Dirjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto
Ajukan Prambanan Sebagai Tempat Ibadah Umat Hindu Nusantara dan Dunia

Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Tri Handoko Seto

Gagasan besar mengajukan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu telah diajukan oleh Dirjen Bimas Hindu, Dr. Tri Handoko Seto, M.Sc kepada Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dan mendapat respon sangat positif.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutan webinar menjadikan Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu beberapa hari lalu yang diselenggarakan oleh Ikatan Dosen Hindu Indonesia. Menurut Dirjen, upaya menjadikan Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu jangan dipandang sebagai upaya umat Hindu meminta perhatian dan hak-hak kepada pemerintah. “Lebih dari itu, kita harus membuat mindset yang lebih bahwa ini adalah kontribusi kita untuk negara. kami di Direktorat Jenderal Bimas Hindu menganggap ini sebagai contribution to the nation. Bahwa kita berkontribusi terhadap negara, kontribusi terhadap bangsa-bangsa (contribution to the nations), kontribusi terhadap peradaban, dan kontribusi terhadap kemanusiaan. Karena kita tahu Prambanan bukan saja milik Indonesia tetapi juga milik dunia” paparnya.
Tri Handoko berharap, webinar tersebut mampu menghasilkan dokumen yang nantinya bisa digunakan untuk merancang bagaimana Prambanan bisa kita wujudkan (sebagai temat ibadah umat Hindu). Menurutnya, ada beberapa hal harus dijawab, yakinkan dan rumuskan oleh umat Hindu :
Pertama, memang benar, Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu. Ini adalah perspektif sejarah yang harus dilengkapi dengan bukti-bukti sejarah. Kedua, bagaimana kesatuan pandang umat Hindu di Indonesia. Apakah dari perspektif agama umat Hindu sepakat bahwa Prambanan kita jadikan tempat ibadah umat Hindu, apalagi ketika umat Hindu ingin menjadikannya sebagai pusat ibadah Hindu di dunia. “Perspektif agama perlu kita kuatkan, kemudian kita perlu membangun komitmen bersama. Oleh karena itu saya sangat berharap, para ahli memberikan kontribusi yang baik terhadap hal ini” jelasnya.
Ketiga, apakah memang juga umat Hindu di dunia mempunyai perspektif yang sama, bahwa Prambanan bisa dijadikan tempat ibadah. Oleh karenanya, setelah ini, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan World Hindu Parisad misalnya, untuk mempromosikan tentang Prambanan ini. Menurutnya, kalau dasarnya kuat, sejarahnya kuat umat Hindu bisa meyakinkan itu akan terjadi.
Keempat, hari suci apa saja yang akan dirayakan di Prambanan ini, baik hari suci Hindu tingkat nasional maupun tingkat dunia. Itu juga harus diformulasikan. Ia memberikan contoh, kalau Hari Raya Nyepi umat Hindu melaksanakan secara nasional di Prambanan, kemudian Mahasiwaratri secara internasional. Bayangan dia, Prambanan itu akan menjadi tempat wisata spiritual (tirthayatra) bagi umat Hindu dari seluruh dunia. “Kalau ini terjadi, maka para ahli pariwisata bisa menghitung potensi ekonomi wisata spiritual, nasional dan dunia. Saya kira potensi ekonomi dari wisata spiritual ini akan sangat besar mengingat umat umat Hindu di dunia lebih dari 1 miliar. Bisa dibayangkan, ini akan memberikan kontribusi yang luar biasa besar kepada negara” ujarnya.
Untuk mengoperasikan gagasan besar itu, Tri Handoko sepakat dengan PHDI bahwa SDM umat Hindu harus dikuatkan. Kata dia, perguruan tinggi Hindu harus ia kuatkan. UHN I Gusti Bagus Sugriwa misalnya, satu universitas Hindu negeri yang akan ia canangkan menjadi World Class University, UNHI sudah berkembang sangat pesat. Pihaknya akan memastikan 13 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) di Indonesia akan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten, sebuah perguruan tinggi Hindu yang paling dekat dengan Prambanan untuk membangun pusat kajian tentang Hindu Jawa terkait dengan Prambanan ini. “Tahun ini STHD Klaten akan kita negerikan. Kalau itu terjadi maka rencana-rencana besar ini akan semakin nyata di depan kita” imbuhnya.
Setelah semuanya siap, pihaknya mohon seluruh kekuatan ekuatan sosial, ekonomi, politik umat Hindu untuk bersama-sama meyakinkan pemerintah. “…baik teman-teman di Parisada, para ahli, teman-teman di istana, para ekonom, teman-teman di senayan dan seluruh kekuatan umat Hindu untuk bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Hindu Kementerian Agama untuk meyakinkan pemerintah bahwa rencana besar itu merupakan kontrbusi bagi Hindu, kontribusi bagi negara, kontribusi bagi bangsa, bagi peradaban dan dunia” paparnya. Ia mengajak seluruh umat Hindu menjalin kerjasama, memperkuat kolaborasi untuk mewujudkan Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu sebagai bentuk contribution to the nations tersebut (*)

Share :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email