Puncak Acara Gema Perdamaian XXI, 2023
Masyarakat Bali Gaungkan Perdamaian untuk Dunia dan Alam Semesta

Acara Puncak Gema Perdamaian adalah Doa Bersama para Pandita dan tokoh lintas agama dipimpin oleh Ida Rsi Wisesanatha

DENPASAR– Sekitar 3000 masyarakat Bali dari berbagai elemen mengumandangkan Doa Damai pada Acara Puncak Gema Perdamaian XXI, Tahun 2023 yang digelar oleh Komunitas Pengayah Gema Perdamaian, Sabtu (14/10/2023) di Pelataran Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali “Bajra Sandhi” Renon, Denpasar.  Setelah sempat jeda selama 3 tahun  akibat Pandemi Covid-19,  acara Puncak Gema Perdamaian tahun 2023 yang mengusung tema “Refleksi Budi luhur Menuju Perdamaian” kembali digelar secara terbuka dan berlangsung sangat meriah.

Made Mangku Pastika (nomor 3 dari Kanan), perwakilan Ir. Joko Widodo dan Yenny Wahid saat menerima Award sebagai Tokoh Perdamaian didampingi oleh Tim Penilai Award Perdamaian 2023

Yang istimewa pada acara ini, Komunitas Pengayah Gema Perdamaian memberikan Anugerah Tokoh Perdamaian kepada 3 tokoh nasional karena telah berperan besar dalam menjaga dan menciptakan perdamaian di Bali dan Indonesia. Ketiga tokoh itu yakni Presiden RI,  Ir. H. Joko Widodo, Gubernur Bali 2 Periode, Komjen Pol. (Purn.) Dr. Drs. Made Mangku Pastika, M.M. dan Direktur Wahid Institute, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, S.I.Kom, M.P.A yang kerap disapa Yenny Wahid. Tim penilai Award Perdamaian 2023 yang terdiri dari Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wirantaha, M. Sc, Ph.D (Ketua); Dr. Gusti Kade Sutawa, S.E, MBA, M.M (anggota dan Ida Rsi Wisesanatha (anggota) mengumumkan SK penganugerahan Award Tokoh Perdamaian kepada 3 tokoh tersebut.

Padayatra Keliling Monumen Bajra Sandhi

Penjabat Gubernur Bali, Irjen Pol. Drs. Sang Made Mahendra Jaya, S.H, M.H dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Bali, Dewa Putu Sunartha, sangat mengapresasi pelaksanaan Puncak Acara Gema Perdamaian setiap tahun untuk dijadikan momentum selalu bangkit dan tiada henti-hentinya mengumandangkan perdamaian. “Tidak ada  hal yang lebih indah daripada perdamaian. Karena melalui Perdamaian kita bisa menyejahterakan umat manusia” ujarnya.

Menurut Mahendra Jaya, nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal Bali menjadi modal dasar dan utama untuk bangkit kembali dari keterpurukan akibat adanya tragedi kemanusiaan yang menciderai nilai-nilai  perdamaian. “Dengan menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali diyakini akan dapat menuntun kehidupan krama Bali yang sejahteran bahagia sekala – niskala” imbuhnya.

Made Mangku Pastika menyalakan Obor Perdamaian bersama para Pejabat dan Tokoh yang hadir secara bergiliran

Melalui Gema Perdamaian ini, Pj Gubernur Bali yang pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Singaraja ini mengajak seluruh hadirin untuk memohon sebuah kekuatan yang lebih besar kepada alam untuk mencapai perdamaian yang abadi. “Kita semua memiliki peran dalam menciptakan perdamaian. Mari kita tingkatkan kesadaran kita, berkomitmen  untuk memperkuat hubungan antarmanusia dan menghormati keberagaman. Mari kita berdamaian dengan masa lalu, memaafkan dan membangun masa depan yang lebih baik bersama-sama” ajaknya.

