Umat Hindu tersebar hampir di seluruh wilayah di Nusantara. Masing-masing daerah di mana umat Hindu itu berada memiliki budaya dan kearifan lokal tersendiri. Budaya dan kearifan-kearifan lokal itu memperkaya khasanah budaya Hindu di Nusantara. Pustaka Suci Weda mengajarkan umat Hindu menghargai budaya dan kearifan lokal, sehingga tampilan-tampilan Hindu di Nusantara menjadi lebih lembut, toleran, memancarkan cinta kasih dan penuh bhakti. Demikian antara lain disampaikan oleh Kol. Inf (Purn) I Nengah Dana, S. Ag dan Drs. I Ketut Donder, M.Ag, Ph.D saat kedua tokoh ini menjadi narasumber dalam Dialog Persaudaraan Spiritual (DPS) perdana yang digelar Prajaniti Hindu Indonesia Minggu, 5 September lalu secara virtual dengan tema “Harmoni Agama dan Budaya”.
I Nengah Dana menyatakan, umat Hindu sudah diajarkan oleh Pustaka suci Weda untuk menghormati dan mengadopsi adat, traisi dan budaya lokal sehingga umat Hindu, di mana pun berada sangat menjunjung tinggi toleransi dan cinta kasih. “Kalau dulu kita mendengar ada perang suku, sekarang sudah tidak seperti itu. Saya harap kita dapat mempertahankan kearifan-kearifan lokal yang begitu beragam supaya tidak ada lagi perseteruan di antara kita dan yang muncul adalah kedamaian” ujar I Nengah Dana yang juga Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat dan Ketua Umum LPDG Pusat. Menjawab pertanyaan dari para peserta, menurut I Nengah Dana, budaya dapat dipakai oleh semua agama, namun budaya yang sudah menjadi simbol-simbol keagamaan Hindu harus disampaikan kepada publik agar tidak dipakai oleh agama lain. Komunikasinya harus terbuka dan simpatik, tidak boleh menggunakan kekerasan.
I Ketut Donder menyatakan, Hindu mengajarkan pentingnya Tiga Kerangka Agama yaitu Tatwa-Susila-dan-Acara. Tatwa berkaitan dengan filsafat agama yang menghasilkan Kebenaran (Satyam), Susila tentang etika dan moral perilaku beragama yang menghasilkan Kebajikan (Siwam), dan Acara tentang ritual yang menghasilkan Keindahan (Sundaram). Ketiganya harus berjalan seiring dan saling melengkapi.
Acara tentang ritual yang menghasilkan Keindahan (Sundaram) sangat menghargai kearifan budaya masing-masing daerah. “Agama Hindu menghargai, menjaga, dan memelihara local wisdom. Di sinilah letak keharmonisan antara agama dan budaya, saling melengkapi dan menguatkan” kata I Ketut Donder yang juga dosen Brahma Widya di UHN IGB Sugriwa dan Penasihat DPP Dosen Hindu Indonesia (DHI).
KS. Arsana
Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia K.S. Arsana dalam sambutannya mengurai tujuan diadakannya DPS yakni (1) untuk meningkatkan spiritualitas dalam membangun persaudaraan dan kerukunan internal umat Hindu; (2) untuk mengenalkan indahnya ajaran-ajaran Hindu kepada masyarakat luas; dan (3) untuk meneguhkan semangat persaudaraan kebangsaan melalui dialog lintas-iman dan spiritualitas.
A.A. Indah Pitasari
DPS ini dipandu oleh MC, Anak Agung Indah Pitasari dan moderator, I Wayan Kantun Mandara yang juga Tim Bidang Agama dan Lintas Iman DPP Prajaniti Hindu Indonesia. DPS ini terselenggara atas kerjasama DPP Prajaniti Hindu Indonesia, DPD Prajaniti Hindu Indonesia DKI Jakarta, Badan Pembina Kerohanian Hindu Bank Mandiri, Badan Pembina Kerohanian Hindu PT Taspen, dan Badan Penyiaran Hindu (BPH) PHDI Pusat.
Putu Dewi Prasthiani
Ketua Badan Pembina Kerohanian Hindu (Bapekhin) Bank Mandiri, Putu Dewi Prasthiani berharap, DPS dapat membangun semangat kebangsaan dan meningkatkan kerukunan baik di internal umat Hindu maupun antarumat beragama. “Melalui Dialog ini semoga kita semua dapat memperdalam pemahaman dan praktek-praktek keagamaan kita berdasarkan ajaran-ajaran Hindu dan menghormati budaya secara bijak” harapnya. Gusti Agung Aditya Wibhawa, Ketua Badan Pembina Kerohanian (Bapinroh) Hindu PT Taspen (Persero) mengucapkan terima kasih telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Program DPS. Sedangkan Sekretaris Badan Penyiaran Hindu PHDI Pusat, Nyoman Oka Bakti Hartawan mewakili Ketua BPH PHDI Pusat berharap, DPS dapat melahirkan pemikiran-pemikiran yang jernih, terang, dan bersumber pada kitab suci Weda (Sumber : Diolah dari laporan AA Indah Pitasari, Jakarta)