Menag Fachrul Razi Hadiri Pertemuan Tokoh Lintas Agama

Kunjungan kerja Menteri Agama Fachrul Razi ke Kanwil Kemenag Provinsi Bali didampingi Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto.

Menteri Agama RI 2019 – 2020, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dalam kunjungan kerjanya di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali menemui tokoh lintas agama sekaligus meresmikan gedung Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) beberapa waktu lalu. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Dr. Komang Sri Marheni, S.Ag, M.Si mengatakan, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali selalu bersinergi dengan tokoh tokoh lintas agama dengan menjaga kerukunan di Bali dan berkolaborasi menjalin komunikasi sehingga melahirkan inovasi yaitu Sukma Podcast (Suara dan Kata Masyarakat).

“Kerukunan agama di Provinsi Bali sejauh ini dapat berjalan dengan baik dengan adanya kearifan lokal Menyama Braya yang bermakna “Kita Semua Saudara” sehingga membuat kita selalu bersatu dan menganggap semuanya itu adalah saudara” jelas Komang Sri Marheni.
Menurut Komang Sri Marheni, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan merit sistem dan manajemen talenta yang diawali dengan melakukan assasment. Saat itu juga disampaikan bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar berhasil meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayanai (WBBM) dari Kemenpan RB dan menjadi komitmen Komang Sri Marheni untuk membangun Zona Integritas WBK dan WBBM di seluruh kabupaten/kota di Bali.

Menag tanda tangani prasasti peresmian gedung SBSN.

Menteri Agama 2019 – 2020 Fachrul Razi mengapresiasi kehidupan dan kerukunan antarumat beragama yang sudah berlangsung lama di Bali. Menurutnya, kerukunan merupakan modal dasar dalam membangun bangsa. “Saya sangat mengapresiasi kerukunan antarumat beragama di Bali,” katanya, saat bertemu tokoh lintas agama, sekaligus meresmikan gedung SBSN dan merilis Studio Sukma Podcast di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Menag juga menyampaikan bahwa eratnya relasi antarpemeluk agama, suku, kelompok di Pulau Dewata menjadi modal dasar pembangunan nasional. “Kerukunan modal membangun bangsa. Tidak ada bangsa yang bisa maju, jika konflik sosial terus-menerus terjadi,” pesannya. Fachrul Razi menambahkan, kerukunan antarumat beragama harus diawali dengan cara pandang, sikap dan perilaku keagamaan yang moderat. Diperlukan juga pemikiran terbuka terhadap perbedaan dan memberi manfaat bagi sesama. Indonesia adalah bangsa yang majemuk sehingga, diperlukan seni dalam merawatnya, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan keluarga. “Mari kita gunakan pengaruh masing-masing dalam lingkup nasional, regional maupun komunitas keluarga, dengan menanamkan nilai-nilai kebersamaan, cinta kasih, perdamaian dan membiasakan diri menyelesaikan persoalan tanpa kekerasan,” ajaknya.
Ia berharap, gedung SBSN yang baru diresmikan bisa dioptimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. “Masyarakat menuntut kita memberikan layanan yang semakin berkualitas,” tegasnya. Peresmian Gedung SBSN ditandai dengan penandatanganan prasasti adalah MAN 1 dan MAN 2 Jembrana, KUA Karangasem, KUA Kabupeten Bangli, dan PLHUT Kabupaten Buleleng. Acara ini juga dihadiri oleh Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko Seto dan Rektor UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA, IGN Sudiana (sn).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email