JAKARTA – Lembaga Dharma Duta (LDD) memiliki peran penting dalam mencetak para Dharma Duta yakni Penyuluh Agama Hindu dan Pendharma Wacana. Untuk itulah, LDD perlu membekali para Dharma Duta dengan kompetensi dan literasi yang baik. Tugas Dharma Duta saat ini sangat berat di era digital yang banjir informasi, baik informasi yang positif, negatif bahkan ada informasi yang merusak toleransi beragama. Demikian ditegaskan oleh Dirjen Bimas Hindu Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si yang diwakili Kasubdit Kelembagaan Direktorat Urusan Agama Hindu, Indro Satmoko, S.Ag, M.Si sesaat sebelum membuka Workshop Pengembangan Kompetensi Dharma Duta Tahun 2023 di GOR Pura Agung Taman Sari, Jakarta Timur, Minggu, 8 Oktober 2023.

Menurut Dirjen, Perpres No. 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama menjadi dasar hukum bagi LDD untuk membekali para Dharmaduta tentang penguatan moderasi beragama. Ini sangat penting untuk mewujudkan masyarakat Hindu yang agamis, moderat dan toleran. Ditjen Bimas Hindu berpesan, para Dharmaduta mesti manfaatkan kesempatan tersebut untuk terus belajar meningkatkan kualitas dan kompetensi diri sebagai Dharma Duta dalam rangka mengemban tugas memberikan pencerahan Agama Hindu.

Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn). Wisnu Bawa Tenaya, S.IP dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Bidang Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan, Dr. I Wayan Kantun Mandara, S.Ag, M.Fil.H menegaskan, pembinaan umat tidak bisa lepas dari peran Dharma Duta (Penyuluh Agama Hindu atau Pendharma Wacana). Menurut Wisnu Bawa Tenaya, penyuluh Agama Hindu atau Pendharma Wacana merupakan ujung tombak dalam melakukan pembinaan terhadap umat Hindu. Pria yang kerap disapa WBT ini menyarankan, LDD sebagai leading sector dalam membina Dharma Duta perlu menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi/instansi/lembaga keagamaan Hindu untuk bisa berkoordinasi, bersinergi dan kolaborasi dalam menyusun rencana kerja dan melaksanakan program, termasuk pendataan kembali jumlah dan sebaran dharma duta, sehingga pembinaan umat Hindu bisa lebih efektif dan efisien.

Sementara itu, Ketua LDD, Made Awanita, S.Ag, M.Pd mengatakan, para Dharmaduta sebagai pembina agama dan penyuluh Agama Hindu memiliki peranan yang vital bagi keberlangsungan pembinaan umat Hindu di seluruh wilayah Jabodetabek, bahkan di seluruh Indonesia. Menurut Made Awanita, keberadaan media digital dewasa ini memegang peranan enting dalam pembinaan umat di seluruh Indonesia. “Umat Hindu harus mampu memahami cara penggunaan media ini secara optimal dalam pelaksanaan penyuluhan-penyuluhan agama, terutama dalam menerangkan ajaran-ajaran Hindu melalui berbagai media digital, melakukan edukasi terutama yang terkait dengan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama bagi umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari” paparnya.

Ketua Panitia Made Widhi Adnyana Surya Pratita, S.T, M.T, melaporkan, maksud dan tujuan workshop adalah (1) Agar peserta memiliki pemahaman, pengetahuan dan penghayatan yang mantap terhadap materi dari para narasumber; (2) Agar para peserta memiliki sradha dan bhakti, berakhlak mulia, memiliki integritas kepribadian yang utuh; (3) Agar Peserta memiliki intlektual yang mumpuni dan mandiri, berdaya saing dan kuat dalam pembentukan watak dan kepribadian, taat dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab; (4) Agar peserta mampu berkontribusi dalam melaksanakan pembinaan dalam membangun masyarakat Hindu yang berkualitas.
Peserta workshop sebanyak 60 orang berasal dari Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) se Jabodetabek ditambah peserta dari berbagai lembaga keagamaan Hindu seperti : PSN DKI Jakarta, WHDI DKI Jakarta, Majapahid DKI Jakarta, Peradah DKI Jakarta, KMHDI DKI Jakarta, STAH DNJ Jakarta; Prajaniti DKI Jakarta dan Bimas Hindu Kanwil DKI Jakarta.
Workshop yang mengusung tema “Strategi Dharma Duta dalam Melakukan Pembinaan kepada Umat Hindu melalui Media Digital” ini menghadirkan 3 narasumber yakni : KS Arsana, S.Psi, M.Pd dengan materi: “Strategi Personal Branding Dharma Duta melalui Konten Digital dalam Melaksanakan Pembinaan kepada Umat Hindu”; Dr. I Wayan Kantun Mandara, S. Ag., M. Fil. H, dengan materi: “Membangun Sinergitas Kelembagaan Hindu dalam Melaksanakan Pembinaan Umat di Era Digital”; dan Kol. Inf. (Pur) I Nengah Dana, S.Ag dengan materi : “Praktek Dharma Wacana Melalui Konten Digital dalam Melaksanakan Pembinaan kepada Umat Hindu”.

K.S. Arsana dalam pemaparannya berharap, para Dharma Duta Hindu perlu lebih membangun dan mengembangkan diri menjadi Dharma Duta yang profesional. Untuk itu, menurut Ketua Umum Praniti Hindu Indonesia ini, para Dharma Duta perlu membangun Personal Branding dengan membangun kualitas dan citra diri yang positif kepada publik. Metode dalam menyampaikan pesan-pesan Dharma pun harus disesuaikan dengan kemajuan zaman, yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital. Pesan-pesan Dharma hendaknya inspiratif dan memberi solusi atas permasalahan-permasalahan riil keumatan. (Laporan : I Wayan Kantun Mandara).