Seperti halnya Borobudur, Candi Prambanan dibuat oleh Empu Manuku (Panuku) pada Abad ke-9. Empu Manuku adalah penganut Siwa (Hindu). Prambanan adalah pusat peradaban Hindu terbesar di tanah Jawa bahkan di Asia Tenggara. Setelah rentang waktu sangat panjang yakni 1.121 tahun, umat Hindu mulai sadar akan pentingnya menjadikan Prambanan sebagai pusat pemujaan umat Hindu dan wisata relegi bagi umat Hindu di seluruh dunia. Itulah yang sedang diperjuangkan oleh para elit Hindu di tanah air.
Mudah-mudahan juga ini menjadi harapan semua umat Hindu di Indonesia yakni agar Prambanan dapat dijadikan Candi Pemujaan Hindu kembali seperti pada masa abad ke-9. Burobudur, yang bukan dibangun oleh sahabat Buddha, sudah lebih dahulu disetujui pemerintah untuk menjadi Candi Pemujaan bagi Umat Buddha. Karena itu, pemerintah tidak memiliki alasan untuk menolak usulan umat Hindu untuk menjadikan Prambanan sebagai tempat pemujaan umat Hindu.
Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Tri Handoko Seto meminta dukungan dari seluruh umat Hindu di tanah air. Menurut Tri Handoko, usulan menjadikan Prambanan sebagai tempat ibadah umat Hindu bukanlah berarti umat Hindu meminta perhatian kepada pemerintah, namun justru ingin memberikan kontribusi kepada bangsa (nation) dan kontribusi kepada peradaban. Ia menyatakan telah mendapatkan respon positifdari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Usulan tersebut jua telah dimatangkan melalui webinar yang dihelat Ikatan Dosen Hindu Indonesia. Tri Handoko berharap, webinar itu mampu menghasilkan dokumen lengkap dengan kajian yang mendukung usulan tersebut. Para akademisi dan tokoh Hindu menilai, kajian yang dimaksud adalah kajian akademik yang menyangkut sejarah, antropologis, kultural, sosial, ekonomi dan sebagainya. Dirjen meminta kepada seluruh kekuatan dan elemen umat Hindu bersama-sama dengan direktorat Jenderal Bimas Hindu meyakinkan pemerintah agar menyetujui usulan tersebut.
Para tokoh Hindu yang sempat diwawancarai redaksi Craddha mendukung usulan tersebut. Nyoman Parta, S.H, yang juga anggota Komisi VI DPR RI menyatakan setuju Prambanan menjadi symbol peradaban Hindu dunia (bukan sebatas tempat ibadah umat Hindu). Gerakan menjadikan Prambanan sebagai pusat peradaban Hindu, menurut Parta, perlu disinergikan dengan rencana Pemerintah menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata. “Umat Hindu harus bisa meyakinkan pemerintah bahwa ada keuntungan strategis dengan memperluas destinasi wisata Borobudur ke Prambanan dengan syarat harus dilandasi kajian akademik yang meliputi potensi wisatawan, penyerapan tenaga kerja dan perputaran uang yang berdampak secara ekonomi ke masyarakat” ujarnya. Parta kurang sepakat kalau Prambanan diusulkan hanya sebatas sebagai tempat ibadah Hindu, namun lebih dari itu yakni untuk kepentingan bangsa dengan tagline “Prambanan for Nations”. Ini adalah ciri dari kebangkitan Hindu Nusantara yang sangat perlu disupport oleh seluruh elemen Hindu (*)