Memperingati Hari Lingkungan Hidup se dunia 5 Juni 2025, manajemen dan tim Tri Hita Karana Villa Kayu Raja Seminyak menggelar kegiatan bhakti lingkungan di Kawasan Danau Buyan (Bulian), Buleleng. Kegiatan ini diisi dengan aksi bersih-bersih lingkungan dan penanaman pohon endemik sesuai arahan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Buleleng yang diwakili oleh Ketut Moni.
Sebelum melaksanakan aksi bersih-bersih lingkungan, seluruh peserta bersama-sama melakukan persembahyangan di Pahyarangan Ida Betari Sri lan Betari Danu di pura setempat yang berada di tepian Danau Buyan. Suasana religius begitu terasa di tengah udara dingin dan sejuk, semilir angin pegunungan, serta gerimis tipis yang menyertai kegiatan tersebut. Momen spiritual ini bertepatan dengan Hari Suci Purnama Sasih Sadha dan Tumpek Krulut, yang menjadi wujud implementasi konsep Tri Hita Karana, khususnya aspek Parhyangan (hubungan harmonis dengan Sang Pencipta).

Kegiatan ini turut melibatkan staf Everyday Hotel Kuta Central Park, serta mendapat dukungan penuh dari Paiketan Krama Bali, PHRI Badung, Bali Villa Association (BVA), dan IHGMA DPD Bali. Kolaborasi lintas asosiasi ini juga bertepatan dengan perayaan Sewindu Paiketan Krama Bali pada 1 Juni 2025 dan Hari Ulang Tahun ke-23 Bali Villa Association (BVA) yang jatuh pada 28 Mei 2025.
Penggagas kegiatan ini, Gede Ricky Sukarta—yang juga Ketua Divisi Umum Paiketan Krama Bali, Sekretaris PHRI Badung, Dewan Pembina IHGMA DPD Bali, serta Pendiri dan Penasehat BVA—menyampaikan, peringatan Hari Lingkungan Hidup se dunia ini merupakan bagian dari upaya nyata insan pariwisata Bali dalam menjaga kesucian alam dan keseimbangan lingkungan, selaras dengan filosofi Tri Hita Karana.
Selain bersih-bersih dan penanaman pohon, tim juga melakukan pelepasan burung sebagai simbol pelestarian alam dan kebebasan satwa liar di habitat alaminya. Seluruh rangkaian acara ini mencerminkan implementasi holistik Tri Hita Karana: Parhyangan (hubungan dengan Tuhan), Pawongan (hubungan antarmanusia melalui kolaborasi lintas asosiasi), dan Palemahan (hubungan harmonis dengan alam melalui aksi nyata pelestarian lingkungan).

“Sebagai pelaku industri pariwisata yang sehari-hari melayani tamu di hotel dan villa, kami sadar pentingnya menjaga keseimbangan alam Bali sebagai warisan dunia. Melalui aksi ini, kami tidak hanya memperingati Hari Lingkungan Hidup se dunia, namun juga mewujudkan filosofi Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Gede Ricky Sukarta. Kegiatan mulia ini berharapkepada insan pariwisata Bali agar menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan dan regeneratif demi Bali yang lebih hijau, lestari, dan harmonis (*).