BANGLI– Yoga dan studi-studi Hindu memiliki hubungan yang sangat erat. Yoga adalah praktek spiritual dan latihan fisik yang merupakan bagian dari tradisi Hindu. Jadi, dalam Hinduisme, yoga merupakan salah satu dari enam aliran filosofis Yoga Dharsana. Yoga berfokus pada pengembangan spiritual dan pencapaian kesatuan dengan Tuhan melalui praktek meditasi, postur tubuh, teknik pernafasan dan etika moral. Demikian sambutan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas yang dibacakan oleh Dirjen Bimas Hindu, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si sesaat sebelum membuka 2nd International Conference on Hindu Studies (ICOHIS) di Kampus Pusat Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Kubu, Bangli, Minggu, 5/11/2023.
Menurut Gus Menteri, Tema 2nd ICOHIS 2023 “Exploring the Teaching of Yoga in Life : Bridging Education, Culture and Tourism” sangat tepat dan penting karena relevan dengan situasi saat ini. Dikatakan, tema ini mencerminkan pendekatan interdisipliner terhadap pemahaman dan pengaplikasian ajaran yoga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Menurutnya, tema ini juga menggambarkan penjelajahan mendalam tentang ajaran-ajaran yoga untuk selanjutnya menginspirasi dunia pendidikan, budaya dan pariwisata.
“Secara keseluruhan, tema ini menunjukkan betapa pentingnya memahami ajaran yoga dalam konteks yang luas, termasuk pendidikan formal,budaya masyarakat, dan industri pariwisata” tegasnya. Ia berharap, 2nd ICOHIS 2023 dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana ajaran yoga tidak hanya berdampak pada kehidupan individu praktisi yoga, tetapi juga mampu mempengaruhi dunia pendidikan, budaya dan industri pariwisata secara global. Konferensi yang diikuti oleh setidaknya 15 negara ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap promosi global selain yoga sebagai praktek holistik.
Menyikapi keadaan dunia yang sedang berada di ambang kekacauan karena perang, resesi global, kelangkaan energi dan pangan serta pertentangan agama dan keyakinan, menurut Gus Menteri, kementerian Agama yang mengemban misi keagamaan mesti mengambil porsi yerkait dengan isu-isu keagamaan sekaligus agar mampu membendung gelombang kebencian dan kekerasan yang mengancam dan menelan harkat dan martabat kemanusiaan dengan dalil-dalil agama sebagai pijakan dasar. Menurutnya, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan mempraktekkan yoga dalam kehidupan yakni dengan pengendalian diri yang mencakup penanaman nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai keselarasan, kebijaksanaan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat diri. “Melalui praktek yoga, seseorang dapat belajar mengendalikan emosi, pikiran, perilaku sehingga mampu menciptakan kehidupan seimbang dan bermakna, sekaligus membantu perjalanan spiritual untuk mencapai pemahaman yang mendalam tentang diri dan hubungan dengan sesama dan alam semesta” paparnya. Hal penting yang Gus Menteri sampaikan adalah tidak ada satu pun agama yang mengajarkan untuk mempertentangkan satu dengan yang lainnya meskipun berbeda. Dan oleh karena itu, menurutnya, pengendalian diri dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri itu sangatlah penting.
Sementara itu, Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si mengatakan, tujuan 2nd ICOHIS 2023 adalah memfasilitasi pertukaran ide dan ilmu pengetahuan tentang Hindu dari seluruh dunia. Dikatakan, 2nd ICOHIS ini sangat istimewa karena diisi oleh penulis-penulsi berst seller. Menurutnya, UHN I Gusti Bagus Sugriwa telah 5 kali menggelar even internasional. Ini sebuah capaian yang ikut mempercepat program UHN I Gusti Bagus Sugriwa menjadi World Class University pada 2023. Tampil sebagai pembicara dalam 2nd ICOHIS ini yakni Asst Prof, Dr. Chirapat Prapandvidya (Thailand); Meghan B. Pappenheim (New York); Shri Naveen Meghwal (India); Dr. I Gede Sutarya, SST. Par, M.Ag ((Indonesia) dengan moderator Dr. I Putu Andre Suhardiana, S.Pd, M.Pd.
Konferensi yang mengulas peran strategis yoga ini dihadiri oleh Wakil Rektor Mahamakut Buddhist University; Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, Ir. I Made Gunaja, M.Si mewakili Pj. Gubernur Sang Made Mahendra Jaya; Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, SST. Par; Ketua PHDI Bali I Nyoman Kenak; Kabid Urusan Hindu Drs. I Wayan Santa Adnyana, M.Si mewakili Kakanwil Kemenag Provinsi Bali Dr. Komang Sri Marheni, M.Si; Anggota Bidang Hukum dan HAM PHDI Bangli, I Made Sudarma, Sm.HK, seluruh wakil rektor dan pejabat dan sekitar 500 mahasiswa UHN I Gusti Bagus Sugriwa (*ram).