Sementara itu, saat menerima anugerah sebagai tokoh Perdamaian dari Panitia Gema Perdamaian XXI Tahun 2023, anggota DPD RI Komite IV, I Made Mangku Pastika memberikan kesan dan pesan. Menurut Mangku Pastika, peringatan Gema Perdamaian Tahun 2023 dengan tema “Refleksi Budi Luhur Menuju Perdamaian” sangatlah tepat dan patut diapresiasi. Menurutnya, kita semua mendambakan perdamaian. Mewujudkan perdamaian memang tidak sederhana, tidak jatuh begitu saja dari langit. Tapi Ini harus diusahakan oleh semua orang yang ingin hidup dengan tenteram, aman dan sejahtera.  “Penghargaan itu sesungguhnya bukan buat saya pribadi, tapi untuk semua rakyat Bali yang sudah menjaga harmoni di antara sesama dengan toleransi yang luar biasa. Semua yang datang ke Bali merasakan getaran spiritual Bali yang menjaga perdamaian itu,” tambah Gubernur Bali dua periode ini.

Sementara Ketua Panitia Gema Perdamaian 2023, Kadek Adnyana mengatakan, rangkaian acara Gema Perdamaian tahun ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan  seperti lomba kreativitas damai, sarasehan damai, peringatan Hari Perdamaian Dunia, Yoga Damai dan aksi kebersihan dan pelestarian lingkungan. “Itu untuk menggugah empati kita. Kita refleksikan budi luhur kita dengan perdamaian. Saat ini dunia sedang dilanda perang yang belum selesai. Kami mengajak semua, siapa pun itu, apa pun latar belakangnya untuk sama-sama merefleksikan budi luhur demi Perdamaian,” ujar Adnyana.  Kadek menyampaikan terima kasih kepada para pejabat, tokoh masyarakat, dan seluruh mahasiswa dan masyarakat umum atas kehadirannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para sponsor, donator dan dermawan, pengayah atas sumbangsihnya sehingga acara Puncak Gema Perdamaian dapat berjalan lancer dan sukses.

Pertunjukan Barong Sai yang memukau para hadirin

Acara juga diawali dengan tembang kekidungan oleh Sekeha Kidung Pertuni Bali;  Tari Pecut Komunitas Puri Pemecutan Denpasar, kemudian dilanjutkan dengan Padayatra (berjalan sambil berdoa) keliling Monumen Bajra Sandhi diikuti oleh para Pandita, Pinandita dan budaya etnis Nusantara; pembacaan Puisi Damai oleh Jero Jemiwi;  Doa Perdamaian secara bersama-sama dari seluruh pemuka agama dan tokoh lintas agama, dipimpin Ida Rsi Wisesanatha dan menyalakan Obor Perdamaian oleh Asisten Administrasi dan Umum Setda Bali Dewa Putu Sunartha mewakili  Pj. Gubernur Bali, Anggota DPD RI Made Mangku Pastika dan Arya Wedakarna, perwakilan Kemenparekraf  dan  sejumlah pejabat dan tokoh yang hadir. Usai doa bersama, puncak Gema Perdamaian dimeriahkan oleh pementasan Barong Sai, Persembahan hiburan dari berbagai etnis Nusantara dan lagu-lagu perdamaian.

Acara puncak Gema Perdamaian ini dihadiri beberapa tokoh seperti : Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Pur) Wisnu Bawa Tenaya, Drs. I Wayan Santa Adnyana, M.Si mewakili Kakanwil Kemenag Provinsi Bali, Psikiater Prof. Dr. LK. Suryani, Sp.KJ;  Drs. I Ketut Ngastawa, S.H;  Ketua PHRI Badung, IGN Rai Suryawijaya, S.E, M.Si; Penasihat Paiketan Krama Bali, Ida Rsi Nabe Bujangga Waisnawa Hari Anom Palguna dan  Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Buda Dhaksa Darmita;  Pembina Umum Paiketan Krama Bali, Prof. Dr. IB Raka Suardana, M.M; Dr. I Wayan Mertha, S.E, M.Si; Pembina Departemen Adat dan Budaya Bali Paiketan Krama Bali, Drs. A.A. Putra Darmanuraga, Sekretaris Umum Paiketan Krama Bali, I Made Perwira Duta, S.S, CHA; Aktivis Art of Living IGN Panji Tisna dan sejumlah pegiat spiritual (ram).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email