Ida Pedanda Bang Buruan Kembali Pimpin Sabha Pandita PHDI Pusat
Paket Puspa-WBT Menangkan Pemilihan Ketua Sabha Walaka dan Ketum Pengurus Harian

Paket  Dr. Ir. I Ketut Puspa Adnyana, M.TP dan Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) masing-masing terpilih sebagai Ketua Sabha Walaka dan Ketum Pengurus Harian PHDI Pusat Masa Bhakti 2021-2026. Pasangan ini mengalahkan Pasangan Drs. I Made Sutresna, M.A dan Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma pada pemilihan Pasangan Calon Ketua Sabha Walaka dan Ketua Umum Pengurus Harian PHDI dalam sidang Paripurna Mahasabha XII PHDI, 30 Oktober 2021 malam. Pemilihan dilakukan secara voting dengan link yang telah disiapkan Panitia.

Sebelum pemilihan, panitia menjaring Bakal Calon melalui 27 PHDI Provinsi yang hadir dalam Mahasabha XII. Saat penjaringan Bakal Calon, Paket Puspa Adnyana-Wisnu Bawa Tenaya meraih suara terbanyak yakni 12 suara dari 12 provinsi, disusul Paket Sutresna-Suwisma 8 suara/provinsi, Paket Puspa Adnyana-Suwisma 3 suara/provinsi, Paket I Nengah Dana-Yuda Triguna 1 suara/provinsi, Paket I Nengah Dana – Suwisma 1 suara, Paket Ketut Untung Yoga-Suwisma 1  suara/provinsi dan 1 suara abstain sehingga total 27 suara (provinsi).  Sesuai kesepakatan sidang paripurna, paket yang meraih suara minimal 7 suara (provinsi) diajukan sebagai paket calon yang akan dipilih oleh seluruh peserta dan peninjau Mahasabha XII.

Sebelumnya, terjai perdebatan cukup panas dalam siang paripurna saat membahas mekanisme pemilihan antara sistem paket dan non-Paket. Para pandita yang hadir dalam Mahasabha tidak berkenan mengikuti pemilihan sistem Paket walaupun 17 dari 27 provinsi menginginkan sistem Paket. “Biarkan kami berembug memilih di antara kami karena kami para Sulinggih tidak mau diadu” ujar salah satu Pandita yang hadir. Saat suasana memanas, atas saran dari para peserta yang hadir, pimpinan mempersilakan para Pandita berembug untuk menentukan Sabha Pandita dan sistem pemilihan tersendiri. Ketika para pandita selesai berembug dan kembali ke ruang sidang, tiba-tiba pimpinan sidang melakukan voting sistem paket non paket kepada 27 provinsi tanpa menanyakan hasil rembug para pandita. Melihat ketidaktegasan pimpinan sidang, Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia,  KS Arsana mengingatkan pimpinan sidang agar konsisten dalam memimpin sidang dan tiak boleh memihak. “Kenapa pimpinan sidang tidak bertanya tentang hasil rembug para Pandita, lalu tiba-tiba melakukan voting ke perwakilan provinsi tentang sistem paket dan non paket?” tanya KS Arsana.

33 Sabha Pandita

Setelah dilakukan rapat khusus para Pandita akhirnya para Pandita menyepakati 33 nama sebagai anggota Sabha Pandita PHDI Masa Bhakti 2021-2026. Pemilihan Sabha Pandita yang berjumlah 33 orang itu merupakan pilihan terbaik karena mengakomodasi Pandita dari berbagai wilayah dan etnis yang tersebar di Indonesia sebagai wujud keadilan dan pemerataan. Menurut Ida Bhagawan Agni Yogananda, dari 33 Sabha Pandita tersebut, beberapa adalah Pandita incumbent dari Bali, 8 anggota Sabha Pandita yang baru dari Bali, 7 Pandita mewakili etnis di Indonesia, selebihnya adalah pandita dari utusan seluruh Provinsi di Indonesia. Sedangkan pemilihan Dharma Adhyaksa diserahkan sepenuhnya kepada 33 anggota Sabha Pandita terpilih. Setelah melalui diskusi yang panjang, 33 Sabha Pandita akhirnya sepakat mempercayakan kembali jabatan Dharma Adhyaksa kepada Ida Pedanda Gde Bang Buruan Manuaba.

Formatur

Dharma Adhyaksa terpilih, Ketua Sabha Walaka terpilih dan Ketua Umum Pengurus Harian terpilih difasilitasi oleh panitia untuk membentuk formatur yang terdiri dari 11 orang untuk melengkapi susunan pengurus masing-masing organ. Ketua Formatur adalah Dharma Adhyaksa terpilih, Ida Pedanda Gde Bang Buruan Manuaba, Wakil Ketua Formatur adalah Ketua Sabha Walaka terpilih,  I Ketut Puspa Adnyana, Sektretaris Formatur adalah Ketum Umum Pengurus Harian terpilih, Wisnu Bawa Tenaya dan anggota berjumlah 8 orang (Sekum Pengurus Harian, Sekretaris Sabha Walaka dan 6 dari pimpinan organisasi Hindu tingkat nasional yakni Prajaniti, Peradah, KMHDI, WHDI, PSN dan ICHI). Tugas formatur adalah memilih personalia Pengurus harian PHDI (kecuali Ketua Umum), memilih personalia Sabha Walaka (kecuali Ketua). Sedangkan kepengurusan Dharma Adhyaksa diserahkan kepada Dharma Adhyaksa.

Mahasbha XII yang dibuka Presiden Jokowi pada 28 Oktober lalu, ditutup pada hari ini, 31 Oktober 2021. Panitia yang telah bekerja keras selama hampir satu tahun mempersiapkan Mahasabha XII, akhirnya mengaku lega dan bersyukur  karena bisa menyelesaikan tugas Mahasabha XII PHDI ini dengan baik, lancar dan sukses (ram).

 

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email