UBUD – Maestro Seni, Padmashri Anup Jalota dan Bona Alit memukau 200 an spiritualis dunia yang berkumpul di Indus Restaurant, Ubud Bali, Rabu, 14 Agustus 2024. Kedua Seniman Besar Bali dan India tampil dalam Kolaborasi Musik dan Kirtan tampil sangat apik, harmonis sehingga mampu memukau ratusan pasang mata diiringi gemuruh tepuk tangan selama 2 jam. Anup Jalota dikenal lebih dari 40 tahun berkarya dan musik spiritualnya menginspirasi dunia diiringi oleh alunan musik Bona Alit yang menampilkan Rebab, Kendang Sunda dan Cengceng menyatu dengan suasana alam Ubud yang damai.
Penggagas acara ini, Ida Rsi Putra Manuaba (Walaka : Padmashri Indra Udayana) mengurai kiprahnya selama 27 tahun Ashram Gandhi Puri. Menurut Ida Rsi Putra Manuaba, gelar budaya Bali-India sudah menjadi tradisi sejak awal 27 tahun lalu. Beliau merintis diplomasi budaya melalui gerakan People to People dan TitiBanda Indonesia-India Sanggam. “Cara kami merajut persaudaraan antarbangsa yakni dengan menampilkan Ramayana sebagai ikon besar kedua bangsa. Jauh sebelumnya, kami telah mempersembahkan beragam acara, mulai dari Pameran Lukisan, Penampilan Sendratari dan Wayang. Kolaborasi Koridor Ramayana ini adalah penampilan spesial guna membangun Koridor Ramayana lewat seni musik dan lagu rohani yang kental dengan spiritualitas” papar Ida Rsi Putra Manuaba yang sebelum menjadi Sulinggih telah menyandang predikat Padmashri. Padmashri adalah sebutan untuk warga negara dengan status istimewa di India.
Penampilan Padmashri Anup Jalota sangat memukau dan kental dengan aura magis Bali hingga meraih sambutan hangat ratusan pasang mata yang hadir hingga dua jam. Anup Jalota dan Bona Alit berjanji akan menampilkan kembali kebersamaan ini. Menurutnya, spirit Ramayana yang sangat luar biasa bisa menjadi akar kekuatan anak bangsa kedua negara untuk berkarya nyata demi kemanusiaan lewat pertukaran budaya Bali-India.
Konsul Jenderal India di Bali, Dr. Shashank Mishra sangat mengapresiasi kiprah Ida Rsi Putra Manuaba lewat Gerakan People to People dengan menggandeng spiritualis dan pengusaha sukses, Dr. I Ketut Suardana. Suardana mendapatkan hadiah buku Ramayana dari Direktur Soil to Soul Hemat Seth itu. Buku itu akan melengkapi koleksi Perpustakaan Rsi Markendya yang dibuatnya. Shashank berjanji akan menyumbang lebih banyak buku pada kesempatan berikutnya guna semakin menguatkan 75 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-India. Ia juga sangat mengapresiasi kehadiran banyak anak muda dan spiritualis muda menjadikan ikon Ramayana sebagai “jembatan” bagi bangkitnya sektor pariwisata spiritual di kedua negara.
Guna memperkuat hubungan tersebut, Direktur Swami Vivekananda Culture Centre, Naveen Meghwal dan Ida Rsi Putra Manuaba selaku Pengasuh Ashram Gandhi Puri diminta menjadi mediatornya. “Kami sudah merajut komunikasi dan diplomasi melalui Pendidikan dan gelar budaya seperti Seni dari Tari, Pewayangan dan Drama. Saat ini dilanjutkan dengan budaya termasuk musik sehingga akan memperkaya penampilan Bali-India. Kami juga tengah menyiapkan Ramayana Mahotsav di Bali” paparnya. Ia menambahkan, artis Bollywood muda, Shiva Chowdry mengaku sangat senang saat turut tampil dalam ajang Soil to Soul Mission. Menurut Naveen Meghwal, keterlibatan anak-anak muda akan lebih menambah semangat dalam menguatkan hubungan dan diplomasi budaya antara Bali dan India.
“Penampilan Padmashri Anup Jalota akan semakin menambah semangat bagi gerakan pertukaran budaya antara Indonesia-India hingga mampu bertumbuh terus dan saling memperkaya budaya masing-masing” ujar Shashank Vikram yang ramah dan kharismatik ini dalam closing statement-nya (r/ram).
