Sukma Podcast Ajak Generasi Milenial Membumikan Moderasi Beragama

Menag mengisi konten di Sukma Podcast.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali saat ini merupakan wilayah Zona Integritas dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Dalam upayanya menuju WBBM dibutuhkan banyak inovasi yang harus dilakukan.

Saat ini Indonesia sedang memasuki era revolusi industri 4.0. atau yang juga dikenal sebagai era digital 4.0. Di era transformasi digital ini kita dituntut untuk melek digital yang menjadi syarat utama dalam memasuki era revolusi industri 4.0. Membaca fenomena ini, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Dr. Komang Sri Marheni, S.Ag, M.Si melahirkan sebuah inovasi yang ditujukan untuk memberikan keterbukaan informasi dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat terlebih kepada generasi milenial melalui program Sukma Podcast. Sukma Podcast ini sendiri merupakan salah satu inovasi dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dalam upaya mewujudkan WBBM.
Menag bersama Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto dan Kakanwil Kemenag Provinsi Bali Komang Sri Marhaeni beserta tim Sukma Podcast.

Menag bersama Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto dan Kakanwil Kemenag Provinsi Bali Komang Sri Marhaeni beserta tim Sukma Podcast.

Sukma Podcast merupakan akronim dari Suara dan Kata Masyarakat yang memanfaatkan teknologi digital yang digemari generasi milenial. Tidak akan bermakna setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau institusi jika tidak mampu disampaikan dengan baik. Sehingga Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali mencoba berinovasi untuk lebih dekat dengan generasi milenial dan merangkul mereka untuk bersama menyebarluaskan kebijakan yang dikeluarkan.
Sukma Podcast ini sendiri telah dilaunching secara resmi oleh Menteri Agama RI 2019 – 2020 Fachrul Razi pada 21 Desember 2020 lalu. Dalam kesempatan itu, Menag Fachrul Razi berkesempatan untuk mengisi konten Sukma Podcast dan menyampaikan betapa pentingnya peran generasi milenial ini untuk mewujudkan kerukunan hidup beragama. Karena generasi milenial masih awam mengenai moderasi beragama, maka saat itu Menag memaparkan bahwa moderasi beragama erat kaitannya dengan sikap tenggang rasa. “Sebagai umat beragama kita harus menjalankan ajaran agama kita dengan sebaik baiknya tetapi juga harus mampu menghargai agama lain” tegas Menag. Ia mengapresiasi kerukunan hidup antarumat beragama di Bali yang telah mampu mencerminkan Moderasi Beragama. Bali selalu menempati peringkat tertinggi dalan indeks kerukunan hidup beragama. Apresiasi juga diberikan kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali yang telah mampu membaca kebutuhan masyarakat akan keterbukaan informasi publik melalui program Sukma Podcast ini.
Sadar akan pentingnya peran generasi milenial, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali merangkul dan menjadikan generasi milenial sebagai mitra yang mampu mewujudkan kerukunan hidup umat beragama. Saat ini menjaga dan memelihara kerukunan bukan hanya menjadi tugas dari tokoh agama, tetapi juga tugas generasi milenial yang merupakan generasi penerus bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju (*).

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email