HUT  ke-19 Tahun Forum Studi Majapahit
Mengemban Spirit Leluhur Majapahit, Mengembalikan Kejayaan Nusantara

Pemotongan Tumpeng HUT FSM oleh Ida Rsi Wisesanatha lalu diberikan kepada Agung Suryawan

DENPASAR– Tanpa terasa, Forum Studi Majapahit (FSM) telah menginjak usia 19 tahun pada Kamis, 10 Nopember 2022. Guna memperingati kelahirannya, pendiri dan para aktivis FSM yang pada dasarnya semua adalah pegiat spiritual berkumpul di halaman belakang Puri Agung Glogor Sesetan di mana terdapat sebuah replika Candi Majapahit yang sangat megah, sekaligus memperingati berdirinya Kerajaan Besar bernama Majapahit. Seluruh rangkaian acara dipandu oleh putra dharma, I Kadek Adnyana.

Tuan rumah, A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha

Tuan rumah yang juga Dewan Pembina FSM, Ir. A.A. Putu Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc, Ph.D menyampaikan sekilas sejarah lahir FSM bermula dari perjalanan  beberapa aktivis ke Trowulan pada akhir tahun 2002 hingga akhirnya sepakat mendirikan sebuah organisasi bernama FSM.

Sementara perancang disain Replika Candi Majapahit, Agung Sujarwo bercerita tentang riwayat pembangunan candi tersebut yang ditandai dengan berbagai keajaiban. Dalam kurun waktu enam bulan, banyak orang meragukan candi tersebut bisa diselesaikan. Namun, menurut Agung Sujarwo, berkat anugerah leluhur, candi yang megah itu akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.

Ketua FSM, Ida Rsi Wisesanatha mengatakan, Hari Pahlawan 10 Nopember  bertepatan dengan HUT berdirinya Kerajaaan Majapahit dan HUT  FSM.  Menurutnya,  FSM sudah bermetamorfose dari gerakan sosial, budaya, spiritual, peduli lingkungan dan sedikit ke politik lalu menjadi gerakan spiritual cinta Nusantara. Dikatakan, spiritual tak sekadar meditasi tapi lebih kenapa pengenalan jati diri manusia. Manusia sejati untuk mengenal jati dirinya. Siapa diri kita, untuk apa kita lahir, kenapa kita lahir, bagaimana mengisi kelahiran ini dan sampai kapan kita ada di dunia ini. FSM, kata Ida Rsi, bermula dari perjalanan suci ke Trowulan pada Tahun 2002. “Itu adalah cara Tuhan untuk memberikan tugas kepada kita” ujarnya. Dari Trowulan lalu ke tempatnya Eyang Suryo yang menyimpan pusaka-pusaka warisan Kerajaan Majapahit. Beberapa waktu kemudian karena situasi sosial yang tak kondusif di sana, semua pusaka itu diboyong ke Bali dan dipajang dalam rangka pameran Pusaka Majapahit di Kintamani Lake View milik Ketut Putra Natha.

Ida Rsi Wisesanatha, Ketua Forum Studi Majapahit

Sepanjang pagelaran pameran pusaka Majapahit itu, banyak orang dari berbagai daerah “terpanggil” datang ke sana dan sejumlah orang mengalami kesurupan (mengalami trans). Saat itu Ida Pedanda Nabe Bang Buruan hadir menyaksikan langsung pameran pusaka itu. Yang aneh, ada satu keris  pusaka yang memperlihatkan keajaiban yang tak bisa diterima dengan akal sehat. Lewat komunikasi spiritual, diketahui bahwa keris pusaka itu ingin ikut bersama Ida Pedanda Bang.

Ida Rsi Wisesanatha kemudian mengupas makna spirit Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Burung Garuda dan Nusantara. Saat ini, menurutnya, jarang ada tokoh atau pejabat yang mengupas spirit Pancasila.  Salah satu Pembina Umum Paiketan Krama Bali ini menilai, semua anggota FSM dituntun oleh spirit para leluhur Nusantara. Hal ini beliau yakini dari perjalanan selama 19 tahun dengan berbagai suka dan dukanya. Setelah menjalani berbagai laku spiritual selama 19 tahun berjalan, dan guna melanjutkan tugas kepengayahan mengembalikan spirit kejayaan Majapahit, maka pada 21 Nopember 2022 selama 6 hari para aktivis FSM akan melakukan laku spiritual rekonsiliasi spiritual antara Majapahit dan Padjadjaran sebagaimana petunjuk yang diperoleh.

Menurut Ida Rsi Wisesanatha, saat ini dunia sedang mengalami masa transisi. Beliau menyebut beberapa musibah dan kejadian sebagai pertanda transisi itu seperti bencana non alam, Covid-19 yang disebutnya sebagai “gong kecil”, perang Ukraina vs Rusia mengakibatkan telah terjadinya krisis ekonomi global. Beliau mengingatkan agar semua orang waspada terhadap akan adanya konstraksi Pertiwi secara global. Konstraksi ini juga pernah terjadi di jaman dahulu dengan adanya 14 kali kiamat besar  dari jaman ke jaman seperti jaman Lemuria, Babilon, Atlantis, dst. “Akan terjadi proses reposisi, Energi bawah akan dikembalikan ke Bumi” ujarnya. Pesan moral yang disampaikan adalah : untuk menghadapi ancaman ini maka setiap pelaku spiritual mesti tekun menjalani hidup dengan baik dan berpegang teguh pada dharma dan spirit leluhur.

