Tuntutan umat Hindu di berbagai daerah di Indonesia agar Sabha Pandita Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Masa Bhakti 2021-2026 menyertakan Pandita dari berbagai etnis Hindu di Indonesia dan juga melibatkan Pandita dari semua wilayah di Indonesia akhirnya dipenuhi oleh para Pandita yang hadir, baik secara luring maupun daring dalam Mahasabha XII PHDI, 28-31 Oktober 2021.
Pemilihan anggota Sabha Pandita sebagai organ tertinggi PHDI pada 30 Oktober 2021 sepenuhnya dilakukan oleh para Pandita yang hadir dalam Mahasabha XII dengan musyawarah mufakat. Pandita yang hadir secara luring dan daring mendapat peluang yang sama untuk dipilih. Demikian juga pemilihan pengurus Sabha Pandita mulai dari Dharma Adhyaksa, Sekretaris Dharma Adhyaksa, para wakil Dharma Adhyaksa dilakukan secara musyawarah mufakat.
Sebelumnya ada keinginan dari para walaka peserta Mahasabha XII agar pemilihan Dharma Adhyaksa dilakukan secara paket dengan Pemilihan Ketua Sabha Walaka dan Ketua Umum Pengurus Harian. Perwakilan pengurus PHDI dari 27 provinsi diminta menyampaikan pandangan antara sistem paket dan non Paket dan menyampaikan pilihannya. Usulan sistem Paket didukung oleh Ida Pandita Mpu Acaryananda dari Bali. Sempat terjadi ketegangan dalam sidang paripurna saat pembahasan sistem pemilihan antara paket dan non-paket. Saat itu, Ida Pandita Acaryananda mengancam mundur dari PHDI jika pemilihan tidak dilakukan secara paket.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh sebagian besar Pandita yang hadir. “Biarkan kami menentukan dharma adhyaksa dan kepengurusan di Sabha Pandita, jangan kami diadu” tegas Ida Pandita Mpu Dhaksa Yaksa Acarya Manuaba. Guna meredakan ketegangan dan mendinginkan suasana, pimpinan sidang mempersilakan para Pandita untuk rapat khusus di ruangan yang berbeda. Menurut sumber di kepanitaan Mahasabha, saat itu, Ida Pandita Acaryananda memilih tidak ikut rapat. Ketika para Pandita melakukan rapat di ruangan lain, pimpinan Sidang membagikan kertas untuk mempersilakan perwakilan pengurus PHDI dari 27 provinsi untuk memilih antara sistem paket dan non paket. Saat itu, para Pandita kembali dimohon memasuki ruangan sidang paripurna, maka tiba-tiba pimpinan sidang membacakan hasil pemungutan suara yakni 17 provinsi memilih sistem Paket dan 10 non Paket. Pada titik ini kembali terjadi ketegangan karena pimpinan sidang mengumumkan hasil voting tanpa mempersilakan para Pandita menyampaikan hasil rapat internal Pandita. Beberapa peserta protes karena pimpinan sidang terkesan tidak konsisten. Walaupun kemudian dibantah oleh Ketua pimpinan sidang I Made Sudiartha. Para Pandita terlihat bingung menyaksikan pimpinan sidang saat memimpin sidang paripurna saat itu. “Tadi kami diminta berembug, tapi kenapa kami tidak ditanya apa hasil rembgan kami” ujar Ida Sri Begawan Ageng Kanjeng Panembahan Jawi Acarya Dhaksa Manuaba. Beryukur, ketegangan bisa diatasi setelah beberapa peserta Mahasabha XII mendinginkan suasana semisal saat peserta dari Bali Ir. Ketut Darmika mencoba menenangkan suasana. Setelah melalui diskusi, akhirnya pemilihan sistem paket disepakati hanya untuk pemilihan Ketua Sabha Walaka dan Ketua Umum Harian. Sementara pemilihan Ketua Sabha Pandita diserahkan sepenuhnya kepada para Pandita yang hadir. Setelah ada Ketua Sabha Walaka dan Ketua Umum Pengurus Harian terpilih, sesuai tatib Mahasabha, maka dibentuk formatur untuk menyusun personalia Sabha Walaka dan Pengurus Harian PHDI masa bhakti 2021-2026.
Personalia Sabha Pandita PHI Masa Bhakti 2021-2026
Rapat musyawarah para pandita menghasilkan kepengurusan Sabha Pandita yakni Dharma Adhyaksa (DA), Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba, Sekretaris Dharma Adyaksa Ida Pandita Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba, wakil DA Bidang Brahma Widya, Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita; Wakil DA Bidang Dharma Sesana, Pedanda Gede Made Jelantik Dwija Putra; Wakil DA Bidang Dharma Duta, Ida Rsi Agnijaya Mukthi; Wakil DA Bidang Dharma Acarya, Ida Pandita Mpu Daksa Yaksa Acarya Manuaba; Wakil DA Bidang Dharma Sewaka, Ida Sri Begawan Ageng Kanjeng Panembahan Jawi Acarya Dhaksa Manuaba; Wakil DA Bidang Mantra Puja Stawa, Ida Pandita Dharma Putra Paseban. Pengurus Sabha Pandita dilengkapi dengan anggota sehingga jumlah seluruhnya 33 orang. Dari jumlah tersebut, 7 Pandita mewakili berbagai etnis yang tersebar di tanah air, Pandita utusan dari masing-masing wilayah, 8 Pandita dari Bali sebagai penghormatan karena mayoritas penduduknya Hindu. Anggota Sabha Pandita 2016-2021 yang masih diminta ikut membantu Dharma Adhyaksa Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba adalah Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita, Ida Rsi Agnijaya Mukthi, Ida Pandita Mpu Daksa Yaksa Acarya Manuaba, Ida Pandita Mpu Bhaskara Murti Biru Dhaksa dan Ida Sri Bhagawan Yogananda (*ram).