Laporan : AA Indah Pitasari, Jakarta
Global Hindu Federation (GHF) adalah sebuah organisasi Hindu internasional yang bermarkas di London, Inggris menyelenggarakan 1st Global Hindu Virtual Conference dengan tema “Dharma Rising – Spread the Energy”. Konferensi internasional secara virtual ini dilaksanakan Sabtu, 27 Pebruari 2021, Pukul 20:00 – 22:00 WIB dan diikuti tokoh-tokoh pemimpin Hindu dari berbagai negara.
Global Hindu Federation (GHF) dipimpin oleh Dato’ Pardip Kumar Kukreja (Chairman) dan Pandit Satish K Sharma (President). “Ini merupakan pertemuan Hindu dunia yang pertama, paling tidak di tahun 2021, secara virtual yang melibatkan tokoh-tokoh Hindu dari berbagai negara dari benua Australia, Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa,” kata Dato’ Pardip Kumar Kukreja.
Konferensi internasional secara virtual yang dipandu oleh Mr. Uthaya Kumar dan Ms. Krishna Raj dari Kuala Lumpur, Malaysia dengan platform Zoom berlangsung penuh semangat. Ada 25 pembicara berbagi pengalaman, pemikiran, dan harapan. Dari Indonesia ada dua orang yang diundang sebagai pembicara adalah Anand Krishna, Pimpinan Anand Ashram dan KS Arsana, Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia.
Konferensi dimulai dengan menampilkan Bhajan Performance dari 3 negara, yaitu Malaysia, Indonesia, dan Afrika Selatan. Selanjutnya, host Mr. Uthaya Kumar dan Ms. Krishna Raj menyilakan satu-per-satu para pembicara menyampaikan materinya, masing-masing sekitar 5-8 menit.
Dato’ Pardip Kumar Kukreja, Chairman GHF, pembicara pertama, menyampaikan beberapa hal. Pertama, bahwa ini pertemuan yang mengagumkan, mengingat beragam topik yang disampaikan para pembicara dan jumlah maupun asal tokoh-tokoh yang menjadi pembicara, dari berbagai negara.
Dato’ Pardip Kumar Kukreja secara khusus memberi penghargaan kepada Dr. Satchithanantham dari Srilanka, yang gigih memimpin perjuangan Hindu di negaranya dari berbagai gempuran. Sekali pun usianya sudah 80 tahun dan dengan sumber daya terbatas, Dr. Satchithanantham tiada kenal lelah berjuang untuk Hindu. “Beliau contoh nyata Pejuang Dharma!”.
Selanjutnya Dato’ Pardip Kumar Kukreja menyampaikan bahwa Hindu Dharma sedang bangkit di dunia. “Di berbagai belahan dunia Hindu menghadapi tantangan yang berbeda-beda, dan di setiap negara muncul pejuang masing-masing. Kita harus bersatu, bangkit bersama-sama menyebarkan energi perjuangan dan kemuliaan Hindu Dharma, setiap saat, di mana pun.” Ujar Dato’ Pardip Kumar.
Sebagai penutup, Pardip Kumar mengajak warga Hindu di seluruh dunia mengoptimalkan fungsi tempat suci. “Temple (kuil, pura, candi) kita adalah salah satu asset terbesar kita, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Jadikan temple kita sebagai pusat pembelajaran, pusat layanan, dan pusat persaudaraan. Ingat pesan Satyameva Jayate, Kebenaran Pasti Jaya, Kebenaran Pasti Menang, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita!” ujarnya.
Pembicara kedua, Pimpinan Anand Ashram, Anand Krishna. Dengan menunjukkan beberapa buku karya beberapa penulis dan buku yang beliau tulis sendiri, Anand Krishna menyampaikan berbagai kelemahan diri kita dan tantangan yang kita hadapi. “Saat ini yang kita butuhkan adalah Pejuang Dharma yang seperti Arjuna yang bangkit tegak berani berperang, pejuang-pejuang Dharma yang berani menegakkan Dharma. Perjuangan yang dilakukan Global Hindu Federation dengan berbagai strateginya adalah bentuk semangat Arjuna yang bangkit tegak berani berperang! Perjuangan ini akan membuat kita maju,” pesan Anand Krishna memberi motivasi.
Selanjutnya pesan disampaikan Pandit Satish K Sharma, Yoga Acharya yang menjadi President GHF. Menurut Pandit Satish Sharma, Hindu yang penuh dengan filosofi dan ajaran-ajaran yang indah dan universal harus disebarluaskan. Kebangkitan Hindu terletak pada kemampuan kita mengenalkan indahnya Hindu. Global Hindu Federation secara aktif dan secara global menyebarkan pesan-pesan Dharma melalui website, yaitu https://www.globalhindufederation.org/
Sementara itu, Sri Hari Kali Sarpong, tokoh Hindu di Ghana, Afrika Barat menyampaikan bahwa ajaran-ajaran Hindu sangat indah, universal dan membimbing manusia bertumbuh-kembang secara optimal dengan semua potensi keilahiannya. Hindu berkembang pesat di hampir seluruh wilayah Benua Afrika khususnya di Ghana karena menghargai tradisi dan kebudayaan asli masyarakat Afrika.
Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia, KS Arsana saat itu menyampaikan bahwa setiap warga Hindu hendaknya menyadari bahwa dirinya adalah Dharma Duta, Pejuang Dharma. Karenanya, setiap warga Hindu memiliki kewajiban untuk menyebarkan keindahan pesan-pesan Dharma dari Weda, seperti pesan agung Tat Twam Asi, persaudaraan universal Vasudhaiva Kutumbakan, menempatkan Ibu Pertiwi sebagai ibu bersama umat manusia dan sebagainya. KS Arsana juga mengajak semua warga Hindu di dunia untuk mendukung upaya-upaya warga Hindu di Indonesia untuk menjadikan Candi Prambanan agar kembali menjadi Pusat Peradaban Hindu di dunia. “Dengan demikian, Candi Prambanan akan menjadi monumen hidup yang menyebarkan indahnya pesan-pesan Weda bagi kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia termasuk bangsa Indonesia,” kata KS Arsana.
Selanjutnya, secara bergiliran para tokoh Hindu dunia termasuk beberapa tokoh muda Hindu juga menyampaikan pesan-pesan yang sangat menginspirasi, memberi semangat atas kebangkitan Hindu Dharma. Pesan terkahir disampaikan dengan penuh inspiratif oleh Jeffrey Armstrong, seniman dan guru spiritual dari Kanada, juga pendiri The Vedic Academy of Sciences & Arts yang mendapat nama diksa Kavindra Rishi. Intelektual dan tokoh Hindu Kanada ini menyampaikan, “Saya menjadi Hindu sejak tahun 1969 sejak saya tinggal di sebuah ashram, dan sejak itu saya terus belajar dan belajar isi Weda termasuk Bhagawad Gita. Kebangkitan Sanatana Dharma sudah waktunya, agar manusia mendapatkan manfaat dari ajaran ilmiah yang tidak diajarkan oleh agama apapun lainnya di dunia, seperti Dharma, Atma, Karma, dan sebagainya. Bhagawad Gita adalah buku pemandu yang menyadarkan manusia hakikat diri sejatinya. Pesn indah Bhagawad Gita ini harus disebarikan seluas-luasnya. Saya menyebarkannya melalui penerbitan buku “Bhagavad Gita Come Alive” dan melalui website https://gitacomesalive.com/”. (*)