YOGA, Usada Bali dan Ayurveda merupakan science of life sebagai way of life atau gaya hidup sehat secara alami dengan menyatu dengan alam. Sejatinya, apa yang tersedia di alam memiliki beragam manfaat bagi manusia. Hanya saja belum banyak yang menyadari dan mengetahui manfaatnya dengan baik. Hal itu disampaikan oleh Founder Ashram Gandhi Puri Indonesia Ida Rsi Putra Manuaba (Agus Indra Udayana) dalam Focus Group Discussion (FGD) Titi Banda Jembatan Rempah Yoga-Usada-Ayurveda, Minggu (2/7/2023) di Ashram Gandhi Puri, Klungkung, Bali.
“Apa pun yang dihasilkan dari alam, itulah yang harus digunakan untuk persembahan dan kehidupan,” ujar Ida Rsi Manuaba sembari mencontohkan apa yang dipraktekkan langsung oleh Ni Made Puspawati alias “Konik” dalam membuat smootie Juice, teh rempah dan minyak urut (massage) dari bahan alami dari lingkungan sekitar untuk self healing.
FGD yang digelar dalam rangka menyongsong 75 tahun Relationship Diplomatic Indonesia-India itu diharapkan membangkitkan kembali spirit Yoga, Usada Bali dan Ayurveda dalam mewujudkan peradaban manusia yang lebih baik dan melahirkan Generasi Indonesia Emas 2045. Bekal pengetahuan dan skill itu nantinya dapat dipraktekkan oleh anak-anak Ashram Gandhi Puri dan disebarluaskan kepada masyarakat sekaligus sebagai peluang usaha.
Para narasumber FGD tersebut membuka cakrawala, wawasan pemikiran dan peluang untuk mempromosikan Yoga, Usada Bali dan Ayurveda. FGD diisi Workshop Usada Bali cara membuat minyak massage Bali, smootie Juice dari alam dan Loloh.
“Penekun Yoga telah membuktikan dapat bertahan melewati Pandemi Covid-19. Nyaris tidak ada korban jiwa bagi para penekun Yoga, karena sudah biasa mempraktekkan hidup sehat,” ujar Director Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC) Bali, Naveen Meghwal.
Minat Yoga Terus Bertambah
Menurut Naveen Meghwal, praktek Yoga saat ini semakin digemari masyarakat global dan kini telah menjadi gaya hidup (life style) atau jalan hidup (way of life). Menyadari daya tarik universal dan popularitas Yoga yang semakin meningkat, PBB pada 11 Desember 2014 menyatakan 21 Juni sebagai Hari Yoga Internasional. Hari Yoga Internasional (IYD) pertama diperingati pada 21 Juni 2015. Tanggal 21 Juni dipilih lantaran merupakan titik balik matahari musim panas atau matahari paling banyak tampak setiap hari dalam setahun. Anak-anak muda diharapkan bisa melatih diri hingga menjadi pelatih-pelatih Yoga yang profesional sesuai pakem Yoga yang benar.
Dr. I Gede Suwantana, M.Ag, yang juga akademisi jebolan Shantisena Ashram Gandhi Puri menambahkan, sejatinya, hubungan Usada Bali dan Ayurveda begitu kental. Namun, menurutnya, dibutuhkan keberanian dan kesungguhan untuk mempromosikannya. Pemerintah India melalui Menteri Ayurveda, Yoga, and Homoepathy (AYUSH) akan memberikan dukungan penuh terhadap tempat-tempat mengembangkan Ayurveda. Peluang usaha bagi Usada Bali dijelaskan oleh Dr. I Gede Sutarya. “Potensi Usada Bali sangat besar untuk dikembangkan mengingat pasarnya terbuka luas. Penduduk India sebanyak 1,5 miliar orang, penduduk Indonesia 270 juta, dan penduduk Bali 4 juta orang merupakan peluang pasar yang sangat luas dengan menawarkan produk wellness hospitality” kata Dr. I Gede Sutarya, yang juga dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa. Menurut Sutarya, tren dunia akan mengarah pada sektor kesehatan dan lingkungan hidup semakin pesat.
Untuk meningkatkan jumlah ahli Ayurveda, Owner Rshi Ayurveda Hospital, Dr. John Sebastian mengaku siap memberikan beasiswa kepada Shantisena Ashram Gandhi Puri untuk belajar di Rshi Ayurveda Hospital miliknya. Ia juga berharap masyarakat, khususnya generasi muda Bali memanfaatkan beasiswa yang disiapkan oleh ICCR dari Pemerintah India. Pihaknya bahagia bisa berbagi beasiswa hingga penempatan bekerja setelah kelulusan dari pihak Rshi Ayurveda Hospital Kerala bagi yang serius mau mendalami. “Mereka siap memberikan beasiswa bagi yang mau menjadi Dokter Ayurveda, selanjutnya, bagi yang berminat, bisa bekerja di Rshi Ayurveda Hospital, baik di Amerika maupun Dubai” ujarnya. Peluang besar itu menurutnya, patut dimanfaatkan dengan baik di tengah kemajuan India yang begitu pesat.
FGD dihadiri oleh Director Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC) Bali Naveen Meghwal, Owner Rshi Ayurveda Hospital Dr. John Sebastian, CEO Rshi Ayurveda Hospital Dr. Sebastian Kurian, Akademisi Dr. Gede Sutarya dan Gede Suwantana serta Praktisi Usada Bali, Ni Made Puspawati alias “Konik”, pemilik Brand Loloh Bali (Sumber : Diolah dari rilis yang diterima redaksi).