SULTENG. Bencana banjir bandang pada 29 Juli 2022 yang menerjang Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah menyisakan duka mendalam bagi warga setempat. Setidaknya empat dusun mengalami rusak parah akibat banjir itu. Banjir bandang ini menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda. Guna meringankan beban penderitaan bagi warga terdampak, pada 31 Juli 2022 lalu, ratusan relawan kemanusiaan dari berbagai lembaga keumatan Hindu di Sulawesi Tengah berangkat ke lokasi banjir bandang. Para relawan menyerahkan bantuan sosial berupa uang tunai senilai Rp. 22,7 juta lebih, berbagai jenis sembako, peralatan memasak di dapur umum, alat mandi, cuci, kakus (MCK), selimut dan pakaian layak pakai. Korban banjir juga telah dievakuasi ke camp pengungsian dan mendapatkan penanganan dari pemerintah setempat.
Para relawan dari organisasi umat Hindu yang berangkat ke lokasi bencana banjir bandang terdiri dari : 1. Pengurus PHDI Prov. Sulteng; 2. Pengurus Prajaniti Prov. Sulteng; 3. Pengurus WHDI Prov. Sulteng; 4. Ketua Krama Adat Kerta Winangun dan 5. Pengurus UPHDM UNTAD (dari unsur pemuda). Bantuan uang tunai juga datang dari para dermawan di Bali melalui Veda Poshnana Ashram. Bantuan uang tunai dari Veda Poshana Ashram (Bali) yang terkumpul sebesar Rp 1.600.000 langsung ditransfer dan diterima oleh Wakil Ketua PHDI Provinsi Sulteng, Drg. Dewa Nyoman Doni Apriadi. Bantuan sosial yang terkumpul kemudian disalurkan oleh Relawan Prajaniti Prov. Sulteng bekerjasama dengan seluruh organisasi keumatan seperti PHDI Sulteng, WHDI Sulteng, UPHDM UNTAD dan Krama Adat Kertawinangun.
Saat ini, ratusan warga yang terdampak, sudah mendapatkan pelayanan tanggap darurat, relokasi warga ke camp pengungsian. Mereka mendapatkan pemenuhan logistik melalui dapur umum/ posko relawan dan pelayanan kesehatan lewat posko kesehatan.
Menurut data yang beredar, banjir bandang itu yang meluluhlantakkan empat dusun yakni Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3 dan Dusun 5. Kerusakan yang ditimbulkan Dusun 1 menimpa 26 KK (81 Jiwa), 11 jiwa lansia dan 5 balita. Sebanyak 18 rumah terdampak, termasuk 1 rumah rusak berat. Lalu, di Dusun 2, setidaknya 120 KK terdampak (400 jiwa) terdiri dari 40 jiwa lansia, 62 balita, 13 jiwa ibu hamil, dan 9 rumah hanyut dan puluhan rumah rusak berat. Di Dusun 3, banjir mengakibatkan160 KK (480 jiwa) terdampak. Dari jumlah itu, 60 jiwa lansia, 41 balita, 6 ibu hamil. Puluhan rumah rusak berat dan ringan. Banjir juga merusak Dusun 5, setidaknya 160 KK (498 jiwa) terdampak terdiri dari 56 jiwa lansia, 51 balita dan 6 jiwa ibu hamil.
Informasi dari Ni Wayan Indriyani per 3 Agustus 2022, banjir itu telah menelan korban jiwa 3 meninggal dunia dan 4 orang dinyatakan hilang karena hanyut. Menurut informasi, Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian terhadap 4 korban hilang. Sementara itu, petugas terus menata ratusan rumah yang mengalami rusak berat dan ringan guna mendapatkan bantuan renovasi (*ram).