, dan para aktivis GP lainnya (adn)