Dewan Penasehat FSM, Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba yang juga Dharma Adhyaksa PHDI Pusat mengatakan bahwa, FSM selalu ada di hati beliau sejak berdirinya FSM. Latar belakang sejarah dan keadaan pada saat beliau menerima Keris Pusaka itu sedemikian rekat. Spirit leluhur Majapahit diyakini memberikan tugas suci kepada Ida Pedanda hingga pada Mahasabha XII PHDI terpilih kembali sebagai Dharma Adhyaksa PHDI. Perhelatan Menurut Ida Pedanda Bang, menjadi Dharma Adhyaksa adalah sebuah ladang pelayanan dan pengabdian kepada umat Hindu di seluruh Indonesia.

Berkisah soal keris pusaka, seingat Ida Pedanda Bang, keris pusaka  Majapahit itu pernah diboyong  bawa ke pura Dalem Jematang di Mengwi, menjelang Pilkada Badung sebelum terpilihnya Agung Gde Agung.  Setelah itu rupanya keris pusaka itu tidak berkenan “melinggih di sana” sehingga kembali distanakan di Merajan Griya Bang Sarga Manuaba. “Kalau kita bhakti kepada sesuhunan, maka sesuhunan akan sweca kepada kita” ujarnya.

Terkait makna spirit Keris Luk Pitu (Luk tujuh), Ida Pedanda Bang menjelaskan bahwa Luk Pitu secara spirit sudah ada di dalam diri manusia. Luk pertama ada di ujung rambut, Luk kedua di Sahasrara Chakra, Luk ketiga di antara dua kening (Selaning Lelata), Luk keempat ada di Tenggorokan, Luk kelima ada di hati, Luk keenam ada di pusat perut dan Luk ketujuh ada di Chakra Dasar. Ketujuh pusat energi tersebut harus dipelihara dengan baik melalui laku spiritual dan pengabdian kepada alam semesta.

Pembina FSM, Ida Nabe Rsi Bhujangga Waisnawa Hari Anom Palguna dari Griya Taman Giri Tegal Cangkring Jembrana mengatakan hal yang sangat penting yakni jika umat Hindu yang dipimpin oleh  para Pandita rutin menggelar upacara Nge-rsi Gana kepada alam semesta (bhuana agung) , maka janganlah lupa melakukan Nge-rsi Gana di dalam diri (bhuana alit). Karena tempat suci stana Tuhan juga ada di alam diri kita yang dalam istilah Bali,  “Dewa di Deweke”. Caranya adalah mengenal watak dan kelahiran masing-masing dan secara ritual melakukan ruatan (mebayuh oton) dan melukat sesuai dengan hari kelahiran (weton). Secara spiritual hendaknya menjalani hidup dengan berpegang teguh pada dharma dengan selalu mengingat Tuhan setiap saat. “Salah satu cara mengingat Tuhan kapan pun dan di mana pun adalah dengan Japa Marga yakni mengulang-ulang nama Tuhan di jalan. Kebiasaan ini, menurut Ida Rsi Nabe, sangat membantu kita agar selalu selamat di jalan raya.

Suasana perayaan HUT FSM dan renungan bersama para aktivis spiritual Nusantara

HUT FSM dihadiri oleh sejumlah sulinggih seperti : Ida Rsi Bhujangga Nabe Hari Anom Palguna; Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba; Ida Rsi Bhagawan Kusumawijaya Sebali;  Ida Rsi Wisesanatha lan Ida Rsi Istri;  Ida Sri Bhagawan Sriprada Bhaskara. Sementara kalangan walaka yang hadir adalah sejumlah aktivis FSM seperti : Agung Suryawan Wiranatha + istri  dan keluarga (tuan rumah), Ketut Darmika dan istri; Guru Putra Markadeya, Ketut Putra Nata dan Guru Wayan Swastawan,  Agung Mulyarta; I Kadek Adnyana, Kang Sandi dari Sunda, para pesilat dari Padepokan Perguruan Pencak Silat Tujuh Sari Candi Majapahit di Puri Agung Glogor Sesetan, Denpasar dan Perguruan Pencak Silat Suro dan  puluhan putra Dharma. Acara dimeriahkan oleh penampilan group seniman Pyreah dan beberapa  Musisi Saharaja.

Peringatan HUT FSM dan HUT Kerajaan Majapahit  ditandai dengan pemotongan tumpeng Ulang Tahun oleh Ida Rsi Wisesanatha diberikan masing-masing kepada Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba, Ida Rsi Nabe Bhujangga Nabe Waisnawa Hari Anom Palguna, Ida Rsi Bhagawan Kusumawijaya Sebali, Ida Sri Bhagawan Sriprada Bhaskara dan tuan rumah Agung Suryawan Wiranatha. (*ram)

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email